Waktuku.com – Unsur-unsur seni rupa sangat penting dalam sebuah karya seni. Seni rupa sendiri merupakan karya seni fisik dan pertama kali dicetuskan oleh seorang seniman bernama Sindoesoedarsono Soedjojono.
Sudjojono merupakan seorang seniman lukis yang terkenal pada tahun 1930-an. Soedjojono juga dikatakan sebagai bapak seni lukis modern dari Indonesia. Untuk mengenal lebih lanjut mengenai seni rupa, di bawah ini ada beberapa unsur pendukung dalam seni rupa.
Unsur-Unsur Seni Rupa
Seni rupa terbagi menjadi 2 cabang yaitu seni rupa 2 dimensi dan seni rupa 3 dimensi. Seni rupa 2 dimensi hanya berbentuk lebar dan panjang saja.
Adapun karya seni 3 dimensi itu terdapat panjang, lebar dan ruang. Baik seni rupa 2 dimensi dan 3 dimensi, keduanya sama-sama terbentuk dari unsur seni rupa.
baca juga: Seni Rupa Terapan
1. Titik

Titik adalah unsur-unsur seni rupa yang mendasar. Menurut Sadjiman Ebdi Sanyoto dalam bukunya Nirmana: Dasar-Dasar Seni dan Desain (2009) yang mengatakan bahwa sebuah objek bisa dikatakan sebagai titik dilihat dari ukurannya.
Titik merupakan objek kecil apabila berada di area luas. Titik merupakan elemen dalam seni rupa yang bisa membentuk garis yaitu unsur berikutnya. Titik dalam seni rupa juga digunakan agar bisa melengkapi bagian-bagian terkecil.
Contohnya ada pada lukisan, ada teknik melukis yang memakai kombinasi antara warna titik dan variasi ukuran, teknik ini disebut dengan Pointilisme. Pelukis cukup membuat titik-titik hingga membentuk sebuah gambar tertentu.
Jika dilihat dari kejauhan maka teknik Pointilis akan menampilkan warna gradasi yang indah sedangkan jika dilihat dari dekat maka akan terlihat ribuan titik. Sebagai seorang pemula jika ingin menggunakan teknik ini sebaiknya buatlah objek yang mudah seperti jambu, jeruk dan apel.
Titik adalah salah satu unsur penting dalam seni rupa yang bisa menjadi bukti adanya lukisan dengan gaya impresif. Sebelum menggunakan teknik Pointilis ini sebaiknya Anda membuat sketsa objeknya terlebih dahulu agar lebih mudah.
baca juga: Contoh Seni Kriya
2. Garis

Unsur-unsur seni rupa dalam gambar yang berikutnya adalah garis. Garis merupakan unsur seni rupa yang berupa goresan dari sebuah objek, ruang, tekstur, bidang, warna dan sebagainya. Garis adalah bentuk yang lebih panjang dibandingkan titik.
Garis bisa dibedakan menjadi garis pendek, garis panjang, garis diagonal, garis putus-putus, garis vertikal, garis horizontal, garis lurus, garis lengkung dan sebagainya. Berdasarkan jenis garis tersebut, biasanya satu garis bisa menggambarkan masing-masing ide yang hendak digambar.
baca juga: Perjanjian Roem Royen
Sedangkan berdasarkan dari wujudnya, garis terbagi menjadi 2 yaitu garis semu dan garis nyata. Garis semu adalah garis yang muncul akibat adanya kontur (kesan batas) dari sebuah warna, ruang atau bidang. Sedangkan garis nyata muncul akibat goresan atau coretan langsung.
Kesan yang dapat ditimbulkan dari sebuah garis sangat beragam seperti kaku, lentur, keras, agung, simpel, kuat, megah, kekar dan sebagainya. Garis bisa terbentuk dari tarikan atau goresan titik satu ke titik yang lain. Garis adalah unsur penting dalam mewujudkan sebuah karya.
Garis dalam seni rupa bisa dijadikan sebagai ekspresi yang menimbulkan beragam kesan. Karakter garis yang dibuat berbeda maka hasilnya juga akan berbeda. Karakter garis yang dihasilkan juga berdasarkan alat pembuat karyanya.
baca juga: Perjanjian Salatiga
3. Bidang

Tidak hanya titik dan garis saja, unsur-unsur seni rupa berikutnya adalah bidang. Bidang dalam karya seni rupa dua dimensi ini terbentuk karena terdapat pertautan dari garis yang membatasi sebuah objek. Bidang merupakan unsur yang memiliki lebar dan panjang disebut dengan pipih.
Berdasarkan bentuknya bidang terbagi menjadi 4 yaitu bidang organis bidang bersudut, bidang tidak beraturan atau bidang geometris. Bidang organis disebut juga dengan bidang biomorfosis yang terbentuk dengan cara menggambar bebas seperti lukisan alam.
Bidang organis ini juga dibatasi dengan lengkungan bebas seperti ketika menggambar laut, langit, lapangan, taman, sawah dan sebagainya.
baca juga: Perjanjian Versailles
Bidang bersudut adalah bidang yang dibatasi menggunakan beberapa garis lurus tidak saling mengait seperti segilima, segitiga, segiempat dan sebagainya.
Bidang tidak beraturan atau non geometris adalah sebuah bidang yang menciptakan kesan tidak formal. Bidang non geometris ini dibatasi dengan garis lengkung dan lurus yang tidak berkaitan contohnya adalah bentuk abstrak . Bidang keempat adalah bidang geometris.
Sesuai dengan namanya, bidang geometris ini memiliki bentuk yang teratur dan diukur berdasarkan matematika. Bidang geometris akan memberikan kesan formal seperti ketika membuat elips, segilima, segitiga, segiempat, lingkaran dan segienam.
baca juga: Perjanjian Bongaya
4. Bentuk

Contoh unsur seni rupa yang keempat adalah bentuk. Sesuai dengan namanya bentuk merupakan ejawantah atau wujud dari sebuah karya ketika berada di alam dan tampak nyata. Bentuk biasanya ada di karya seni 3 dimensi karena memiliki unsur yang kompleks seperti volume (isi), tinggi, lebar dan panjang.
Secara umum bentuk dibagi menjadi dua yaitu bentuk tidak beraturan dan bentuk beraturan. Contoh dari bentuk adalah kubistik, silindris, bundar, ornamental dan kotak. Ada juga yang mengatakan bahwa bentuk terbagi menjadi 3 yaitu abstrak, abstraktif dan figuratif.
baca juga: Perjanjian Saragosa
Bentuk abstrak biasanya dibuat menyimpang dari bentuk asli yang terdapat di alam. Ketika melihat karya abstrak belum tentu Anda akan mengenalinya. Karya abstrak adalah hasil dari eksplorasi lebih lanjut sebuah objek yang biasanya Anda lihat.
Bentuk abstraktif adalah bentuk yang ditiru dan bentuknya diubah (stalasi) seperti wayang golek/wayang kulit, dekorasi batik dan topeng. Bentuk figuratif adalah bentuk yang meniru bentuk aslinya misalnya tumbuhan, hewan dan manusia.
5. Tekstur

Tekstur adalah unsur-unsur seni rupa kelima yang juga penting dalam sebuah karya seni rupa. Tekstur mewakili sifat objek dan bisa menimbulkan berbagai kesan seperti licin, mengkilap, halus, kasar dan sebagainya. Terdapat dua pembagian tekstur yaitu semu dan nyata.
Tekstur semu adalah tekstur yang tidak nyata ketika melihat sebuah karya seni. Adapun untuk tekstur nyata memiliki kesamaan ketika objek tersebut diraba atau dilihat.
Fungsi dari tekstur adalah untuk memberikan warna karakter di beberapa bagian objek atau permukaan sehingga bisa menimbulkan kesan estetik.
baca juga: Rumah Adat Sumatera Selatan
6. Warna

Warna adalah unsur dalam seni rupa yang sering mencuri perhatian penikmat karya seni. Warna merupakan pantulan cahaya terhadap sebuah objek dengan pigmen tertentu. Warna dibagi menjadi beberapa jenis yaitu komplementer, analogis, tersier, sekunder dan primer.
Warna merupakan salah satu unsur-unsur seni rupa dua dimensi yang akan menambah nilai estetika. Warna komplementer bisa disebut dengan warna kontras yang saling berseberangan dalam lingkaran warna seperti warna hijau dengan merah, warna kuning dengan ungu dan sebagainya.
Warna analogis adalah warna yang letaknya berdekatan dalam lingkaran warna contohnya adalah deretan warna merah. Warna tersier adalah warna yang tercipta dari campuran dua warna sekunder sehingga menciptakan warna baru.
Warna sekunder adalah warna yang didapat dari hasil campuran dua warna primer dan menciptakan warna baru. Terakhir adalah warna primer yang disebut dengan warna dasar dan tidak diperoleh dari campuran warna-warna lainnya.
7. Kedalaman atau Ruang
Unsur-unsur seni rupa ketujuh adalah ruang atau kedalaman. Ruang adalah unsur yang terdapat pada karya seni tiga dimensi dan bisa langsung dinikmati oleh penikmat seni seperti ruangan sekolah, rumah, gedung dan sebagainya.
Setiap bentuk karya 3 dimensi pasti memiliki ruang, oleh karena itu ruang termasuk ke salah satu unsur karya seni rupa. Sadjiman Ebdi Sanyoto membedakan ruang menjadi dua yaitu dwimatra dan trimatra. Dwimatra adalah karya seni yang hanya memiliki panjang dan lebar seperti bidang datar.
Sedangkan untuk trimatra adalah tidak hanya terdapat lebar dan panjang saja melainkan juga ruang, volume, bentuk, warna dan raut.
8. Gelap Terang

Unsur terakhir adalah gelap terang karena setiap karya seni pasti memiliki intensitas cahaya yang berbeda di setiap sudutnya. Unsur gelap terang dapat memberikan kesan kontras atau mendalam dalam karya seni. Terdapat dua teknik gelap terang, silhouette dan chiaroscuro.
Silhouette adalah bayangan dalam karya seni yang berupa gradasi atau peralihan bertahap. Sedangkan chiaroscuro adalah bayangan berupa peralihan bertahap.
Kini Anda sudah mengetahui apa saja unsur-unsur seni rupa. Unsur-unsur tersebut yang menciptakan sebuah karya seni tampak indah untuk dipandang. Tanpa unsur-unsur tersebut maka sebuah karya seni tidak memiliki nilai keindahannya.