10 Tarian Sumatera Barat (Sumbar) dan Penjelasannya

Waktuku.com – Tarian Sumatera Barat sangat beragam jenisnya dan menunjukkan kekayaan budaya suku Minangkabau. Sumatera Barat memang bukan hanya terkenal dengan deretan makanannya yang lezat, namun juga adat dan budayanya yang sangat menarik.

Beberapa tarian asal Sumatera Barat pasti sudah tak asing untukmu, salah satu yang paling banyak dikenal adalah Tari Piring.

Namun, masih ada banyak sekali tarian Sumatera Barat yang jarang diketahui umum. Apa sajakah itu?

Tarian Sumatera Barat

Nah, berikut ini adalah 10 jenis tarian Sumatera Barat yang menarik untuk dipelajari dan mampu membuat siapapun yang menontonnya terpukau.

1. Tari Piring

Tari Piring
image: detik

Tarian Sumatera Barat yang pertama adalah Tari Piring. Tarian tradisional yang berasal dari Kota Solok ini merupakan warisan budaya yang paling dikenal masyarakat di luar Ranah Minang.

Tidak hanya menarik dengan gerakannya yang anggun, tetapi juga memiliki filosofi yang menarik. Pada awalnya, tarian ini digunakan sebagai bentuk penghormatan kepada dewa-dewa seperti Dewa Padi, dan sekarang telah menjadi hiburan.

Nama tarian ini mencerminkan penggunaan piring sebagai salah satu atributnya. Biasanya, jumlah penari dalam tarian ini selalu ganjil, contohnya seperti 3, 5, hingga 7 orang.

baca juga: Rumah Adat Sumatera Barat

2. Tari Payung

Tari Payung
image: wikimedia

Tari Payung, yang biasanya dilakukan oleh pasangan, melibatkan seorang pria yang memegang payung dan seorang wanita yang menari dengan selendangnya.

Dalam tarian ini mengandung makna dan filosofi yang mencerminkan kasih sayang dan perlindungan dalam hubungan pasangan. Payung melambangkan perlindungan, sementara selendang melambangkan ikatan suci.

Pada tahun 1960-an, tarian ini sangat populer. Di zaman modern, Tari Payung sering digunakan sebagai pembuka acara atau hiburan dalam upacara adat.

baca juga: Pakaian Adat Sumatera Barat

3. Tari Lilin

Tari Lilin
image: gramedia

Selain Tari Piring, Tari Lilin juga terkenal di seluruh penjuru negeri. Dahulu, tarian ini sering ditarikan di malam hari, kaan tetapi terbatas hanya pada lingkungan istana. Lilin adalah atribut yang digunakan, seringkali disertai dengan piring kecil.

Fungsi awalnya adalah ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas berkah yang diterima, tetapi sekarang telah menjadi bagian dari upacara adat yang dinikmati oleh masyarakat luas. Selain itu, tarian ini sering digunakan untuk menyambut tamu penting.

Tarian ini unik dan menarik karena penari berusaha menjaga agar lilin tidak padam, dan musik khas Minangkabau menambah daya tariknya.

baca juga: Pakaian Adat Aceh

4. Tari Indang

Tari Indang
image: gurusiana

Tari Indang juga merupakan tarian Sumatera Barat juga dikenal sebagai Tari Dindin Badindin, Tarian populer ini menjadi bagian dari warisan budaya di Sumatera Barat, terutama dari daerah Pariaman.

Awalnya, tarian ini digunakan untuk mendukung penyebaran agama Islam di Minangkabau. Hingga saat ini, Tari Indang masih sering ditampilkan dalam berbagai acara keagamaan Islam, seperti Upacara Tabuik, pengajian, dan sebagainya.

Sama seperti Tari Piring, jumlah penari dalam tarian ini selalu ganjil, namun biasanya ditarikan dengan jumlah orang yang lebih banyak. Sebut mulai dari 7, 9, 11, hingga 25 orang.

baca juga: Pakaian Adat Sumatera Utara

5. Tari Alang Babega

Tari Alang Babega
image: dictio

Selanjutnya ada Tari Alang Babega, sebuah pertunjukan tari yang tidak memerlukan banyak penari, seringkali melibatkan dua hingga enam orang saja. Para penarinya dapat terdiri dari laki-laki, perempuan, atau bahkan pasangan lelaki dan perempuan.

Walaupun sederhana dalam gerakannya, Tari Alang Babega telah dikenal di luar negeri sebagai ekspresi budaya yang menarik.

Inspirasi tarian ini berasal dari perilaku seekor elang yang mencari mangsa, sehingga gerakan dalam tarian ini sederhana namun dinamis.

baca juga: Adat Kepulauan Riau

6. Tari Baralek Gadang

Tari Baralek Gadang
image: youtube @kopismppgbumalampura1273

Tarian Baralek Gadang menceritakan kehidupan sehari-hari masyarakat Sumatera Barat, mencakup segala aktivitas mulai dari urusan rumah tangga hingga bercocok tanam di sawah. Karena itulah, gerakan dalam tarian ini sangat bervariasi.

“Baralek Gadang” diambil dari bahasa Minang yang berarti “Pesta Besar”. Oleh karenanya tarian ini sering ditampilkan sebagai hiburan dalam berbagai acara besar seperti pernikahan atau acara istimewa lainnya.

Kadang-kadang, tarian ini juga digunakan sebagai bentuk penyambutan bagi tamu-tamu penting yang berkunjung ke Ranah Minang.

baca juga: Pakaian Adat Jambi

7. Tari Randai

Tari Randai
image: wikimedia

Tari Randai adalah hasil perpaduan antara Kaba dan Silek dengan gerakan yang indah dan puisi dalam bentuk gurindam.

Tari Randai memiliki beragam teori tentang asal-usulnya. Salah satunya adalah pendapat yang mengaitkannya dengan bahasa Arab “Rayan-li-da’i” (dari kata “da’i”), yang merupakan nama seorang da’i dalam tradisi Naqsabandiyah.

Ada juga yang menyatakan bahwa kata “Randai” berasal dari “handai,” yang berarti kedekatan, keintiman, dan keramahan.

baca juga: Rumah Adat Jawa Barat

8. Tari Pasambahan

Tari Pasambahan
image: wikimedia

Tari Pasambahan digunakan sebagai sambutan atau pembukaan dalam berbagai acara. Tujuannya adalah untuk menghormati tamu-tamu yang hadir, dan tarian ini juga merupakan simbol dari keramahan tuan rumah.

Tarian ini biasanya ditarikan dalam kelompok yang terdiri dari laki-laki dan perempuan, dengan jumlah penari yang ganjil. Salah satu varian paling umum adalah pertunjukan Tari Pasambahan oleh 17 penari, terdiri dari 11 penari pria dan 6 penari wanita.

Atribut yang digunakan dalam tarian ini adalah carano, sebuah wadah kuningan logam yang sering digunakan dalam berbagai upacara adat Minang. Di dalam carano, terdapat berbagai perlengkapan menginang seperti sirih, tembakau, kapur, gambir, dan lainnya.

baca juga: Rumah Adat Sumatera Selatan

9. Tari Rantak

Tari Rantak
image: balaibahasajateng

Tari Rantak juga merupakan salah satu tarian asli dari Minangkabau yang terinspirasi oleh pencak silat tradisional masyarakat Minangkabau.

Gerakan dalam tarian ini sangat tajam dan dinamis, yang membuatnya sangat menarik untuk disaksikan dan sering kali memukau penonton.

Pada awalnya, tarian ini digelar untuk merayakan hasil panen beras dan untuk memohon hujan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Namun, sekarang tarian ini telah menjadi hiburan dalam berbagai acara budaya, adat, dan bahkan pernikahan.

Selain menjadi ajang hiburan, Tari Rantak juga berperan dalam melestarikan seni bela diri tradisional Minangkabau agar tidak punah seiring berjalannya waktu.

Dengan melihat penampilan tarian ini, penonton akan terkagum-kagum oleh berbagai gerakan dan kecakapan penari-penarinya.

baca juga: Rumah Adat Banten

10. Tari Kain Paisia Selatan

Tari Kain Paisia Selatan
image: kemdikbud

Tari Kain Paisia Selatan, sebuah tarian tradisional dari Sumatera Barat, juga dikenal dengan sebutan Tari Selendang Minang.

Asal-usul tarian ini dapat ditemukan di Salido Ketek, sebuah daerah di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Oleh karena itu, tarian ini dikenal sebagai Tari Kain Paisia Selatan.

Nama tarian ini diambil dari gerakan penari yang selaras dengan irama musik gendang sambil memainkan selendang.

Itulah 10 tarian Sumatera Barat yang penting untuk diketahui, sebagai pengetahuan akan kekayaan dan keragaman budaya di Ranah Minang.

error:
Scroll to Top