Waktuku.com – Sumatera Utara merupakan salah satu provinsi yang ada Indonesia tepatnya di bagian barat Indonesia. Provinsi yang terletak di pulau Sumatera dan memiliki beragam budaya yang sangat terkenal salah satunya adalah rumah adat Sumatera Utara.
Mulai dari pakaian adat hingga rumah adat Sumatera Utara dengan berbagai keunikannya. Dilihat dari sejarahnya, Sumatera Utara sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda yang kemudian disebut Gouvernement van Sumatra.
Wilayahnya sendiri meliputi seluruh pulau Sumatera dan dipimpin oleh satu pemerintah daerah yakni Gubernur dengan pusat pemerintahan di kota Medan.
Perlu diketahui bahwa provinsi yang satu ini terdiri dari tiga kecamatan yakni Karesidenan Sumatera Timur, Karesidenan Aceh, dan Karesidenan Tapanuli. Selain kaya dengan pemandangan yang indah, Sumatera Selatan memiliki beberapa rumah tradisional yang diakui dunia.
Jenis-Jenis Rumah Adat Sumatera Utara
Nah untuk Anda yang penasaran dengan berbagai rumah adat Sumatera Utara, berikut daftar rumah adat dari Sumatera Utara yang perlu diketahui.
1. Rumah Adat Batak Toba

Rumah Adat Batak Toba biasanya memiliki ciri khas berkonsep rumah panggung dengan tumpukan yang kokoh. Untuk masuk ke dalam , Anda harus harus menggunakan tangga. Rumah Adat Batak Toba terbuat dibangun dari papan dan beratap ijuk.
Bagian atap yang terletak pada bagian depan rumah umumnya selalu terdapat hiasan berupa kepala kerbau. Sedangkan pada bagian belakang rumah memiliki hiasan berupa ekor kerbau.
Jika anda tertarik untuk melihatnya secara langsung anda bisa mengunjungi kawasan Danau Toba khususnya di Kabupaten Samosir, Kabupaten Humbang Hasundutan dan Kabupaten Tapanuli Utara.
Rumah adat Sumatera Utara Batak Toba juga sering disebut bernama Jabu Bolon dimana Jabu berarti rumah dan Bolon berarti besar. Rumah panggung ini umumnya dihuni oleh 4-6 keluarga yang tinggal bersama.
Jika di daerah lain, rumah dengan konsep rumah panggung sengaja didirikan untuk menghindari gangguan dari binatang buas, namun, rumah panggung adat bolon dibuat agar memiliki kolong rumah yang digunakan sebagai kandang hewan untuk peliharaan orang batak, seperti babi, ayam, dan kambing.
2. Rumah Adat Pakpak

Suku Pakpak bermukim di wilayah Dairi dan Pakpak Bharat. Kedua kabupaten ini dulunya merupakan satu bagian, namun seiring berjalannya waktu Kabupaten Pakpak Bharat mengalami perkembangan.
Rumah adat Sumatera Utara suku Pakpak biasa dikenal dengan sebutan Jerro. Rumah Adat Pakpak umumnya sama saja dengan rumah adat lainnya di Sumatera Utara yang umumnya menggunakan tangga dan juga tiang.
Rumah suku pakpak ini terkenal akan bentuknya yang khas dari mana terbuat dari kayu serta atap dari bahan ijuk. Bentuk desain rumah adat Sumatera Utara ini selain sebagai wujud seni budaya pakpak, bagian-bagian dari rumah adat pakpak ini memiliki makna tersendiri.
3. Rumah Adat Mandailing

Salah satu suku terletak di provinsi sumatera utara yang berbatasan langsung dengan provinsi riau adalah suku mandailing. Mandailing terkenal dengan wisata alamnya yang mempesona dan tradisi lokal yang begitu erat dipegang oleh penduduk setempat.
Rumah adat Sumatera Utara suku Mandailing dapat ditemukan di Kabupaten Mandailing Natal, sebagian dari Kabupaten Padang Lawas dan Kabupaten Tapanuli Selatan. Nama rumah adat Mandailing ini bernama Bagas Godang. Bagas dalam bahasa Mandailing berarti rumah sedangkan Godang berarti banyak.
4. Rumah Adat Nias

Nias adalah suku yang mendiami Kepulauan Nias. Nias terkenal sebagai destinasi wisata bahari terbaik di Sumatera Utara. Dengan destinasi wisata yang dimilikinya, tak heran apabila Kepulauan Nias menjadi salah satu ikon pariwisata yang banyak dikunjungi wisatawan dari berbagai kalangan.
Tidak hanya itu, budaya megalitik Nias diperkirakan sebagai budaya tertua di Indonesia. Rumah adat Sumatera Utara suku Nias Utara, Nias Selatan dan Nias Barat hampir sama, hanya berbeda atapnya. Masyarakat setempat sering menyebutnya dengan sebutan Omo Sebua dan Omo Hada.
Rumah adat Nias Omo Hada memiliki bentuk seperti rumah panggung adat masyarakat Nias pada umumnya. Selain Rumah Omo, terdapat jenis rumah adat nias yang memiliki desain yang berbeda, yakni Omo Sebua.
Omo Sebua adalah tempat tinggal para kepala negara (Tuhenori), kepala desa (Salawa), atau bangsawan. Rumah adat Sumatera Utara ini dibangun di atas tiang kayu nibung yang tinggi dan besar, serta rumbia. Bentuk denahnya bulat telu, bangunan ini banyak ditemui di wilayah Nias Utara, Timur dan Barat.
5. Rumah Adat Melayu

Suku Melayu banyak ditemui di Kota Medan, Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten Langkat, Kabupaten Batubara, Kabupaten Serdang Bedagai dan Kabupaten Labuhan, Suku Melayu memiliki peran besar dalam perkembangan Kota Medan sebagai kota terbesar ketiga di Indonesia.
Rumah Adat Sumatera Utara Suku Melayu Deli memiliki ciri khas yakni didominasi dengan warna kuning dan hijau. Bagian dinding serta lantainya dibuat dengan menggunakan papan serta untuk bagian atap nya menggunakan ijuk. rumah adat Sumatera Utara suku Melayu Deli memiliki desain yang unik.
Jika ingin menjumpainya secara langsung, Anda dapat berkunjung ke kawasan Tembung.
Rumah adat melayu dapat dijumpai di Kota Medan, Kecamatan Deli Serdang, Kabupaten Langkat, Kabupaten Batubara, Kabupaten Labuhan, dan Kabupaten Serdang Bedagai.
6. Rumah Adat Simalungun

Selanjutnya adalah rumah adat suku Simalungun yang merupakan kelompok etnis yang bermukim di Simalungun dan Pematang Siantar. Rumah Adat Simalungun dinamai Rumah Bolon.
Beberapa hal yang membedakan rumah adat Toba, Pakpak, dan Karo dengan rumah adat Simalungun adalah desain atapnya yang sangat identik, yakni didesain seperti bentuk limas. Rumah adat suku Simalungun dapat dijumpai di Simalungun dan Pematang Siantar.
7. Rumah Adat Angkola

Angkola merupakan suku yang ada di Sumatera Utara, meski banyak yang menyamakannya dengan Mandailing. Rumah adat Angkola disebut Bagas Godang, hanya saja ada beberapa perbedaan di antara keduanya.
Sama seperti rumah adat yang ada di Sumatera Utara lainnya, Rumah adat suku Angkola memiliki atap yang dibuat dari ijuk serta papan yang digunakan untuk bagian dinding dan lantai. Rumah adat yang satu ini didominasi dengan hitam dan putih yang menjadi salah satu ciri khasnya.
8. Rumah Adat Karo

Rumah adat karo yang berada di Sumatera Utara biasanya disebut oleh masyarakat sekitar dengan nama rumah adat Siwaluh Jabu. Nama rumah adat ini memiliki arti atau makna sebuah rumah yang dihuni oleh delapan keluarga.
Di mana setiap anggota keluarga memiliki perannya masing-masing. Rumah adat Sumatera Utara ini memiliki bentuk bangunan yang tinggi dan satu rumah umumnya dihuni oleh satu keluarga besar yang terdiri dari empat hingga delapan keluarga batak.
Di rumah tidak ada dinding pemisah antar ruangan, jadi satu berbentuk satu ruangan lepas. Namun, pembagian ruang di rumah adat Sumatera Utara satu ini tetap ada, yakni menggunakan garis.
Meski garisnya tidak terlihat, setiap ruangan memiliki nama dan siapa saja yang harus menghuni ruangan tersebut yang telah ditentukan berdasarkan tradisi adat.
Itulah ulasan lengkap mengenai rumah adat Sumatera Utara yang masih terjaga hingga sekarang dan masih digunakan oleh masyarakat Sumatera Utara. Ini adalah salah satu bukti bahwa masyarakat Indonesia telah berhasil melestarikan budaya.