Waktuku.com – Sumatera Selatan adalah salah satu provinsi yang berada di pulau Sumatera. Bahkan pernah menjadi pusat perdagangan Nusantara di masa lalu. Rumah adat Sumatera Selatan menjadi salah satu hal yang menarik untuk diulas.
Daerah ini dulunya terkenal sebagai tempat singgah para pelaut dan saudagar dari seluruh dunia di Palembang sejak masa pemerintahan Kerajaan Sriwijaya yang banyak mempengaruhi peradaban di provinsi ini.
Namun, kearifan lokal suku asli, yakni suku Palembang nyatanya mampu bertahan dari budaya luar yang datang. Salah satu kearifan lokal misalnya dapat kita temukan pada rumah adat Sumatera Selatan suku Palembang yang terkenal dengan nama Rumah Limas.
Rumah adat Sumatera Selatan yang bernama Rumah Limas memiliki konsep yang menyerupai rumah panggung di mana rumah ini memiliki lima tingkat di dalamnya.
Tingkatan yang terdapat didalamnya memiliki filosofi yang kental sesuai dengan aspek geografi dan kepercayaan masyarakat Sumatera Selatan sendiri.
Nah, supaya gak penasaran, berikut ini penjelasan lengkap mengenai rumah Limas serta beragam keunikan yang tak akan ditemui pada rumah adat provinsi lainnya yang ada di Indonesia. Simak informasi lengkapnya dibawah ini!
baca juga: Rumah Adat Kalimantan Timur
Rumah Adat Sumatera Selatan dan Struktur Bangunannnya

Jika Anda perhatikan baik-baik gambar rumah yang berada di belakang uang pecahan Rp. 10.000, gambar tersebut ternyata adalah Rumah Limas yang merupakan rumah adat Sumatera Selatan.
Pada gambar tersebut Anda dapat melihat beberapa keunikan rumah adat dari Sumatera Selatan dengan konsep rumah panggung ini.
Nama “Limas” yang digunakan dalam rumah ini diketahui berasal dari bentuk atapnya yang seperti limas terpotong (Limasan). Karena berkonsep rumah panggung, jelas terlihat rumah ini berdiri di atas tiang-tiang besar.
Ketinggian setiap tiangnya sendiri bervariasi berkisar antara 0,5 hingga 3 meter tergantung tempatnya. Jika rumah berdiri di daerah yang sering tergenang air yang tinggi, maka tiang rumah ini akan lebih tinggi.
Tiang rumah limas yang berjumlah minimal 32 buah (atau kelipatannya) umumnya terbuat dari kayu ulin yang terkenal tahan terhadap berbagai kondisi cuaca. Untuk menaiki rumah Limas, terdapat 2 anak tangga yang terletak di kiri dan kanan rumah.
Tangga akan membawa kita ke teras yang dikelilingi oleh pagar kayu yang disebut “tenggalung”. Pagar kayu biasanya dilengkapi dengan ukiran flora yang dapat menambah nilai estetika rumah adat Sumatera Selatan ini yang terlihat dari tampilan depan.
Struktur rumah pada rumah panggung limas juga membuat sebuah ruang pada bagian bawah rumah. Umumnya digunakan sebagai tempat wanita melakukan aktivitas setiap hari. Kemudian di lantai rumah ini, Anda akan menemukan tingkat terasering yang memiliki nilai filosofis tersendiri.
baca juga: Rumah Adat Sumatera Barat
Rumah Adat Rumah Limas Sumatera Selatan

Selain sebagai ikon budaya, pada masa lalu, Rumah Limas dari Sumatera Selatan juga berfungsi sebagai tempat tinggal masyarakat suku Palembang. Untuk menunjang fungsinya, rumah Limas dibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan peruntukannya.
Pada bagian depan bangunan terdapat jogan, gegajah, ruang kerja, serta amben. Seluruh ruangan tersebut menjadi ruangan utama saat pemilik rumah mengadakan acara seperti santai, upacara adat, resepsi, dan pertemuan penting.
Oleh karena itu, pada bagian ruangan ini kita akan menemukan banyak ornamen, seperti lemari kaya yang berisi pajangan sebagai pemisah antara bagian depan dan tengah.
Di tengah ruang kepala keluarga, Pangkeng Kaputren (kamar putri), Pangkeng Keputran (kamar putra), Ruang Keluarga, dan Ruang Pendamping Anak, Pangkeng Penganten (kamar pengantin).
Kamar pada bagian tengah bersifat pribadi, tidak semua orang diperbolehkan masuk kecuali anggota keluarga pemilik rumah. Di bagian belakang terdapat dapur atau pawon, ruang hias, ruang luapan, dan toilet. Remaja putri dan wanita biasanya lebih aktif di bagian ini.
baca juga: Rumah Adat Sumatera Utara
Filosofi Rumah Adat Sumatera Selatan

Rumah adat Sumatera Selatan bernama rumah limas ini mempunyai pagar pada bagian terasnya. Pagar yang tinggi dan mengelilingi seluruh bagian serambi mengandung nilai filosofis bahwa seorang gadis atau gadis Palembang harus dijauhkan dari lingkungan luar.
Juga melambangkan bahwa mereka harus memiliki tameng untuk menjaga harkat dan martabatnya terhadap lingkungan. Lantai rumah ini memiliki tingkat terasering (kekijing). Setidaknya ada 3 tingkat di bagian depan rumah yang digunakan untuk mengadakan acara adat.
Semakin tinggi tingkat lantai, maka tamu yang duduk di lantai tersebut diposisikan dalam adat dan pemerintahan juga semakin tinggi. Rumah piramida dibangun menghadap ke timur dan barat.
Aturan tersebut berlaku dikarenakan suku Palembang memegang teguh filosofi “Matoari Edop dan matoari mati” yang memiliki arti matahari terbit dan terbenam.
Filosofi ini memiliki nilai filosofis yang harus dimiliki oleh masyarakat Palembang secara proporsional mengingat kehidupan di dunia hanya sementara.
baca juga: Rumah Adat Bangka Belitung
Fakta Unik Rumah Adat Sumatera Selatan
Selain terkenal dengan strukturnya, rumah limas juga memiliki beberapa fakta unik yang belum banyak diketahui orang. berikut ulasan lengkap seputar fakta unik yang dimiliki oleh rumah adat Sumatera Selatan:
Dibangun Tanpa Menggunakan Paku
Rumah ini dibangun tanpa menggunakan paku, melainkan memakai pasak yang dapat dibongkar pasang. Awalnya rumah ini didirikan oleh bangsawan Palembang bernama Pangeran Syarif Abdurrahman Al Habsyi pada tahun 1836.
Namun akhirnya rumah ini dijadikan museum dan diberi nama Museum Rumah Bari yang lokasinya berada di belakang Kantor Walikota Palembang.
baca juga: Rumah Adat Jawa Barat
Seluruh Bagian Bangunan Terbuat dari Kayu
Bangunan Rumah Limas secara keseluruhan terbuat dari kayu. Untuk pondasinya digunakan kayu ulin yang jika semakin terendam air akan semakin kuat. Sedangkan untuk bagian rumah lainnya terbuat dari kayu meranti, trembesi, dan mahoni.
Keunikan Rumah Limas ternyata juga mencuri perhatian wisatawan mancanegara. Bahkan, hingga dikunjungi oleh beberapa tamu kehormatan yang berasal dari luar negeri pernah berkunjung ke rumah adat Sumatera Selatan.
Salah satunya adalah Ratu Beatrix serta putranya Pangeran Willem yang berkunjung ke rumah limas pada tahun 1993. Ini membuktikan bahwa budaya kita menarik dan terkenal di dunia.
baca juga: Rumah Adat Banten
Dapat Bertahan Selama 300 tahun
Rumah Limas di Museum Balaputra Dewa adalah rumah adat Sumatera Selatan yang paling bersejarah di Palembang. Rumah ini telah berusia 300 tahun dan masih terawat dengan baik sampai sekarang.
Anda dapat menemukan Rumah Limas lainnya selain di Museum Balaputradewa saat berwisata ke Sumatera Selatan. Namun, Rumah Limas yang asli hanya ada di museum. Namun, sebagian isi rumahnya sudah dipindahkan ke TMII.
Itulah tentang rumah adat Sumatera Selatan yang bernama Rumah Limas. Jika Anda penasaran dengan bentuk aslinya, maka Anda bisa berkunjung ke Palembang tepatnya di Museum Balaputra Dewa.
Nah itu dia penjelasan lengkap seputar rumah adat Sumatera Selatan yakni rumah limas yang terkenal hingga ke mancanegara. Sebagai masyarakat Indonesia, kita harus menjaga serta melestarikan kebudayaan yang ada di Indonesia termasuk rumah adat ini.
Semoga tradisi seperti ini tetap terjaga dan terpelihara dengan baik agar anak cucu kita bisa melihatnya di masa yang akan datang.