5 Rumah Adat Kalimantan Timur dan Penjelasannya Lengkap

Waktuku.com – Berbagai macam rumah adat yang tersebar luas di seluruh Indonesia memiliki kearifan lokal yang harus terus dilestarikan. Salah satunya adalah rumah adat Kalimantan Timur (Kaltim) yang merupakan rumah adat khas suku Dayak di Kalimantan Timur.

Rumah adat ini akan membuat orang takjub melihat seberapa luas bangunan yang dimiliki dan hiasan-hiasan berupa ukiran yang indah. Rumah yang memanjang menunjukkan bahwa suku Dayak memiliki tradisi keluarga yang erat, sehingga rumah besar ini dapat dihuni oleh banyak keluarga.

Supaya tidak penasaran, keunikan rumah adat Kalimantan Timur dapat Anda lihat mulai dari penggunaan kayu berkualitas khas Kalimantan, berkonsep rumah panggung, memiliki penataan ruangan yang fungsional, dan memiliki keindahan warna-warni. Simak ulasan lengkapnya dibawah ini!

Mengenal Rumah Adat Kalimantan Timur

Kalimantan Timur merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang terkenal dengan budaya dan adat istiadatnya seperti pakaian adat dan rumah adat. Rumah adat yang paling terkenal di Kalimantan Timur adalah Rumah Lamin.

Rumah adat Kalimantan Timur merupakan rumah asli suku Dayak Kenyah. Pada tahun 1967, rumah adat tersebut ditetapkan sebagai rumah adat Kalimantan Timur oleh pemerintah.

Rumah adat dari Kalimantan Timur umumnya memiliki bangunan yang sangat luas dan besar, rumah tersebut dapat ditempati oleh banyak orang. Nilai filosofis pertama dari sebuah rumah adat ini adalah bangunannya yang besar, luas, dan lapang.

Luasnya bangunan menunjukkan bahwa suku Dayak merupakan suku yang hidup bersama dalam satu atap. Selanjutnya, nilai filosofis lainnya juga terletak pada ukiran khas pada dinding, tangga, pagar, dan bagian lain yang memiliki fungsi sebagai penolak bala.

baca juga: Rumah Adat Kalimantan Selatan

Rumah Adat Kalimantan Timur Di Era Modern

Rumah adat Kalimantan Timur memiliki berbagai elemen dan bentuk, hingga saat ini penggunaanya masih terus dilestarikan dengan memodifikasinya menjadi lebih modern.

Tentu karena alasan privasi Anda akan kesulitan membuat rumah panggung komunal yang besar di masa modern ini. Selain itu, sempitnya lahan perkotaan menjadi kendala penerapan rumah adat di kawasan pemukiman.

Namun, jangan remehkan pentingnya elemen arsitektur rumah adat Kalimantan Timur yang ternyata dapat berfungsi dan bisa diterapkan di perkotaan dengan lahan sempit.

Fungsi yang dapat diberikan oleh konsep rumah panggung khas rumah adat Kalimantan Timur pada rumah perkotaan adalah sebagai perlindungan banjir, pemaksimalan pandangan, perluasan ventilasi, estetika, penerapan prinsip pembangunan berkelanjutan, dan peningkatan kesejahteraan fisik dan emosional penghuni.

Rumah adat dari Kalimantan Timur ini sangat bisa dimodifikasi mengikuti zaman yang terus berkembang dengan fungsi yang tetap maksimal seperti rumah adat khas Kalimantan Timur pada umumnya.

baca juga: Rumah Adat Kalimantan Tengah

Tipe Rumah Adat Kalimantan Timur

Rumah adat yang paling terkenal di Kalimantan Timur adalah Rumah Lamin. Sebenarnya selain rumah Lamin, ada 4 tipe lain yang perlu Anda ketahui juga, yaitu Rumah Adat Bulungan, Rumah Betang, Rumah Adat Paser, dan Rumah Adat Suku Wehea.

1. Rumah Adat Lamin

Rumah Adat Lamin
image: kompas

Rumah adat Kalimantan Timur yang pertama adalah umah Lamin yang merupakan rumah adat khas suku Dayak, merupakan rumah dengan konsep rumah panggung yang panjang dan bersambung serta terdiri dari banyak ruangan.

Panjang Rumah Lamin bisa mencapai 300 meter dengan lebar 15 meter dan tinggi kurang lebih 3 meter. Rumah lamin umumnya didirikan menggunakan kayu ulin dan kayu besi dengan kualitas terbaik sehingga cukup kuat dan tahan lama.

Rumah Lamin sebagai identitas masyarakat Dayak Kalimantan Timur dapat dihuni oleh sekitar 25 hingga 30 kepala keluarga.

baca juga: Rumah Adat Kalimantan Barat

2. Rumah Adat Bulungan

Rumah Adat Bulungan
image: Rumah Adat Bulungan

Rumah adat Kalimantan Timur selanjutnya yaitu rumah adat Bulungan yang memiliki arsitektur yang condong ke gaya kolonial dengan perpaduan Melayu dan Dayak.

Rumah adat ini bisa ditemukan di kawasan Tanjung Selor yang juga masih merupakan bagian dari Kalimantan Timur.

Rumah Bulungan digunakan untuk pertemuan penting pada masa kesultanan Bulungan. Arsitektur yang terdapat pada rumah ini dipengaruhi oleh aktivitas perdagangan Hindia Belanda di Kalimantan.

Bunga tropis atau tanaman dan ornamen tanduk ditempatkan bagian atap rumah adat yang satu ini. Tanduk sendiri merupakan sebuah representasi dari budaya yang dimiliki oleh masyarakat Kalimantan Timur.

Warna-warna yang diterapkan pada bangunan rumah adalah warna-warna cerah seperti merah, hijau dan kuning yang dipengaruhi oleh budaya Melayu di Kalimantan Timur. Sedangkan untuk ukiran yang menghiasi bangunan tersebut menunjukkan bagaimana Islam mempengaruhi gaya arsitektur ini.

baca juga: Rumah Adat Jawa Barat

3. Rumah Adat Betang

Rumah Adat Betang
image: rumah

Rumah adat Kalimantan Timur yang ketiga adalah rumah Betang yang bisa Anda temukan di Kalimantan Timur. Rumah Betang tergolong unik yaitu bentuknya menyerupai rumah panggung namun dengan arsitektur rumah.

Kusen dibuat dengan kayu yang sangat kokoh asli dari kalimantan dengan tinggi rata-rata mencapai 5 meter. Bangunan Rumah Betang terbuat dari kayu yang kuat dan tergolong awet dan tidak mudah rapuh. Panjang Rumah Betang sendiri sekitar 100-150 meter dan memiliki lebar sekitar 50 meter.

baca juga: Rumah Adat Jawa Tengah

4. Rumah Adat Paser

Rumah Adat Paser
image: ruparupa

Selanjutnya, rumah adat Kalimantan Timur berasal dari Suku Paser yang biasanya banyak ditemukan di sekitar sungai. Suku Paser banyak yang tinggal di daerah sekitar sungai yang menjanjikan banyak mata pencaharian dan makanan untuk mereka.

Karena terletak di dekat sungai, bentuk rumah adat ini seperti rumah panggung dan berada sekitar 2 meter di atas permukaan tanah ditopang dengan tiang penyangga untuk menghindari banjir saat air sungai meluap.

Bentuk keseluruhan rumah adat ini adalah persegi panjang. Atapnya dibuat miring sekitar 45 derajat di kanan kiri dengan menggunakan atap yang terbuat dari daun lontar, atau kulit kayu sungkai.

Suku Paser memanfaatkan teknik rotan untuk mengikat antar struktur bangunan. Lantai rumah adat Kalimantan Timur ini biasanya terbuat dari pohon niung atau pecahan bambu yang dirangkai menggunakan rotan.

Selanjutnya untuk dinding, dibuat menggunakan bahan dari kayu. Di Rumah Adat Paser biasanya ada 2-3 kepala keluarga. Anak yang sudah menikah biasanya lebih suka mengajak pasangannya untuk tinggal bersama orang tuanya.

baca juga: Rumah Adat Jawa Timur

5. Rumah Adat Suku Wehea

Rumah Adat Suku Wehea
image: pdipkreatif

Rumah adat Kalimantan Timur yang selanjutnya datang dari Suku Dayak Wehea yang merupakan suku pertama yang mendiami daerah di Sungai Wehea atau Long Msaq Teng dan Sungai Tlan.

Namun, suku Dayak Wehea tidak mengenal rumah betang atau rumah lamin seperti suku Dayak lainnya di Kalimantan Timur. Suku ini memiliki rumah adat yang disebut eweang, yaitu berupa rumah adat dengan konsep rumah panggung yang dihubungkan satu sama lain oleh dengan menggunakan jembatan.

baca juga: Rumah Adat Yogyakarta

Struktur rumah tradisional suku Wehea ini umumnya direkatkan menggunakan rotan dan pasak kayu. Nah itu dia beragam jenis rumah adat Kalimantan timur beserta sejarah dan ciri khas yang dimilikinya.

Meskipun zaman sudah modern, namun rumah adat dari Kalimantan Timur tetap dapat digunakan dengan memodifikasinya.

Mengingat zaman yang semakin berkembang dan semakin modern tersebut, sebagai masyarakat Indonesia, kita harus terus menjaga warisan budaya yang dimiliki agar terjaga kelestariannya.

error:
Scroll to Top