Perjanjian Kalijati: Isi, Dampak & Latar Belakang Peristiwa

Waktuku.com – Perjanjian Kalijati menjadi salah satu perjanjian paling penting bagi Bangsa Indonesia. Perjanjian tersebut memengaruhi kehidupan dari Bangsa Indonesia berikutnya, yang saat itu seluruh rakyatnya sedang berjuang untuk bisa merdeka.

Dalam upaya meraih kemerdekaan, perjanjian pun dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi konflik. Perjanjian ini juga menjadi sebuah diplomasi terpenting yang ada di dalam sejarah Indonesia. Dari perjanjian ini juga Jepang berhasil mengalahkan Belanda.

baca juga: Perjanjian Salatiga

Isi Perjanjian Kalijati

Isi Perjanjian Kalijati
image: tribunnews

Perjanjian yang satu ini menjadi salah satu upaya diplomasi yang saat itu dilakukan oleh Belanda dan juga Jepang, agar gencatan senjata bisa diakhiri karena hal itu merugikan pihak Belanda. Setelah dibuat perjanjian tersebut Belanda pun harus merelakan wilayahnya dijajah oleh Jepang.

baca juga: Perjanjian Roem Royen

Perjanjian di Kalijati ini berlangsung dengan cepat dan tak banyak intervensi apapun. Jalannya perjanjian juga tak lepas dari kondisi Belanda yang tak punya kekuatan untuk melawan Jepang. Isi dari perjanjian ini diantaranya yaitu:

1. Belanda memberikan wilayah jajahannya kepada Jepang seluruhnya tanpa ada syarat apapun. Selain itu gencatan senjata yang terjadi antara Belanda dengan Jepang pun berakhir saat itu juga.

2. Jepang akan membentuk sebuah pemerintahan militer yang dibagi menjadi beberapa bagian di Indonesia.

3. Pembagian pemerintahan militer yang pertama yaitu Pemerintah Tentara 16 AD. Pemerintahan tersebut memilih wilayah jelajahnya yaitu di Pulau Jawa dan juga Madura, dengan pusat pemerintahannya yang dilakukan di Jakarta.

4. Pembagian pemerintahan militer berikutnya yaitu Pemerintah Tentara 25 AD. Pemerintahan militer kedua ini wilayah jelajahnya yaitu Pulau Sumatera dengan pusat pemerintahan di Bukittinggi.

5. Pembagian pemerintahan militer selanjutnya yaitu Pemerintah Armada AL, yang dimana wilayah jelajahnya berada di Pulau Kalimantan, Nusa Tenggara, Maluku, Sulawesi, dan Papua, dan memiliki pusat pemerintahan di Kota Makassar.

6. Ketiga pembagian wilayah ini dipimpin langsung oleh kepala staf yang bergelar Gunseikan.

Kemunculan Perjanjian Kalijati menjadi salah satu tanda munculnya zaman penjajahan yang baru di Indonesia. Perjanjian ini akhirnya mampu membuat Belanda mengakui kekalahannya secara langsung kepada Jepang.

baca juga: Perjanjian Versailles

Tak hanya itu saja, hak mereka atas Indonesia yang telah didiami dalam waktu beberapa abad telah musnah dan juga pupus.

Dampak Perjanjian Kalijati

Perjanjian yang dilakukan di Kota Subang ini mampu mengubah nasib Bangsa Indonesia. Hal itu bisa dilihat dari dampak setelah perjanjian tersebut dibuat. Dampak Perjanjian Kalijati yang ditandatangani tahun 1942 diantaranya yaitu:

1. Kolonialisme Belanda yang telah ada sejak 3,5 abad di Indonesia telah berakhir dan diganti dengan zaman penjajahan baru yaitu Jepang.

2. Awalnya Bangsa Indonesia menyambut dengan baik kemenangan Jepang dalam mengalahkan Belanda, dan mengira bahwa Jepang akan memberi perubahan yang lebih baik lagi untuk Indonesia karena sama-sama bangsa dari wilayah Asia.

baca juga: Perjanjian Bongaya

3. Rakyat dan para pemuda Bangsa Indonesia memperoleh akses pendidikan lebih baik, khususnya dalam bidang militer karena Jepang membentuk banyak badan-badan militer yang berbeda-beda.

4. Jepang juga menjanjikan kemerdekaan untuk Bangsa Indonesia dengan membuat PPKI dan BPUPKI, yang tugasnya adalah mempersiapkan segala hal yang diperlukan Indonesia dalam menyambut kemerdekaan.

Namun harapan-harapan baru itu harus pupus dan berakhir, karena perjanjian ini ternyata hanya sebuah pepesan kosong. Memang pada saat itu banyak pengajaran militer yang diberikan oleh Jepang untuk Indonesia.

baca juga: Perjanjian Saragosa

Namun perlakukan Jepang pada Bangsa Indonesia sangat bengis dan Indonesia pun terjajah lagi dengan kondisi yang jauh lebih buruk.

Latar Belakang Perjanjian Kalijati

Jepang memiliki kekuatan baru baik di bidang ekonomi maupun militer saat itu, sehingga berani mengusir Belanda dari sana. Perkembangannya yang cukup signifikan akan membuat Jepang menjadi pemimpin di wilayah Asia.

Jepang juga memiliki ambisi untuk meluaskan wilayah jajahannya di Negara Asia Timur Raya, yang meliputi Negara Cina dan juga Indonesia. Sedangkan Belanda yang sudah sekian lama menjajah Indonesia mulai kehilangan kekuatannya.

baca juga: Perjanjian Renville

Serangan dari NAZI Jerman pada Belanda juga membuat Belanda jatuh dalam krisis dan kalang kabut. Belanda sudah kehilangan banyak tentara dengan kondisi ekonomi yang membuat mereka limpung.

Krisis tersebut juga bertambah karena munculnya serangan dari Jepang ke Indonesia yang berhasil mendarat di Indramayu pada tahun 1942 di awal Bulan Maret. Serangan yang terus bertubi-tubi tersebut pada Belanda, juga membuat benteng pertahanan jatuh ke tangan Belanda satu per satu.

baca juga: Perjanjian Tordesillas

Dalam waktu satu minggu saja, benteng pertahanan yang utama dari Belanda akhirnya dimiliki oleh Jepang. Pada kondisi terdesak dan juga tidak adanya sumber kekuatan baru Belanda pun terpaksa menyetujui Perjanjian Kalijati.

Munculnya perjanjian ini membuat kolonialisme Belanda akhirnya usai di tangan Jepang.

Tokoh Perjanjian Kalijati

Dalam pembuatan perjanjian tersebut, tidak terlepas dari para tokoh yang terlibat di dalamnya. Selain itu, perjanjian ini juga dilanggar oleh pihak Belanda yang merugikan Indonesia. Berikut ini para tokoh yang terlibat dalam perjanjian dan pelanggaran yang dilakukan oleh Jepang:

1. Tokoh Perjanjian Kalijati

Tokoh yang ikut membahas dan juga menandatangani perjanjian diantaranya yaitu Jendral Hitoshi Imamura yang berasal dari Jepang, dan juga Tjarda Van Starkenborgh Stachouwer yang merupakan Gubernur Hindia Belanda.

Tokoh-tokoh lainnya yang ikut menyaksikan perjanjian dan berada di meja perjanjian, di awal sampai akhir perjanjian yaitu Letnan Jenderal Heindrik Ter Poorten. Ia adalah seorang panglima tentara Belanda di Indonesia.

baca juga: Perjanjian New York

2. Pelanggaran Perjanjian

Setelah dibuatnya perjanjian, Jepang pun menjadi pemilik sah atas tanah Indonesia dan juga memulai ekspansinya ke berbagai arah. Geo-politik yang tidak menentu saat itu akhirnya mengubah wajah kekuasaan Jepang yang ada di Indonesia.

Jatuhnya bom Nagasaki dan juga Hiroshima yang dilakukan Amerika sebagai bentuk balas dendam, yang membuat Negara Jepang hancur berantakan. Bom inilah yang membuat Jepang menyerah dan kekuasaannya di Indonesia mulai limbung.

Belanda yang merasa tidak memiliki kekuasaan di Indonesia merasa memiliki kesempatan untuk menjajah lagi Indonesia. Mereka ingin menyerang Jepang lagi dan menarik Indonesia dalam cengkeramannya.

Namun Indonesia sudah terlanjur merdeka di tahun 1945 tepatnya di tanggal 17 Agustus 1945.

baca juga: Perjanjian Hudaibiyah

Peninggalan Perjanjian Kalijati

Peninggalan Perjanjian Kalijati
image: detik

Perjanjian ini meninggalkan sisi sejarah tersendiri bagi wilayahnya dengan tiga objek wisata yang terdiri dari:

1. Museum Rumah Sejarah

Museum ini adalah bekas rumah yang pernah dipakai untuk menandatangani perjanjian, antara Jepang dengan Belanda. Tempat ini juga menjadi saksi penyerahan terima wilayah jajahan Indonesia ke Jepang dari Belanda.

baca juga: Perjanjian Linggarjati

2. Museum Hidup

Museum yang isinya adalah beragam jenis pesawat terbang dari masa lampau. Disebut Museum Hidup karena masih banyak yang bisa diterbangkan di dalamnya.

3. Monumen Jepang

Monumen para tentara Jepang yang hingga kini masih sering dikunjungi oleh para tentara Jepang dan juga keluarganya, yang pada saat itu pernah bertugas di kawasan Kalijati.

baca juga: Agresi Militer Belanda

Perjanjian Kalijati adalah perjanjian paling penting bagi Indonesia, yang awalnya diharapkan bisa membawa harapan baru tetapi malah membawa kesengsaraan untuk Indonesia. Walaupun hal itu jugalah yang membawa Indonesia ke kemerdekaan di tahun 1945.

error:
Scroll to Top