Waktuku.com – Peninggalan Kerajaan Tarumanegara menjadi bukti atas berdirinya kerajaan tersebut. Kerajaan Tarumanegara merupakan kerajaan yang mendapat pengaruh dari agama Hindu dan berada di wilayah Jawa Barat. Setelah Kerajaan Kutai, Kerajaan Tarumanegara menjadi kerajaan tertua kedua.
Pada abad ke-4 sampai ke-7 Masehi, Kerajaan Tarumanegara berkuasa di wilayah Sunda serta Jawa Barat lainnya dan pada saat itu kerajaan ini memasuki masa kejayaan yang cukup panjang.
Maka dari itu, tidak mengherankan jika peninggalan dari kerajaan ini tergolong cukup banyak dan bervariasi.
Peninggalan Kerajaan Tarumanegara yang masih ada sampai sekarang
Sebagian orang menganggap bahwa prasasti merupakan bukti terkuat yang dapat menunjukkan suatu peradaban di daerah tertentu.
Namun, sebenarnya peninggalan-peninggalan lain juga bisa menjadi bukti nyata atas berdirinya suatu kerajaan. Kerajaan Tarumanegara menyimpan banyak peninggalan.
baca juga: Peninggalan Kerajaan Kutai
Mulai dari candi, prasasti, arca, hingga beberapa jenis peninggalan kerajaan seperti ini lainnya menyimpan sejarahnya masing-masing. Berikut adalah penjelasan yang lebih lengkap mengenai peninggalan Kerajaan Tarumanegara yang sejarahnya masih ada sampai saat ini, yaitu:
1. Prasasti Ciaruteun

Peninggalan dari kerajaan Tarumanegara yang paling dikenal oleh masyarakat Indonesia adalah Prasasti Ciaruteun. Prasasti ini juga sering disebut dengan nama Prasasti Ciampea yang dikabarkan telah hanyut beberapa meter dari lokasi awalnya pada tahun 1823.
Keunikan dari prasasti ini adalah terdapat ukiran yang membentuk seperti sepasang telapak kaki dan laba-laba di bagian atas hurufnya. Ada 4 baris aksara Pallawa yang terdapat di dalam prasasti ini dan tulisan tersebut menggunakan bahasa sansekerta.
Selama proses pembuatan prasasti ini dibutuhkan beberapa material seperti batu alam yang beratnya mencapai 8 kg, dan sejumlah material lainnya yang mampu membuatnya terlihat lebih kokoh. Prasasti Ciaruteun pertama kali ditemukan di area pinggir Sungai Ciaruteun.
baca juga: Peninggalan Kerajaan Singasari
2. Prasasti Cidanghiang

Prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanegara yang selanjutnya adalah Prasasti Cidanghiyang. Sejarah dari prasasti ini berbeda dengan prasasti yang sebelumnya.
Tidak hanya cerita yang tersimpan di dalamnya, tapi lokasi penemuan prasasti ini juga berbeda, yaitu di pinggir Sungai Cidanghiang.
Pada tahun 1947 Toebagus Roesjan melaporkan kepada Dinas Purbakala terkait penemuan peninggalan kerajaan ini. Namun, laporan ini baru menerima tanggapan dari Dinas Purbakala pada tahun 1954.
Setelah itu, pihak dinas baru mengeluarkan pernyataan bahwa prasasti ini memiliki beberapa kalimat puisi yang ditulis dengan menggunakan bahasa sansekerta. Beberapa syair pujian terdapat di dalam prasasti tersebut dan pujian ini dipersembahkan untuk Raja Purnawarman.
baca juga: Peninggalan Kerajaan Demak
3. Prasasti Kebon Kopi I

Prasasti Kebon Kopi I memiliki bentuk yang unik yakni sepasang ukiran telapak kaki gajah yang ukurannya cukup besar.
Ukiran ini mengapit sebaris tulisan yang menggunakan bahasa sansekerta. Bentuk gajah ini dikatakan menggambarkan gajah yang dipakai oleh Raja Purnawarman.
Isi dari Prasasti Kebon Kopi I tidak sama dengan peninggalan Kerajaan Tarumanegara lainnya. Pada abad ke-19 Masehi, Prasasti Kebon Kopi I ditemukan di daerah Desa Ciaruteun Ilir yang pada saat itu rencana perluasan wilayah sedang dilakukan.
Perluasan wilayah ini perlu dilakukan untuk memperluas ladang penanaman kopi, sehingga namanya masih berkaitan dengan sejarah yang ada di dalamnya.
baca juga: Peninggalan Kerajaan Kediri
4. Prasasti Tugu

Hal yang paling dikenal oleh publik mengenai prasasti ini adalah ceritanya yang berkaitan dengan proses penggalian Sungai Candrabaga. Pada saat itu, Rajadirajaguru memutuskan untuk menggali Sungai Candrabaga.
Kemudian, pada masa pemerintahan Raja Purnawarman muncul kembali perintah untuk menggali Sungai Gomati. Tujuan dari penggalian sungai ini adalah untuk mengantisipasi terjadinya kekeringan saat musim kemarau.
Tidak hanya itu, penggalian sungai juga dapat membuat warga di sekitar lebih mudah untuk menghindari terjadinya banjir pada saat musim hujan. Prasasti Tugu pertama kali ditemukan di Kampung Batu Tumbuh, Desa Tugu, Koja, Jakarta Utara.
baca juga: Peninggalan Kerajaan Samudra Pasai
5. Prasasti Kebon Kopi II

Jarak lokasi penemuan Prasasti Kebon Kopi I dan Prasasti Kebon Kopi II tidaklah jauh, karena prasasti ini juga ditemukan di wilayah Kampung Pasir Muara, Desa Ciaruteun Ilir.
Untuk lebih tepatnya, jarak lokasi penemuan antara kedua prasasti ini adalah 1 km saja.
Sayangnya, pada tahun 1940-an Prasasti Kebon Kopi II dicuri oleh suatu oknum tertentu.
Tentu ini menjadi kekecewaan banyak pihak, karena Prasasti Kebon Kopi II juga menyimpan banyak sejarah di dalamnya.
Kendati demikian, isi dari prasasti ini sudah diteliti sebelumnya dan F.D.K Bosch mengatakan bahwa Prasasti Kebon Kopi II berisi tentang sejarah Raja Sunda.
Tulisan dalam melayu kuno ini dapat diartikan sebagai pernyataan atas kebangkitan Raja Sunda yang kembali ke tahtanya.
baca juga: Peninggalan Kerajaan Kalingga
6. Arca Wisnu Cibuaya I

Arca peninggalan Kerajaan Tarumanegara yang pertama adalah Arca Wisnu Cibuaya I. Tidak jauh berbeda dengan berbagai jenis arca yang ditemukan di wilayah Semenanjung Melayu lainnya, Arca Wisnu Cibuaya I juga mampu melengkapi beberapa prasasti peninggalan Raja Purnawarman.
Tidak hanya itu, arca yang ditemukan pada abad ke-7 Masehi ini juga memiliki persamaan dengan langgam seni Pallawa yang ada di India. Jadi, bisa dibilang Arca Wisnu Cibuaya I merupakan peninggalan yang sangat berharga.
baca juga: Peninggalan Kerajaan Aceh
7. Arca Wisnu Cibuaya II

Meski namanya mirip dengan peninggalan arca yang sebelumnya, tapi bentuk dan waktu penemuannya tidaklah sama dengan Arca Wisnu Cibuaya I. Arca Wisnu Cibuaya II diperkirakan pertama kali ditemukan pada abad ke-7 sampai ke-8 Masehi.
Kendati demikian, untuk lokasi penemuannya yang jelas masih belum diketahui sampai sekarang. Orang-orang hanya mengetahui bahwa arca ini pertama kali ditemukan di Desa Cibuaya, tapi untuk lokasi tepatnya sendiri tidak diketahui secara jelas.
8. Berita Dinasti Sui dan Dinasti Tang
Peninggalan dari Kerajaan Tarumanegara selanjutnya berupa berita yang menceritakan tentang utusan dari To-lo-mo pada tahun 528 dan 535.
Cerita tentang utusan tersebut disampaikan dalam Berita Dinasti Sui. Sementara untuk isi dari Berita Dinasti Tang berbeda dengan cerita tersebut.
Berita Dinasti Tang pertama kali muncul pada tahun 666 dan 669. Di dalam berita ini disebutkan tentang utusan To-lo-mo yang terletak di sebelah tenggara.
Hal ini berbeda dengan isi Berita Dinasti Sui yang lebih menceritakan tentang utusan To-lo-mo di bagian selatan.
baca juga: Peninggalan Kerajaan Majapahit
9. Candi Situs Batujaya

Candi Situs Batujaya merupakan candi peninggalan Kerajaan Tarumanegara yang menyimpan banyak sejarah di dalamnya.
Candi ini terletak di daerah Karawang, Jawa Barat dan memiliki ukuran yang cukup luas, karena ukurannya bisa mencapai 5 km persegi.
Meski sampai saat ini persebaran candi di situs ini dikatakan hanya mencapai 46 titik, tapi ada kemungkinan bahwa beberapa di antaranya masih terpendam di dalam tanah.
baca juga: Peninggalan Kerajaan Sriwijaya
Beberapa bangunan yang memiliki bentuk candi dan disebut sebagai Candi Batujaya adalah:
1. Candi Sumur
2. Candi Serut
3. Candi Blandongan
4. Candi Jiwa
Ketika membahas tentang peninggalan Kerajaan Tarumanegara memang rasanya waktu berjalan dengan sangat cepat. Sebab, ada berbagai hal menarik yang tersimpan di beberapa peninggalan ini.
baca juga: Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno
Jadi, kenali sejarah dari masing-masing peninggalan Tarumanegara tersebut dengan baik.