Waktuku.com – Peninggalan Kerajaan Singasari yang masih tersisa sampai sekarang menjadi salah satu jenis informasi yang sering dicari oleh masyarakat Indonesia.
Sebab, Kerajaan Singasari merupakan kerajaan yang memiliki pusat pemerintahan cukup luas yakni di Pulau Jawa bagian timur.
Pusat pemerintahan Kerajaan Singasari semakin meluas ketika dipimpin oleh Kertanegara, bahkan mencakup Bali, Jawa Barat, sebagian Sumatera, sebagian Kalimantan, dan Selat Malaka.
Oleh karena itu, beberapa peninggalan dari kerajaan ini tersebar tidak hanya di wilayah Jawa Timur saja.
baca juga: Peninggalan Kerajaan Kutai
Peninggalan Kerajaan Singasari yang Tersisa sampai Sekarang dan Penjelasannya
Nama asli dari Kerajaan Singasari adalah Kerajaan Tumapel dan nama ini sudah sering digunakan dalam berita Tiongkok dari Dinasti Yuan. Namun, nama Kerajaan Singasari mulai digunakan pada saat Raja Wisnuwardhana menunjuk Kertanagara, anaknya, sebagai putra mahkota.
Kerajaan ini mengalami masa kejayaan yang sangat besar selama dipimpin oleh Kertanagara. Sebab, Kertanagara memiliki tujuan tersendiri yakni menyatukan sebagian wilayah Nusantara di bawah naungan kerajaannya. Lantas, apa saja peninggalan dari kerajaan ini yang masih ada sampai saat ini?
baca juga: Peninggalan Kerajaan Tarumanegara
1. Prasasti Mula Malurung

Salah satu peninggalan Kerajaan Singasari adalah Prasasti Mula Malurung. Prasasti ini sering dianggap sebagai peninggalan Singasari yang dapat menjadi bukti atas sejarah kerajaan Hindu-Buddha satu ini. Sebenarnya, prasasti ini merupakan piagam pengesahan Desa Mula dan Malurung.
Maka dari itu, namanya sangat berkaitan dengan nama daerah tersebut. Prasasti Mula Malurung merupakan lempengan tembaga yang dibuat pada tahun 1255 Masehi atau selama masa pemerintahan Kertanegara. Awalnya, orang-orang hanya menemukan 10 lempengan di dalamnya.
Namun, pada tahun 2001 silam ahli kembali menemukan 3 lempeng lainnya dari Prasasti Mula Malurung. Waktu penemuan ini berbeda dengan penemuan 10 lempengan pertama yang tidak lain pada tahun 1975 di kota Kediri, Jawa Timur.
Untuk melestarikan sejarah yang masih ada, Prasasti Mula Malurung akhirnya disimpan di Museum Nasional Indonesia, Jakarta, agar anak-anak muda zaman sekarang bisa melihat sendiri bukti dari adanya Kerajaan Singasari di masa lalu.
baca juga: Peninggalan Kerajaan Demak
2. Candi Singasari

Candi peninggalan Kerajaan Singasari yang pertama adalah Candi Singasari yang terletak di Singosari, Malang, Jawa Timur.
Candi ini menjadi tempat pendharmaan Kertanagara yang merupakan raja terakhir dari Kerajaan Singasari, sehingga tempat ini menyimpan banyak sejarah.
Dengan lokasinya yang berada di ketinggian 512 meter di atas permukaan laut, membuat suasana di candi ini tergolong cukup sejuk. Di berbagai sudut Candi Singasari terdapat batu andesit yang menghadap ke arah barat. Ukurannya pun tergolong cukup besar, yaitu 14 x 14 meter.
Uniknya, Candi Singasari pertama kali ditemukan oleh Gubernur Pantai Timur Laut Jawa yang bernama Nicolaus Engelhard. Pada tahun 1803, beliau menemukan bangunan yang sudah runtuh saat berkunjung ke Malang. Kemudian, reruntuhan bangunan ini dipugar dan menjadi Candi Singasari.
baca juga: Peninggalan Kerajaan Kediri
3. Candi Kidal

Tidak hanya Candi Singasari saja yang menjadi peninggalan dari Kerajaan Singasari, tapi Candi Kidal juga termasuk salah satu di antaranya.
Candi Kidal terletak di Lembah lereng Pegunungan Tengger bagian barat, atau lebih tepatnya di Desa Kidal, Tumpang, Jawa Timur.
Berbeda dengan Candi Singasari yang menjadi tempat pendharmaan Kertanagara, untuk Candi Kidal merupakan bentuk penghormatan atas jasa besar yang telah diberikan oleh raja kedua Singasari, yaitu Anusapati. Beliau meninggal selama perang perebutan kekuasaan sedang berlangsung.
Selama perang tersebut Anusapati dibunuh oleh Tohjaya, sehingga rakyatnya memutuskan untuk membangun Candi Kidal sebagai bentuk penghormatan atas pengorbanannya tersebut.
Di sekeliling candi ini terdapat berbagai pohon rindang yang membuat suasana di sekitarnya menjadi lebih sejuk.
Sementara itu, bagian kaki, tubuh, dan atap candi ini dibangun dengan menggunakan batu andesit serta memiliki corak agama Hindu yang sangat melekat.
Hal menarik lainnya dari candi ini juga bisa dilihat pada bagian pintu masuknya yang terdapat kepala kala yang dipahat di bagian atasnya.
baca juga: Peninggalan Kerajaan Samudra Pasai
4. Candi Jawi

Masyarakat Indonesia harus tahu tentang semua candi dan prasasti peninggalan Kerajaan Singasari dengan baik, tak terkecuali Candi Jawi. Beberapa orang mungkin berpikir candi peninggalan dari Kerajaan Singasari hanyalah Candi Kidal serta Candi Singasari, tapi itu salah besar.
Sebab, Candi Jawi juga termasuk peninggalan dari Kerajaan Singasari yang menyimpan banyak sejarah di dalamnya. Candi yang dibangun sekitar abad ke-13 Masehi ini terletak di Desa Wates, Prigen, Pasuruan, Jawa Timur.
Sesuai dengan penjelasan yang ada di Kitab Negarakertagama, orang-orang percaya bahwa candi ini dibangun atas perintah Kertanagara sebagai lokasi ibadah umat Siwa-Buddha. Jadi, tak heran jika Candi Jawi juga menyimpan banyak sejarah Kerajaan Singasari di dalamnya.
baca juga: Peninggalan Kerajaan Kalingga
5. Candi Jago

Jika sejarah Candi Jawi hanya disebutkan dalam Kitab Negarakertagama, untuk sejarah candi ini juga disebutkan dalam Kitab Pararaton. Di dalam kitab tersebut dikatakan bahwa Candi Jago dibangun atas perintah Kertanagara juga.
Namun, alasan pembangunan candi ini berbeda dengan candi sebelumnya. Candi Jago dibangun sebagai bentuk penghormatan terhadap Sri Jaya Wisnuwardhana yang merupakan ayahanda dari Kertanagara.
Peninggalan Kerajaan Singasari ini dapat dilihat langsung di Jl. Wisnuwardhana, Ronggowuni, Tumpang, Malang, Jawa Timur. Dengan berkunjung ke Candi Jago, kamu bisa lebih yakin atas keberadaan Kerajaan Singasari di masa lalu.
baca juga: Peninggalan Kerajaan Aceh
6. Prasasti Wurare

Tak hanya Prasasti Mula Malurung, Prasasti Wurare juga termasuk peninggalan Kerajaan Singasari yang wajib diketahui oleh masyarakat Indonesia.
Prasasti Wurare merupakan bentuk penghormatan untuk Kertanagara, karena beliau dikatakan telah mencapai derajat Buddha Agung pada masanya.
Prasasti yang ditulis dengan menggunakan bahasa Sansekerta ini menceritakan tentang Arya Bharad yang membelah tanah Jawa hingga 2 kerajaan berhasil terbentuk. Dua kerajaan yang dimaksud tersebut adalah Jenggala dan Panjalu.
Hal ini dilakukan oleh Arya Bharad untuk menghindari terjadinya perang perebutan kekuasaan yang dilakukan oleh 2 pangeran dari kerajaan yang sama. Prasasti ini terpahat pada alas Arca Joko Dolog yang bisa ditemukan di Jl. Taman Apsari, Surabaya, Jawa Timur.
baca juga: Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno
7. Candi Sumberawan

Peninggalan penuh sejarah yang terakhir adalah Candi Sumberawan. Candi yang terletak di Desa Toyomarto, Singasari, Malang, Jawa Timur ini juga bisa menjadi bukti atas keberadaan Kerajaan Singasari pada beberapa abad yang lalu.
baca juga: Peninggalan Kerajaan Majapahit
Keunikan dari candi ini bisa dilihat pada bagian kaki dan badannya yang berbentuk stupa. Selain itu, Candi Sumberawan juga tidak dilengkapi dengan tangga yang biasanya ada di sebagian besar bangunan candi.
Sampai saat ini masih ada banyak masyarakat Indonesia yang sering berkunjung ke lokasi candi ini, untuk melihat langsung peninggalan dari Kerajaan Singasari yang masih ada sampai sekarang. Candi Sumberawan merupakan candi bercorak Buddha yang digunakan sebagai tempat pemujaan.
baca juga: Peninggalan Kerajaan Sriwijaya
Keberadaan sejumlah peninggalan Kerajaan Singasari ini dapat menjadi bukti atas berdirinya Kerajaan Singasari di masa lalu.
Tanpa adanya peninggalan ini, orang-orang mungkin tidak percaya bahwa dulu Kerajaan Singasari sempat menguasai wilayah Jawa Timur, Bali, hingga daerah lainnya.