Waktuku.com – Peninggalan Kerajaan Samudra Pasai menjadi salah satu peninggalan kerajaan yang wajib diketahui oleh masyarakat Indonesia karena pada zaman dahulu, kerajaan ini memiliki peradaban yang sangat makmur dan besar di wilayah Indonesia.
Kerajaan Samudra Pasai merupakan kerajaan Islam tertua di Nusantara atau saat ini menjadi wilayah Indonesia. Sehingga tidak heran banyak bukti peninggalan Kerajaan Samudra Pasai yang masih bisa dilihat hingga saat ini.
Sejarah Kerajaan Samudra Pasai
Sebelum membahas mengenai peninggalan Kerajaan Samudra Pasai, ada baiknya kamu memahami mengenai sejarah kerajaan Islam terbesar di Nusantara ini. Kerajaan Samudra Pasai merupakan kerajaan yang memiliki pusat pemerintahan di Aceh.
Raja pertama kerajaan ini adalah Sultan Malik Al Saleh atau biasa disebut dengan Meurah Silu sekitar tahun 1267 M.
Nama Meurah Silu diperoleh Sultan Malik Al Saleh ketika beliau masuk Islam. Meurah Silu berkuasa sejak tahun 1279 M sampai 1326 M.
baca juga: Peninggalan Kerajaan Kutai
Pada masa kejayaannya, Kerajaan Samudra Pasai menjadi pusat perdagangan atau perniagaan di wilayah Nusantara.
Banyak saudagar kaya dari luar negeri yang berkunjung ke Samudra Pasai seperti dari India, Cina, Siam, Arab, Persia, dan lain sebagainya.
Dengan perkembangan zaman, kerajaan Islam terbesar di Nusantara ini mengalami masa kemunduran setelah berhasil ditaklukan oleh Kerajaan Majapahit sekitar tahun 1360 M. Kemudian mengalami keruntuhan ketika berhasil ditaklukan oleh Kerajaan Aceh pada tahun 1524 M.
baca juga: Peninggalan Kerajaan Kediri
Kehidupan Ekonomi
Berbagai peninggalan Kerajaan Samudra Pasai menunjukkan bahwa kerajaan ini berkembang pesat dalam hal ekonomi dan perdagangan di masa kejayaannya.
Hal ini karena kerajaan ini terletak di wilayah yang sangat strategis sehingga disebut sebagai kerajaan Maritim dan menjadi tempat transit.
Sebagai kerajaan maritim, Kerajaan Samudra Pasai memiliki pengaruh nyata atas berbagai pelabuhan di Nusantara.
Pada masa kejayaannya, komoditi perdagangan utama dari Kerajaan Samudra Pasai adalah emas, kapur barus, dan lada.
Kehidupan ekonomi dan perdagangan yang baik akhirnya membawa kerajaan ini ke masa kejayaannya pada masa kepemimpinan Sultan Malik Al Tahir II.
baca juga: Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno
Peninggalan Kerajaan Samudra Pasai
Pada artikel ini akan dibahas secara lengkap mengenai beberapa peninggalan Kerajaan Samudra Pasai beserta dengan cerita sejarah dibaliknya.
Beberapa peninggalan sejarah dari Islam terbesar di Nusantara ini diantaranya adalah:
1. Hukum Islam

Peninggalan yang pertama bukan berupa bangunan atau prasasti seperti peninggalan pada umumnya melainkan berhubungan dengan hukum Islam yang berlaku saat ini. Kerajaan Samudra Pasai mewariskan hukum Islam yang sejak zaman dahulu sudah diterapkan.
Dari beberapa sumber sejarah, dituliskan bahwa pada masa kepemimpinan Kerajaan Samudra Pasai, hukum Islam dibuat dengan ketat dan dijalankan dengan baik sehingga bisa menjaga ketertiban sosial dan memastikan adanya keadilan untuk masyarakat Samudra Pasai.
Jadi, salah satu warisan budaya atau warisan adat yang dibesarkan oleh Kerajaan Samudra Pasai secara turun temurun adalah hukum Islam yang ketat. Saat ini masih ada daerah di Indonesia yang menggunakan hukum Islam contohnya Aceh.
Kerajaan Samudra Pasai juga menjadi salah satu kerajaan yang berperan besar dalam persebaran agama Islam di Nusantara karena pada masanya kerajaan ini merupakan kerajaan maritim yang menguasai seluruh pelabuhan di Nusantara dan menjadi pusat perdagangan seluruh rakyat Nusantara.
baca juga: Peninggalan Kerajaan Demak
2. Lonceng Cakra Donya

Cakra Donya merupakan peninggalan Kerajaan Samudra Pasai yang menyerupai lonceng sehingga dinamakan Lonceng Cakra Donya.
Lonceng Cakra Donya diperkirakan dibuat pada tahun 1409 M. Lonceng ini memiliki tinggi sekitar 125 cm dan lebar sekitar 75 cm saja.
Lonceng ini merupakan mahkota yang dibuat dari besi dan memiliki bentuk menyerupai stupa. Pada masa itu, Lonceng Cakra Donya merupakan hadiah pemberian dari kekaisaran China kepada Raja Samudra Pasai.
baca juga: Peninggalan Kerajaan Singasari
3. Makam Sultanah Nahrasiyah

Makam Sultanah Nahrasiyah menjadi peninggalan Kerajaan Samudra Pasai yang sampai saat ini menjadi tujuan ziarah.
Makam ini berlokasi di Desa Meunasah Kecamatan Samudera. Makam ini merupakan makam ratu pertama dari Kerajaan Samudra Pasai.
Pada bagian batu nisan makam ini terdapat tulisan kaligrafi yang berisikan kutipan dari Ayat Kursi dan Surat Yasin. Nisan ini konon didatangkan langsung dari Kamboja sehingga terlihat sangat megah dan indah.
Selain terdapat peninggalan sejarah berupa makam Sultanah Nahrasiyah, terdapat dua makam lain yang merupakan peninggalan Kerajaan Samudra Pasai yang masih bisa dilihat sampai saat ini yakni Makam Sultan Muhammad Malik Al Zahir dan Sultan Mahmud Malik Az Zahir.
baca juga: Peninggalan Kerajaan Tarumanegara
4. Prasasti dan Artefak
Prasasti dan Artefak sebagai peninggalan Kerajaan Samudra Pasai yang menggambarkan dan menceritakan kehidupan pada masa itu.
Prasasti dan artefak ini berisikan berbagai cerita sejarah yang menarik mengenai kondisi sosial, politik, dan agama Islam pada masa kepemimpinan Kerajaan Samudra Pasai.
Sebagian besar prasasti dan artefak peninggalan sejarah kerajaan ini ditemukan di wilayah Aceh salah satunya adalah prasasti Minye Tujoh dan beberapa prasasti lain yang bertuliskan kaligrafi menggunakan bahasa Arab.
baca juga: Peninggalan Kerajaan Kalingga
5. Mata Uang Dirham

Peninggalan sejarah yang kelima adalah mata uang Dirham. Kerajaan Samudra Pasai merupakan kerajaan yang makmur dan kaya sehingga pada masa itu bisa mengeluarkan mata uangnya sendiri sebagai alat transaksi jual beli yakni uang dirham.
Uang dirham terbuat dari emas dan pertama kali dikeluarkan sebagai mata uang resmi pada pemerintahan Sultan Muhammad Malik Al zahir sebagai Raja kedua di Kerajaan Samudra Pasai. Uang dirham ini kemudian menjadi alat jual beli dan dikenal secara luas oleh masyarakat Nusantara.
Pada mata uang dirham yang ditemukan, terdapat nama-nama Raja yang pernah memimpin Kerajaan Samudra Pasai.
Sehingga mata uang dirham ini menjadi sumber sejarah untuk mengetahui siapa saja yang pernah menjadi Raja di kerajaan Islam terbesar di Nusantara ini.
baca juga: Peninggalan Kerajaan Aceh
6. Makam Sultan Malik Al Saleh

Makam Sultan Malik Al Saleh menjadi peninggalan Kerajaan Samudra Pasai yang banyak dikunjungi peziarah bahkan dari luar Aceh.
Makam yang satu ini merupakan makan Raja pertama Kerajaan Samudra Pasai yakni Sultan Malik Al Saleh. Pada makam ini terdapat angka bertuliskan 1297 M dan dipercaya sebagai makam tertua.
Batu nisan yang indah dan menawan di Makam Sultan Malik Al Saleh ini sebagai bukti nyata bahwa pengaruh Islam yang masuk ke Nusantara pada masa itu berasal dari Gujarat. Sehingga, jika kamu melihat batu nisan makam ini, akan sangat kental dengan pengaruh agama Islam.
baca juga: Peninggalan Kerajaan Majapahit
7. Pengaruh Budaya

Peninggalan sejarah yang terakhir dari kerajaan ini adalah berhubungan dengan pengaruh budaya. Pada masa kejayaannya, Kerajaan Samudra Pasai memiliki hubungan yang baik dalam hal perdagangan dengan kerajaan Islam lainnya di kawasan Arab, Persia, dan Asia Tenggara.
Saat ini, pengaruh budaya Arab dan Persia di Indonesia masih bisa dilihat dalam seni bangunan. ukiran makam, dan beberapa literatur yang dibuat pada masa Kerajaan Samudra Pasai berkuasa.
baca juga: Peninggalan Kerajaan Sriwijaya
Peninggalan Kerajaan Samudra Pasai di Nusantara banyak ditemukan di wilayah Aceh karena dahulu wilayah Aceh merupakan pusat pemerintahan Kerajaan Islam terbesar di Nusantara ini. Semua peninggalan sejarah kerajaan ini memiliki nuansa agama Islam yang kental dan indah.
Kamu bisa menyempatkan diri untuk berkunjung ke berbagai peninggalan sejarah kerajaan ini jika sedang berkunjung ke Aceh.