7 Peninggalan Kerajaan Kediri Beserta Gambarnya Lengkap

Waktuku.com – Peninggalan Kerajaan Kediri menjadi salah satu peninggalan yang sampai saat ini masih dilestarikan keberadaannya karena pada masanya kerajaan yang satu ini mampu membangun peradaban yang sangat besar dan pesat.

Pada artikel kali ini akan mengulas dan membahas secara lengkap mengenai berbagai bukti peninggalan Kerajaan Kediri beserta dengan sejarah kerajaan ini. Jika kamu ingin menambah informasi mengenai peninggalan kerajaan yang dipimpin Jayabaya ini, simak artikel ini sampai akhir.

Sejarah Kerajaan Kediri Singkat dan Lengkap

Menurut sejarah, Kerajaan Kediri berdiri sekitar tahun 1042-1222 M. Kerajaan ini biasa juga disebut dengan Kerajaan Panjalu.

Kerajaan Kediri merupakan bagian dari Kerajaan Mataram Kuno yang bercorak Hindu.

Kerajaan Mataram Kuno dibagi menjadi dua yakni Kerajaan Panjalu dan Kerajaan Jenggala.

Pusat Kerajaan Kediri berada di Daha yang saat ini diperkirakan menjadi wilayah kota Kediri.

baca juga: Peninggalan Kerajaan Kutai

Pusat kerajaan ini berada di pinggir sungai Brantas yang pada masa itu menjadi akses utama dalam pelayaran.

Pada masa kepemimpinan raja Jayabaya, Kerajaan Kediri mengalami masa kejayaannya.

Raja Jayabaya dikenal dan diceritakan sebagai raja yang cakap dalam berpolitik dan bisa meramalkan masa depan.

Raja yang satu ini juga sangat visioner sehingga bisa membawa kerajaannya ke masa kejayaan.

baca juga: Peninggalan Kerajaan Demak

Peninggalan Kerajaan Kediri

Setelah membahas mengenai bagaimana sejarah Kerajaan Kediri, pada bagian ini akan dibahas mengenai apa saja peninggalan Kerajaan Kediri yang sampai saat ini masih bisa dilihat dan dinikmati oleh wisatawan.

1. Prasasti Sirah Keting

Prasasti Sirah Keting
image: kompas

Prasasti Sirah Keting menjadi peninggalan sejarah Kerajaan Kediri yang sampai saat ini masih lestari. Prasasti ini ditemukan di Ponorogo, Jawa Timur.
Prasasti ini diperkirakan dibuat sekitar tahun 1204 M. Prasasti ini ditulis diatas sebuah batu yang berbentuk persegi panjang.

Tulisan yang digunakan pada prasasti ini adalah aksara Jawa kuno. Saat ini prasasti ini disimpan di Museum Nasional Jakarta.

Jadi jika kamu ingin melihat secara langsung prasasti ini, kamu bisa mampir ke Museum Nasional Jakarta.

Prasasti ini menceritakan mengenai Sri Jayawarsa Digwijaya Sastraprabhu yang memberikan hadiah tanah kepada sejumlah rakyatnya.

Sri Jayawarsa diceritakan memerintah di wilayah sekitar Ponorogo dan Madiun. Sementara pada masa itu saat prasasti ini dibuat, Kerajaan Kediri dipimpin oleh Raja Kameswara.

baca juga: Peninggalan Kerajaan Singasari

2. Kitab Smaradahana

kitab smaradahana
image: wikimedia

Kitab smaradahana menjadi peninggalan Kerajaan Kediri yang selanjutnya dan berbentuk buku atau kitab. Kitab ini dibuat dan ditulis di masa kepemimpinan Raja Kameswari.

Kitab ini ditulis oleh Mpu Darmaja yang berisikan mengenai sepasang suami dan istri bernama Smara dan Rati.

Sepasang suami dan istri ini diceritakan menggoda Dewa Syiwa yang sedang bertapa. Karena perbuatannya ini, Smara dan Rati diberikan sebuah kutukan dan meninggal karena terbakar api karena kesaktian Dewa Syiwa.

Setelah kematian tersebut, Smara dan Rati dapat hidup kembali dan diceritakan nantinya menjelma sebagai Raja Kameswara yakni pemimpin Kerajaan Kediri dan permaisurinya.

baca juga: Peninggalan Kerajaan Tarumanegara

3. Prasasti Kamulan

Prasasti Kamulan
image: tribunnews

Prasasti Kamulan merupakan peninggalan Kerajaan Kediri yang bisa kamu lihat ketika berkunjung ke Tulungagung.

Prasasti yang satu ini ditemukan di Desa Kamulan, Trenggalek, Provinsi Jawa Timur pada tahun 1194 M.

Prasasti ini diperkirakan dibuat pada masa kepemimpinan Raja Kertajaya yakni di tahun 1194 sampai 1222 M.

Prasasti ini ditulis dengan aksara Jawa kuno yang menceritakan mengenai bagaimana pemerintahan atau kepemimpinan Raja Kertajaya.

Cerita mengenai penyerangan yang dialami Kerajaan Kediri oleh dilakukan salah satu kerajaan yang berasal dari timur.

Selain itu, prasasti ini juga menceritakan dan menjelaskan mengenai bagaimana sejarah berdirinya Kabupaten Trenggalek.

Kabupaten ini dituliskan berdiri pada bulan Agustus tahun 1194 M. Saat ini prasasti ini disimpan di Museum Wajakensis di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.

baca juga: Peninggalan Kerajaan Samudra Pasai

4. Kitab Kakawin Bharatayudha

Kitab Kakawin Bharatayudha
image: monitor

Kitab Kakawin Bharatayudha menjadi peninggalan selanjutnya yang berbentuk kitab peninggalan Kerajaan Kediri.

Kitab ini ditulis oleh Mpu Panuluh dan Mpu Sedah pada tahun 1157 M. Kitab ini merupakan salah satu peninggalan Kerajaan Kediri yang paling terkenal.

Kitab ini menceritakan mengenai adanya perang saudara antara Kurawa dan Pandawa yang masih merupakan anak keturunan dari Bharata. Kitab yang satu ini ditulis pada masa kepemimpinan Raja Jayabaya yakni sekitar tahun 1135 sampai 1159 M.

Kitab ini dibuat dengan tujuan untuk memberikan gambaran atau cerita yang utuh mengenai peperangan yang pernah terjadi antara Kerajaan Kediri dan Jenggala. Kitab ini selesai ditulis oleh Mpu Panuluh dan Mpu Sedah pada tahun 1157 M.

baca juga: Peninggalan Kerajaan Kalingga

5. Candi Penataran

Candi Penataran
image: lensaindonesia

Salah satu candi yang merupakan peninggalan Kerajaan Kediri adalah Candi Penataran. Candi ini terletak di Blitar, Jawa Timur tepatnya di sebelah barat daya Gunung Kelud. Menurut cerita dalam Kitab Negarakertagama, nama lain candi ini adalah Candi Palah.

Terdapat relief yang digambar di sepanjang dinding candi. Dari relief tersebut, dituliskan bahwa candi ini dibuat sekitar awal abad ke-12 Masehi. Pada saat itu, Kerajaan Kediri dipimpin oleh Raja Srengga.

Candi Penataran atau Candi Palah ini sengaja dibangun sebagai tempat ibadah. Candi ini digunakan untuk menyembah Raja Gunung Girindra atau Hyang Acalapati yang bisa disembah sesuai dengan ajaran Siwa yang pada masa itu menjadi kepercayaan masyarakat Kerajaan Kediri.

baca juga: Peninggalan Kerajaan Aceh

6. Candi Tondowongso

Candi Tondowongso
image: travellersblitar

Selain Candi Penataran, peninggalan Kerajaan Kediri lainnya yang berbentuk candi adalah Candi Tondowongso.

Candi yang satu ini ditemukan di Dusun Tondowongso, Kediri, Provinsi Jawa Timur pada tahun 2007 sehingga diberi nama Candi Tondowongso.

Candi Tondowongso ini memiliki kawasan yang cukup luas dan dipercaya dibangun atau didirikan pada masa awal Kerajaan Kediri berdiri yakni pada abad ke 11 M.

Dalam situs yang satu ini juga ditemukan berbagai peninggalan bersejarah lainnya seperti Arca Brahma, Arca Nandi, Arca Agastya dan lainnya.

Jika kamu berkunjung ke kota Kediri, pastikan untuk berkunjung kesini karena candi ini dibuka untuk umum dan dirawat dengan baik sehingga masih lestari hingga saat ini.

baca juga: Peninggalan Kerajaan Majapahit

7. Prasasti Ngantang

Prasasti Ngantang
image: kompas

Terakhir, terdapat Prasasti Ngantang sebagai peninggalan Kerajaan Kediri. Diperkirakan, prasasti ini dibuat pada tahun 1194 M pada masa Kerajaan Kediri berjaya. Saat ini, Prasasti Ngantang disimpan di Museum Nasional Jakarta.

Prasasti ini bercerita mengenai pembebasan pajak tanah yang diberikan oleh Raja Jayabaya kepada warga Desa Ngantang.

Pembebasan pajak tanah ini diberikan kepada warga Desa Ngantang karena mereka sudah secara sukarela mengajukan diri untuk mengabdi ke Kerajaan Kediri.

baca juga: Peninggalan Kerajaan Sriwijaya

Pembebasan pajak tanah ini diberikan secara langsung oleh Raja Jayabaya karena beliau dikenal sangat mencintai dan memikirkan kesejahteraan rakyatnya selama memimpin Kerajaan Kediri.

Cerita pada prasasti yang satu ini dituliskan dalam aksara Jawa kuno seperti prasasti lain pada umumnya.

Beberapa pembahasan diatas mengenai peninggalan Kerajaan Kediri akan membawa kita untuk bernostalgia dan memahami kembali sejarah peradaban manusia yang pernah ada di Pulau Jawa pada zaman dahulu.

Beberapa peninggalan bersejarah tersebut saat ini berada di Museum Nasional Jakarta dan wilayah Jawa Timur.

Jadi, jika kamu berminat untuk melihatnya secara langsung, bisa sempatkan untuk napak tilas ke beberapa peninggalan sejarah Kerajaan Kediri ini.

error:
Scroll to Top