9 Peninggalan Kerajaan Demak Beserta Gambarnya Lengkap

Waktuku.com – Peninggalan Kerajaan Demak sampai saat ini masih ada yang bisa dikunjungi dan dinikmati secara langsung oleh kamu jika mengunjungi area kerajaan Demak masa dulu.

Kerajaan Demak merupakan kerajaan yang menyebarkan Islam pertama kali di Pulau Jawa bersama dengan Walisongo.

Orang pertama yang memimpin kerajaan ini adalah Raden Patah. Kerajaan Demak merupakan kerajaan yang kaya dan makmur di masanya sehingga bisa membangun peradaban yang sangat besar dan banyak bangunan peninggalan kerajaan ini yang sampai saat ini masih berdiri kokoh.

Jika kamu ingin melakukan napak tilas dan melihat berbagai bukti peninggalan Kerajaan Demak, simak pembahasan lengkapnya di artikel ini sebagai bahan referensi kamu ketika mengunjungi wilayah Demak.

baca juga: Peninggalan Kerajaan Kutai

Peninggalan Kerajaan Demak

Beberapa peninggalan yang akan dibahas di artikel ini bisa kamu jadikan referensi destinasi wisata karena semuanya terbuka dan bisa dikunjungi oleh masyarakat umum.

Beberapa peninggalan kerajaan ini yang masih lestari hingga saat ini diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Masjid Agung Demak

masjid agung demak
image: pinterest

Peninggalan sejarah yang dari Kerajaan Demak adalah Masjid Agung Demak. Masjid ini dibangun di masa pemerintahan Raden Patah.

Pada zaman dahulu, masjid ini banyak digunakan untuk menyebarkan ajaran agama Islam oleh Walisongo.

Masjid ini diperkirakan sudah dibangun sejak tahun 1479 dan sampai saat ini masih bisa dikunjungi dan digunakan sebagai tempat ibadah.

Jika kamu beragama Islam, jangan sampai melewatkan untuk beribadah di masjid ini karena nuansa yang diciptakan sangat berbeda dengan masjid zaman sekarang.

baca juga: Peninggalan Kerajaan Singasari

2. Lawang Bledeg

Lawang Bledeg
image: sindonews

Salah satu peninggalan Kerajaan Demak bernama Lawang Bledeg. Lawang Bledeg merupakan peninggalan dengan bentuk pintu yang dilengkapi dengan ukiran sebagai hiasan. Ukiran ini membuat Lawang Bledeg terlihat sangat indah dan menawan.

Ukiran yang dominan adalah berbentuk ular naga yang diikat di bawah sebuah pohon dinamakan pohon Gandrik.

Menurut sejarah, gambar yang ada di ukiran Lawang Bledeg ini merupakan lukisan yang dibuat atas keinginan dan perintah Sultan Demak pada masa itu.

Ketika kamu melihat ukiran dan mengunjungi pintu ini, kamu akan disuguhi dengan keindahan pintu yang diukir dengan sangat teliti dan rapi.

Tentunya ukiran di pintu ini memiliki nuansa kuno karena dibuat pada masa Kerajaan Demak sedang berjaya.

baca juga: Peninggalan Kerajaan Tarumanegara

3. Dampar Kencana

Dampar Kencana
image: demakkab

Dampar Kencana menjadi peninggalan Kerajaan Demak yang banyak diminati untuk dilihat secara langsung oleh wisatawan.

Peninggalan yang satu ini berbentuk singgasana raja. Kursi atau singgasana ini merupakan kursi yang digunakan oleh semua raja Kerajaan Demak ketika memimpin.

Menurut sejarah, singgasana ini merupakan hadiah yang diberikan oleh Prabu Brawijaya V yakni Raden Kertabumi.

Pada saat itu Raden Kertabumi sedang memerintah Kerajaan Majapahit. Singgasana ini diberikan pada saat Raden Patah diangkat sebagai raja di Kesultanan Demak Bintoro.

Saat ini Dampar Kencana diletakkan di dalam Masjid Agung Demak, sehingga kamu bisa sekalian menyempatkan melihat singgasana kuno ini ketika berkunjung ke masjid yang bersejarah. Singgasana ini diletakkan disebelah kanan tempat imam memimpin ibadah.

baca juga: Peninggalan Kerajaan Kediri

4. Situs Kolam Wudhu

Situs Kolam Wudhu
image: abangnji

Situs Kolam Wudhu menjadi peninggalan bersejarah selanjutnya yang wajib dikunjungi. Situs kolam wudhu ini pada zaman dahulu digunakan sebagai tempat berwudhu sebelum melakukan ibadah oleh Walisongo dan semua santri Raden Patah.

Menurut sejarah, situs kolam wudhu ini juga pernah dijadikan sebagai lokasi melangsungkan sayembara dengan tujuan untuk menentukan siapa yang akan menjadi Sultan atau Raja keempat di Kerajaan Demak.

Hasil dari sayembara tersebut menunjuk Jaka Tingkir sebagai Sultan atau Raja Kerajaan Demak yang keempat dengan diberikan gelar Sultan Hadiwijoyo. Sampai saat ini situs ini masih terjaga dengan baik sehingga bisa dikunjungi oleh wisatawan.

baca juga: Peninggalan Kerajaan Samudra Pasai

5. Saka Tatal

Saka Tatal
image: wesata

Saka Tatal menjadi peninggalan Kerajaan Demak yang sampai saat ini masih berdiri kokoh di Masjid Agung Demak. Saka Tatal ini juga biasa disebut dengan istilah Saka Guru.

Saka Tatal ini merupakan tiang utama yang ada di dalam Masjid Agung Demak yang berjumlah 4 buah.

Menurut sejarah, keempat tiang tersebut dibuat secara langsung oleh anggota Walisongo. Tiang pertama yang terletak di bagian barat laut dibuat oleh Sunan Bonang. Tiang kedua di bagian barat daya oleh Sunan Gunung Jati.

Tiang ketiga yang terletak di bagian tenggara dibuat Sunan Ampel. Terakhir, tiang yang terletak di bagian timur laut didirikan oleh Sunan Kalijaga.

Semua tiang ini masih terawat dengan baik hingga sekarang dan bisa dilihat dengan mudah saat kamu masuk ke dalam masjid.

baca juga: Peninggalan Kerajaan Kalingga

6. Saka Majapahit

Saka Majapahit
image: beritasatu

Saka Majapahit merupakan Bentuk peninggalan Kerajaan Demak yang bisa kamu lihat secara langsung ketika memasuki Masjid Agung Demak.

Saka atau tiang Majapahit ini jumlahnya ada delapan dan terletak di serambi Masjid Agung Demak. Bukan tanpa alasan mengapa kedelapan tiang tersebut dinamakan dengan Saka Majapahit.

Saka Majapahit merupakan tiang yang dibawa langsung oleh Raden Patah dari Majapahit ketika berhasil mengalahkan Raja Girindrawardhana.

Raja Girindrawardhana merupakan pemberontak Kerajaan Majapahit yang berhasil melengserkan Prabu Brawijaya V yang saat itu sedang menjabat.

Tiang yang dibawa langsung dari Majapahit ini menunjukkan kesan kuat bangunan khas Majapahit yang membawa corak budaya Bali.

Sehingga dalam satu lokasi, kamu bisa menikmati keindahan gabungan antara budaya Bali dengan budaya Islam yang kental dan saling melengkapi keindahan masjid ini.

baca juga: Peninggalan Kerajaan Aceh

7. Maksurah

Maksurah
image: keluyuran

Selanjutnya, terdapat Maksurah sebagai peninggalan Kerajaan Demak. Maksurah merupakan peninggalan Kerajaan Demak yang berbentuk dinding dengan ukiran kaligrafi bahasa Arab, Dinding ukiran kaligrafi ini menghiasi seluruh bangunan dari Masjid Agung Demak.

Maksurah diperkirakan dibuat pada tahun 1866 M. Maksurah ini dibuat dengan tujuan untuk mengingat mengenai Keagungan dan Keesaan Allah SWT di bangunan Masjid Agung Demak.

Ukiran kaligrafi yang sangat indah ini membuat banyak wisatawan ingin melihatnya secara langsung sambil melaksanakan ibadah di Masjid Agung Demak.

baca juga: Peninggalan Kerajaan Majapahit

8. Piring Campa

Piring Campa
image: keluyuran

Piring Campa menjadi salah satu peninggalan Kerajaan Demak yang sangat istimewa karena diberikan oleh orang yang spesial.

Piring Campa merupakan peninggalan Kerajaan Demak yang sangat berharga dan sampai saat ini masih terjaga kelestariannya.

Piring Campa ini merupakan sebuah hadiah yang diberikan oleh seorang putri yang berasal dari Campa.

Putri tersebut merupakan ibu kandung dari Raden Patah. Ibu Raden Patah memberikan piring ini pada masa kepemimpinan Raden Patah di Kerajaan Demak. Piring Campa ini berjumlah 65 buah.

Sebagian dijadikan hiasan atau dipajang di bagian dalam dinding Masjid Agung Demak. Sedangkan sebagiannya lagi dipasang di bagian imam masjid ini.

Sehingga kamu bisa dengan mudah menemukan dan melihat Piring Campa di setiap dinding masjid sebagai hiasan.

baca juga: Peninggalan Kerajaan Sriwijaya

9. Kentongan dan Bedug

bedug dan kentongan kerajaan demak
image: telusuri

Terakhir, peninggalan Kerajaan Demak yang masih lestari adalah kentongan dan bedug yang sudah ada sejak Masjid Agung Demak dibangun.

Pada masa Kerajaan Demak, kentongan dan bedug ini dijadikan sebagai alat untuk memanggil masyarakat saat waktu ibadah tiba untuk datang beribadah ke masjid.

baca juga: Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno

Kesembilan peninggalan diatas sampai saat ini masih bisa kamu temukan dan lihat secara langsung karena masih dipelihara dan dirawat dengan baik sebagai salah satu peninggalan Kerajaan Demak bersejarah dari peradaban Islam di Pulau Jawa.

error:
Scroll to Top