2 Pakaian Adat Sumatera Selatan Beserta Ciri Khasnya

Waktuku.com – Palembang yang merupakan ibukota dari provinsi Sumatera Selatan yang terkenal akan keindahan alam serta kebudayaan yang sangat beragam termasuk Pakaian Adat Sumatera Selatan.

Tidak sebatas makanan khasnya saja yang populer, pakaian adat Sumatera Selatan juga cukup populer di berbagai kalangan. Pakaian adat dari Sumatera Selatan merupakan salah satu kebudayaan lokal yang sangat menarik untuk dibahas.

Bukan rahasia umum jika pakaian adat merupakan sebuah simbol yang dapat menunjukan sebuah identitas suatu daerah serta budaya masyarakat berdasarkan nilai filosofis tersendiri. Identitas tersebut dapat terlihat melalui pemilihan warna, motif hingga aksesoris yang digunakan.

baca juga: Pakaian Adat Kalimantan Tengah

Mengenal Pakaian Adat Sumatera Selatan

Sumatera selatan sendiri memiliki beberapa macam pakaian tradisional, di antaranya adalah aesan gede dan pak sangkong.

Pakaian adat Sumatera Selatan Aesan gede dan pak sangkong merupakan pakaian tradisional yang umumnya dikenakan oleh pengantin saat acara pernikahan di Palembang.

Seperti halnya pakaian adat yang berasal dari daerah lain, pakaian adat yang satu ini juga memiliki ciri khas serta karakteristik nya tersendiri.

Mewah, megah sekaligus anggun dan gemerlap bertabur hiasan berwarna emas menjadi ciri khas pakaian adat Sumatera Selatan ini.

baca juga: Pakaian Adat Sulawesi Tengah

Hal tersebut dikarenakan pada zaman dahulu, pakaian adat dari Sumatera selatan ini memang hanya dapat digunakan oleh kalangan tertentu seperti para raja beserta permaisuri.

Namun, seiring berkembangnya zaman, pakaian adat ini sudah dapat dikenakan oleh masyarakat umum yang biasanya dikenakan saat acara-acara tertentu seperti upacara adat dan acara pernikahan.

Dalam penggunaannya, pakaian adat Sumatera Selatan akan dilengkapi dengan berbagai macam aksesoris pendukung yang akan membuat penggunanya terlihat seperti raja dan ratu di zaman dahulu.

baca juga: Pakaian Adat Sulawesi Barat

Jenis Pakaian Adat Sumatera Selatan

Seperti yang sudah dijelaskan di atas,pakaian adat asal Sumatera Selatan terbagi menjadi dua jenis yakni pakaian adat aesan gede dan pakaian adat aesan paksangko.

Meskipun memiliki ciri khas yang berbeda, kedua pakaian adat tersebut tetap menunjukan budaya Sumatera Selatan dan memperlihatkan kesan yang mewah serta menggambarkan keagungan kerajaan-kerajaan di Sumatera.

1. Pakaian Adat Aesan Gede

pakaian adat Aesan Gede
image: keluyuran

Aesan gede merupakan pakaian adat dari Sumatera Selatan yang banyak digunakan pada saat upacara prosesi pernikahan, yang dikenal dengan sebutan munggah.

Nama Aesan gede sendiri diambil dari kata aesan yang memiliki arti hiasan dan kata gede yang memiliki arti kebesaran, sehingga apabila disimpulkan pakaian adat aesan gede memiliki arti sebuah hiasan atau pakaian kebesaran.

Aesan gede merupakan pakaian adat Sumatera Selatan yang berasal dari kerajaan besar Sriwijaya. Busananya sendiri didominasi dengan warna merah yang dihiasi dengan benang emas yang berbahan dasar kain songket.

baca juga: Pakaian Adat Bangka Belitung

Kain songket yang digunakan dalam pakaian tradisional ini memiliki ciri khas berupa warna keemasan yang menggambarkan julukan Sumatera sebagai swarnadwipa yang memiliki arti pulau emas.

Pakaian adat yang satu ini juga memiliki beragam motif seperti motif bunga dimana motif tersebut memiliki makna tersendiri. Berikut makna yang terkandung dalam setiap motif yang digunakan:

Pakaian dengan motif bunga mawar memiliki makna penawar atau penangkal marabahaya. Selanjutnya terdapat motif bunga tanjung yang melambangkan sebuah keramahan.

baca juga: Pakaian Adat Jawa Barat

Selain itu ada motif bunga melati yang melambangkan suatu kesucian, sopan santun sekaligus keagungan dan yang terakhir adalah motif pucuk rebung yang melambangkan sebuah harapan di masa depan yang jauh lebih baik.

Pada pakaian untuk pengantin pria, bagian kepala akan dilengkapi dengan penutup kepala berupa mahkota yang dikenal dengan sebutan kesuun. Penutup kepala tersebut umumnya berhiaskan melati serta tebeng malu pada bagian atasnya.

Sedangkan pada bagian tubuh akan dilengkapi dengan aksesoris berupa kalung kebo munggah serta selempang sawir, Serta aksesoris gelang gepeng dan sempuru yang dikenakan di bagian lengan.

baca juga: Pakaian Adat Sulawesi Tenggara

Untuk bawahan pakaian adat Sumatera Selatan untuk pengantin pria akan dipadukan dengan celana sutra yang merupakan sebuah celana yang dibuat dengan material sutra dengan motif ukel. Tak ketinggalan dengan alas kaki yang khas yakni canela.

Sedangkan pada pengantin wanita pada bagian kepala terdapat hiasan bunga rampai, gandik,tebeng malu, gelung malang, kesuhan, hingga kelapo standan.

Untuk bagian badan terdiri dari kalung teratai, kalung kebo munggah, serta songket. Selain itu, pada bagian tangan terdiri dari aksesoris berupa perhiasan seperti gelang gepeng, ulo betapo, sempuru serta cenela sebagai alas kaki.

baca juga: Pakaian Adat Papua Barat

2. Pakaian Adat Aesan Paksangko

pakaian adat Aesan Paksangko
image: gpriority

Pakaian adat Sulawesi Selatan yang selanjutnya adalah aesan paksangko yang tidak jauh berbeda dengan pakaian adat aesan gede.

Sama seperti pakaian Aesan gede yang menggambarkan kebesaran, kemegahan serta keagungan kerajaan-kerajaan Sumatera. Hak tersebut dikarenakan, kedua pakaian adat Sumatera Selatan ini dulunya dikenakan oleh kaum bangsawan seperti raja.

Pakaian adat aesan paksangko sendiri terdiri dari baju kurung sebagai baju atasan yang memiliki motif bunga bintang dengan warna keemasan yang disempurnakan dengan penutup dada yakni tengkupan terate dada.

baca juga: Pakaian Adat Sumatera Utara

Sedangkan bagian bawahnya dipadukan dengan kain songket yang berkilau sehingga menjadikan pakaian adat ini terlihat sangat mewah.

Pakaian Adat Sumatera Selatan yang satu ini juga memiliki sedikit pengaruh dari budaya luar yang merupakan hasil akulturasi budaya dengan budaya Tionghoa yang dapat dilihat pada penutup kepala atau mahkota yang dikenakan pada pakaian adat ini.

Mahkota tersebut disempurnakan dengan berbagai macam aksesoris yang terbuat dari emas.

Untuk pengantin perempuan, selain menggunakan mahkota, aesan paksangko juga dilengkapi dengan hiasan berupa kembang goyang yang terdapat pada bagian kepala, kelapo standan, kembang kenangodan lain sebagainya.

baca juga: Pakaian Adat Jawa Tengah

Sedangkan untuk pengantin prianya menggunakan pakaian yang dapat dipadukan dengan pengantin wanita seperti, seluar pengantin atau celana pengantin, selempang songket dan songkok berwarna emas.

Ciri Khas Pakaian Adat Sumatera Selatan

Banyaknya aksesoris pada pakaian Adat Sumatera selatan menjadi salah satu ciri khasnya tersendiri. Berikut beberapa ciri khas yang perlu Anda ketahui!

1. Terate

Terate sendiri merupakan pelengkap yang dikenakan sebagai penutup dada serta pundak yang memiliki bentuk seperti lingkaran yang terdiri dari lima buah sudut serta memiliki motif bunga melati bersepuhkan emas.

baca juga: Pakaian Adat Maluku

2. Kalung

Kalung yang digunakan antara lain adalah kalung kebo munggah atau kalung tapak jajo yang terbuat dari bahan emas 24 karat dan terdiri dari beberapa lempengan yang telah disesuaikan berdasarkan status penggunanya.

3. Gelang

Gelang yang digunakan terdiri dari berbagai jenis dengan material pembuatan yang sama yakni emas 24 karat. Umumnya gelang yang digunakan adalah gelang sempuru, gelang kacak, gelang kanu, serta gelang palak ulo.

4. Penutup Kepala Atau Mahkota

Yang menjadi ciri khas pakaian adat Sumatera Selatan adalah penutup kepala yang terlihat sangat menonjol dengan warna emas yang gemerlap yang terdiri dari dua jenis yakni kopiah cuplak yang digunakan oleh pria serta kesuun yang digunakan oleh perempuan.

Itu dia penjelasan seputar pakaian adat Sumatera Selatan yang merupakan salah satu aset budaya yang dimiliki oleh Indonesia dan tentunya sebagai warga negara yang baik harus terus menjaga dan melestarikannya.

error:
Scroll to Top