14 Pakaian Adat Sumatera Barat (Sumbar) dan Penjelasannya

Waktuku.com – Pakaian adat Sumatera Barat masih diwarisi sampai saat ini. Sebagai salah satu daerah di Indonesia, Sumatera Barat kaya akan keberagaman baik dari bahasa, budaya, pakaian dan adat istiadatnya memiliki keunikan. Salah satu budaya yang terkenal selain pakaian adatnya adalah tradisi Padang.

Seperti yang Anda tahu bahwa nasi Padang sudah terkenal sampai mancanegara. Sumatera Barat juga dikenal dengan budaya merantau dari masyarakat Minangkabau.

Tradisi merantau ini biasanya dilakukan oleh pria. Agar Anda semakin tahu budaya Sumatera Barat, ada baiknya mengenal dulu pakaian adatnya.

Pakaian Adat Sumatera Barat

Baik pria maupun perempuan memiliki pakaian adat yang berbeda. Semuanya memiliki ciri khas masing-masing. Adapun keunikan pakaian adat daerah Sumatera Barat dikenal mewah terutama songketnya yang tampak menawan.

1. Sasampiang

Sasampiang
image: theasianparent

Sasampiang adalah pakaian adat dari Sumatera Barat yang umumnya digunakan oleh kaum laki-laki. Sasampiang ini menyerupai selendang khas masyarakat Sumatera Barat yang digunakan di bahu dengan cara menyilang.

Sasampiang terbuat dari kain songket khas Sumatera Barat dengan pilihan warna beragam. Adapun untuk makna dari Sasampiang sendiri adalah keberanian dan ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh kaum pria sehingga baik dalam memimpin.

baca juga: Pakaian Adat Aceh

2. Sandang

Tidak hanya Sasampiang, sandang juga bagian dari pakaian adat yang digunakan oleh masyarakat laki-laki. Sandang ini sebenarnya bisa dibilang ikat pinggang yang digunakan bersamaan dengan cawek. Sandang memiliki bentuk segi empat berwarna merah.

Selain Sasampiang, Sandang ini juga memiliki filosofinya tersendiri. Adapun arti warna merah dari Sandang adalah masyarakat taat dengan ketentuan hukum yang berlaku di adat Minang.

baca juga: Pakaian Adat Bali

3. Tungkek

Tungkek adalah salah satu aksesoris pada pakaian adat Sumatera Barat yang sering digunakan oleh laki-laki.

Tungkek merupakan senjata yang juga dibawa oleh laki-laki ketika menghadiri sebuah acara. Tungkek biasanya digenggam dengan tangan kanan sedangkan di bagian pinggangnya tersemat sebuah keris.

Jadi ada 2 senjata yang melengkapi pakaian adatnya. Makna dari keris adalah tidak boleh gampang emosi, kesabaran dan harus memikirkan segala hal dengan rasional.

Adapun arti dari tungkek sendiri adalah menjaga amanah dan tanggung jawab dalam menjalankan tugas sebagai seorang pemimpin.

Seorang laki-laki di Sumatera Barat nantinya akan menjadi pemimpin di keluarga dan pemimpin adat. Tungkek sendiri merupakan senjata berupa tongkat.

baca juga: Pakaian Adat Jawa Barat

4. Deta

Deta juga merupakan pelengkap pakaian adat masyarakat Sumatera Barat berupa penutup kepala. Umumnya digunakan oleh masyarakat Minangkabau ketika sedang mengenakan baju tradisional. Deta berbentuk segitiga yang dililitkan ke kepala.

Hiasan dari pakaian adat Sumatera Barat ini ketika digunakan harus berbentuk lancip. Kebanyakan Deta berwarna hitam, akan tetapi tidak menutup kemungkinan ada yang berwarna lain. Deta juga memiliki keunikannya tersendiri.

Deta ini beragam dan digunakan tergantung status sosial seseorang. Deta yang tertinggi biasanya digunakan oleh raja dan bahan pembuatnya paling terbaik dari deta lainnya. Ada lagi yang namanya Deta Saluak Batimbo yang biasanya digunakan oleh pemangku adat.

Para pemangku adat juga biasanya menggunakan Baju Penghulu. Kemudian ada yang namanya Deta Cilien Manurun serta Deta Ameh yang hanya digunakan oleh masyarakat biasa. Bentuknya juga sederhana serta sering dipakai oleh kaum laki-laki di Minang untuk keperluan harian.

baca juga: Pakaian Adat Jawa Tengah

5. Cawek

Pakaian adat khas Sumatera Barat juga dilengkapi dengan ikat pinggang bernama Cawek. Cawek cocok untuk celana yang longgar.

Agar tidak terlalu longgar biasanya dikuatkan dengan Cawek. Makna dari Cawek itu sendiri adalah untuk mempererat hubungan persaudaraan masyarakat Minang.

6. Baju Penghulu

Baju terakhir yang digunakan oleh pria Sumatera Barat adalah Baju Penghulu. Baju Penghulu ini berwarna hitam yang memiliki arti ketegasan dan kepemimpinan. Digunakan oleh laki-laki karena laki-laki adalah pemimpin perempuan dan dulu hanya digunakan oleh kepala suku saja.

Baju Penghulu ini bisa digunakan untuk acara-acara lainnya yang sederhana, tidak selalu digunakan pada upacara adat. Pelengkap dari Baju Penghulu ini adalah berupa celana longgar, diameternya yang besar ini memiliki makna yaitu martabat tinggi dari masyarakat pria.

baca juga: Pakaian Adat Jawa Timur

7. Lambak

Pakaian adat Sumatera Barat yang digunakan oleh masyarakat perempuan bernama Lambak. Lambak adalah bawahan dari Baju Batubue yang terbuat dari kain songket dengan motif khas daerahnya yaitu ada gambar siluman yang dibuat dari benang emas.

Warna dari Lambak sendiri beragam mulai dari gelap, pastel dan cerah. Adapun Lambak berwarna merah biasanya yang digunakan untuk pengantin perempuan. Sementara untuk kegiatan lain perempuan Minang akan menggunakan Lambak warna lainnya.

8. Balapak

Balapak adalah aksesoris pakaian adat Padang perempuan Minang berupa selendang. Adapun makna dari selendang tersebut adalah perempuan tersebut telah siap menikah serta melanjutkan keturunan. Dulu Balapak digunakan untuk perempuan yang akan menikah.

baca juga: Pakaian Adat Banten

9. Minsie

Minsie merupakan bis tepi baju yang diberi tambahan benang emas atau kain. Minsie sendiri artinya penunjuk demokrasi dalam tradisi masyarakat Minang akan tetapi masih dibatasi dengan ketentuan yang berlaku.

10. Galang

Galang adalah salah satu aksesoris tambahan yang digunakan perempuan ketika memakai pakaian adat Sumatera Barat. Galang atau gelang memiliki ukuran yang beragam dan bisa dipilih sesuai dengan keinginan pemakainya.

Ada gelang yang berat dan tebal serta tipis dan bisa dikenakan di salah satu atau kedua tangan. Aksesoris yang digunakan masyarakat Minang memang tidak terlalu banyak, hal ini dikarenakan baju-baju adatnya sudah dihiasi dengan benang emas jadi tampak menawan.

11. Baju Batabue

Jika laki-laki menggunakan Baju Penghulu, masyarakat perempuan Minang menggunakan Baju Batabue. Baju Batabue adalah sebuah pakaian adat dari atasan baju Bundo Kanduang. Warna Batu Batabue juga beragam ada yang biru, hitam, merah dan lembayung.

Khusus untuk acara pernikahan, Baju Batabue yang digunakan adalah warna merah, bahan pembuatannya pun lebih bagus. Sedangkan untuk warna lainnya digunakan pada acara-acara selain pernikahan. Baju Batabue juga spesial seperti Baju Penghulu.

Ada taburan benang emas di sekujur baju sehingga tampak mewah, khas sekali masyarakat Sumatera Barat. Sedangkan modelnya ini lebih mirip dengan Baju Kurung dari Aceh karena kedua daerah ini masih memiliki rumpun yang sama yaitu Melayu.

Baju Batabue memiliki model berlengan longgar dan panjang serta tidak membentuk lekukan tubuh perempuan.

12. Tengkolok Bertanduk

Selain Galang, pakaian adat Sumatera Barat juga dilengkapi dengan Tengkolok Bertanduk. Tengkolok Bertanduk ini berupa penutup kepala yang digunakan oleh perempuan Minang. Filosofinya adalah perempuan pemilik Rumah Gadang.

Bentuknya juga unik karena menyerupai atap dari Rumah Gadang dan menjadikannya aksesoris yang khas. Sekali lihat saja Anda pasti sudah tahu pakaian tersebut berasa dari mana.

13. Salempang

Salempang berupa selendang yang digunakan oleh perempuan Minang sebagai pelengkap dari Bundo Kanduang. Selempang ini hanya digunakan untuk perempuan yang sudah menikah saja. Perempuan yang menggunakan Salempang diharap bisa menjadi contoh untuk anak-anaknya.

14. Dukuah

Terakhir ada Dukuah yang merupakan perhiasan pelengkap. Salah satu Dukuah khas Minang adalah kalung emas yang panjang dan besar hingga menutupi dada. Adanya tambahan Dukuah ini memberikan kesan yang menawan.

Pakaian adat Sumatera Barat tidak lengkap tanpa menggunakan aksesoris. Padahal model pakaiannya saja sudah tampak mewah, ditambah dengan aksesoris semakin membuatnya mewah. Oleh karena itu siapapun yang menggunakan pakaian adat Minang pasti akan tampak menawan.

error:
Scroll to Top