Waktuku.com – pakaian adat Kalimantan Timur yang berasal dari Kalimantan Timur merupakan satu dari banyaknya provinsi yang terdiri dari beragam suku mulai dari, Kutai, Dayak hingga suku Banjar.
Keberagaman suku tersebut menjadikan kebudayaan di Kalimantan Timur menjadi lebih beragam termasuk pakaian adat Kalimantan Timur.
Kalimantan Timur merupakan sebuah provinsi yang terletak di Ibukota samarinda dengan luas daerah mencapai 129.066,64 km² sedangkan jumlah penduduknya mencapai lebih dari 3.6 juta jiwa.
Selain terkenal dengan kekayaan alam yang melimpah mulai dari hutan yang lebat dan lahan tambang yang luas, Provinsi yang satu ini juga terkenal akan budayanya yang sangat beragam.
Nama Kalimantan Timur pun semakin populer belakangan ini usai adanya rencana pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke provinsi yang satu ini tepatnya di Penajam Paser Utara.
Maka dari itu kita harus mengenal lebih jauh tentang budaya-budaya yang ada di provinsi ini, salah satunya adalah pakaian adat Kalimantan Timur.
baca juga: Pakaian Adat Kalimantan Barat
Mengenal Pakaian Adat Kalimantan Timur
Berdasarkan informasi yang ada, bahwa dulunya Kalimantan Timur didiami oleh penduduk yang berasal dari suku yang berbeda-beda.
Hal tersebut tentunya membuat budaya Kalimantan Timur menjadi lebih beragam. Hal ini terlihat dari banyaknya jenis pakaian Adat asal Kalimantan Timur. Berikut ini beberapa pakaian adat yang umumnya ditemukan dan digunakan di provinsi Kalimantan Timur:
1. Pakaian Adat Kustin

Pakaian Adat Kalimantan Timur yang pertama adalah Kustin yang merupakan pakaian adat yang memiliki desai dan motif yang menyerupai busana resmi untuk prosesi pernikahan. Kustin sendiri diambil dari bahasa kutai yang memiliki arti “Busana”.
Pakaian adat kustin ini menggunakan material bludru berwarna hitam dalam pembuatannya yang dilengkapi dengan aksesoris tambahan berupa dodot rambut bundar yang dihiasi dengan wapen.
Dodot rambut sendiri merupakan kain panjang dimana pada bagian ujungnya diberi hiasan berupa rumbai-rumbai berwarna keemasan.
Wanita yang mengenakan pakaian adat Kalimantan Timur ini umumnya akan memadukan rambut dengan model disanggul yang menyerupai adat jawa.
Sedangkan untuk kaum pria, mengenakan aksesoris tambahan seperti kopiah dengan tinggi 15 sentimeter yang berwarna emas yang dikenal dengan nama setorong.
Setorong umumnya dihiasi dengan lambang berwujud wapen dimana disesuaikan dengan strata atau status sosial pemakainya.
baca juga: Pakaian Adat Kalimantan Selatan
2. Pakaian Adat Ta’a dan Sapai Sapaq

Ta’a dan sapei sapaq merupakan pakaian adat Kalimantan Timur yang berasal dari suku Dayak kenyah Kalimantan Timur dimana terbagi menjadi 2 yakni pakaian adat khusus pria dan wanita.
Pakaian adat khusus wanita suku ini dikenal dengan Ta’a yang dilengkapi dengan aksesoris mulai dari ikat kepala yang dikenal dengan sebutan Da’a dan terbuat dari pandan, inog, serta rok.
Ta’a sendiri memiliki filosofi yang menggambarkan wanita Suku Dayak yang berwibawa, percaya diri serta berkarakter.
Sedangkan untuk pakaian adat pria dikenal dengan sebutan “Sape Sapaq”. Jika dilihat, antara pakaian adat khusus wanita dan pria berdasarkan bentuk dan motifnya hampir serupa hanya saja tetap terdapat perbedaan yang membedakan keduanya. Perbedaanya terletak pada rompi serta celana yang ketat.
baca juga: Rumah Adat Kalimantan Utara
3. Pakaian Adat Bulang Kuurung

Pakaian adat Kalimantan Timur yang selanjutnya adalah bulang kuurung yang merupakan jenis pakaian adat yang umumnya dipakai oleh para dukun di daerah Kalimantan selatan.
Jenis pakaian adat yang satu ini terbagi menjadi 2 macam yakni pakaian adat tanpa lengan yang dikenal dengan sebutan “Dekot Tangan”, dan pakaian adat dengan lengan panjang yang dikenal dengan sebutan “Lengke”.
baca juga: 3 Rumah Adat Riau
4. Pakaian Adat Bulang Burai King

Bulang burai king merupakan jenis pakaian adat Kalimantan Timur yang berasal dari adat Dayak. Jenis pakaian yang satu ini umumnya digunakan dalam upacara adat Dayak.
Selain itu, jenis pakaian adat burai king juga menggunakan aksesoris tambahan berupa manik-manik yang idealnya dikenakan bersamaan dengan hiasan kepala khas dayak yang terbuat dari bulu burung yakni burung enggang.
Setiap anggota keluarga yang berasal dari Suku Dayak wajib memiliki pakaian ini karena wajib dikenakan saat acara-acara tertentu seperti upacara adat.
baca juga: Rumah Adat Jawa Timur
5. Pakaian Adat Sakai
Selanjutnya adalah Sakai yang merupakan pakaian adat yang dikhususkan untuk kaum wanita, jenis pakaian adat yang satu ini memiliki model yang terlihat seperti Kebaya panjang yang dipadukan dengan bawahan yang berupa tapeh badong.
6. Pakaian Adat Miskat

Baju miskat merupakan pakaian adat Kalimantan Timur yang memiliki desain model terlihat seperti pakaian pada zaman Tiongkok kuno. Hal tersebut membuat desain pakaian adat yang satu ini begitu unik dan menarik.
pakaian adat khusus pria terdiri dari baju lengan panjang berkancing dengan desain miring pada bagian sebelah kanan.
Sementara untuk bagian bawahnya dipadukan dengan celana panjang. Saat dikenakan baju miskat juga memiliki aksesoris tambahan berupa penutup kepala seperti kopiah.
Sedangkan untuk pakaian wanita berupa baju berlengan panjang. Berbeda dengan pakaian pria yang desain kancingnya miring ke bagian kanan, kancing pada pakaian wanita memiliki desain miring di sebelah kiri. Baju miskat untuk wanita juga dipadukan dengan bawahan berupa rok kurung panjang.
Sebagai informasi, untuk saat ini pakaian adat Kalimantan Timur yakni baju miskat digunakan sebagai seragam wajib oleh Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang berada di Provinsi Kalimantan Timur.
Wujud serta modelnya telah dimodifikasi dan terlihat seperti semi-casual menjadikan pakaian adat Kalimantan Timur yang satu ini sangat cocok dikenakan pada saat acara resmi atau perayaan apapun.
baca juga: Rumah Adat Yogyakarta
7. Sarung Samarinda
Pakaian Adat Kalimantan Timur yang selanjutnya adalah sarung Samarinda atau yang disebut tajong Samarinda, Kain yang satu ini merupakan kain tenun khas Kalimantan Timur.
Jika dilihat sejarahnya, sarung ini awalnya dibawa oleh suku Bugis yang berasal dari Sulawesi yang sedang mencari suaka di kerajaan Kutai Kartanegara di masa lampau.
Sarung Samarinda merupakan sarung yang sangat istimewa karena dibuat dengan alat tenun tradisional dan dikerjakan menggunakan tangan.
Ciri khasnya sarung ini terdapat pada warna serta motifnya yang sangat beragam. Warna yang dominan digunakan oleh masyarakat adalah warna-warna tua yang kontras, seperti hitam, merah, putih, ungu, biru laut, hingga hijau.
Sedangkan untuk motifnya terdiri dari 30 motif berbeda, Berikut beberapa motif yang sering digunakan:
1. Lebba Suasa
2. Belang Hatta (kamummu)
3. Asepulu Bolong
4. Billa Takkajo
5. Garanso
6. Burica
7. Anyam Palupuh (tabba)
8. Sabbi
9. Belang Suharto
10. Rawa-rawa Masak
11. Pucuk rebung
12. Coka manipi
13. Belang Sukarno (Kudara)
14. Belang Negara
15. Kuning Sau
16. Belang Pengantin (Siparape)
Dari beberapa motif yang telah disebutkan diatas, motif Sabbi dan Pucuk Rebung merupakan motif yang digunakan oleh kaum wanita.
Dalam pemakaiannya, sarung Samarinda dipadukan dengan selendang yang memiliki corak yang sama.
Sarung Samarinda umumnya dikenakan sebagai pelengkap pakaian adat Kalimantan Timur, ataupun dikenakan saat acara resmi.
Itu dia penjelasan seputar pakaian adat Kalimantan Timur mulai yang sangat beragam dan memiliki ciri khasnya masing-masing.
Hingga saat ini masyarakat Kalimantan Timur masih terus melestarikan serta menjaga kebudayaan warisan leluhurnya.