Waktuku.com – Pakaian adat Bangka Belitung memiliki ciri khas yang cukup unik sehingga menjadi salah satu identitas budaya yang dibanggakan oleh masyarakat setempat.
Hingga saat ini pakaian tradisional dari Bangka Belitung masih dilestarikan dan dikenakan dalam acara spesial seperti pernikahan dan upacara adat.
Sebagai produk budaya yang dimiliki oleh masyarakat Melayu di Bangka Belitung, pakaian adat dari daerah ini memiliki keunikan yang membedakannya dari jenis pakaian adat lainnya.
Untuk lebih jelasnya berikut ini adalah artikel tentang keunikan pakaian adat Bangka Belitung yang perlu diketahui.
Sejarah Pakaian Adat Bangka Belitung
Pakaian adat dari Provinsi Bangka Belitung yang paling terkenal disebut dengan Baju Seting dan Kain Cual. Keduanya diketahui merupakan perpaduan antara dua budaya, yaitu budaya dari Arab dan China. Pada awalnya saudagar dari Arab melakukan kegiatan perdagangan di wilayah Bangka Belitung.
Dengan kondisi wilayahnya yang sangat strategis, banyak suku bangsa yang melakukan perdagangan yang mendorong terjadinya akulturasi budaya. Hingga akhirnya ada saudagar dari Arab yang menikah dengan seorang gadis China.
Pada saat pernikahan, keduanya menggunakan pakaian adat dari masing-masing daerahnya yaitu jenis pakaian model Seting dan Kain Cual.
Keunikan dan keindahan pakaian tersebut rupanya menarik perhatian masyarakat setempat hingga banyak yang kemudian meniru model pakaiannya.
Dalam perkembangannya, masyarakat Bangka Belitung yang didominasi oleh Suku Sekak kemudian mengkombinasikan Baju Seting dan Kain Cual dengan corak Melayu sehingga menghasilkan pakaian adat yang khas. Dengan kata lain, pakaian adat ini telah memadukan budaya Arab, China dan Melayu.
baca juga: Pakaian Adat Kalimantan Tengah
Nama Pakaian Adat Bangka Belitung

Sebelumnya telah dijelaskan mengenai nama pakaian adat dari wilayah Bangka Belitung yang dikenal dengan sebutan Baju Seting dan Kain Cual.
Keduanya merupakan jenis pakaian yang lazim dikenakan oleh kaum wanita masyarakat Bangka Belitung. Berikut ini adalah penjelasan lengkapnya.
1. Pakaian Adat Bangka Belitung untuk Wanita

Pada dasarnya Baju Seting merupakan nama pakaian adat yang digunakan sebagai atasan bagi kaum wanita sedangkan Kain Cual digunakan sebagai bawahannya. Masing-masing akan dijelaskan seperti berikut:
a. Baju Seting
Baju Seting merupakan pakaian adat dengan model baju kurung yang biasanya dikenakan oleh kaum wanita di Bangka Belitung. Baju adat ini didominasi dengan warna merah dan biasanya menggunakan bahan beludru atau kain sutera.
b. Kain Cual
Kain Cual merupakan pakaian adat dengan model kain lilit yang digunakan oleh kaum wanita sebagai bawahan. Cual sendiri merupakan singkatan dari Celupan Awal yang merujuk pada proses pewarnaan benang sebelum ditenun.
Kain tradisional Bangka Belitung ini dibuat dengan cara tradisional menggunakan metode tenun ikat. Kegiatan menenun sendiri sudah dikenal oleh kaum wanita Bangsawan Muntok sejak abad ke-18.
Sekilas Kain Cual mirip dengan kain songket asal Palembang, keduanya juga melalui proses pembuatan yang cukup lama dan rumit . Meski begitu, kedua kain tersebut tidaklah sama karena masing-masing memiliki ciri khasnya sendiri yang begitu unik.
Kain Cual sering disebut sebagai kain bangsawan karena harganya yang mahal. Jenis kain tradisional ini juga digunakan oleh para bangsawan dalam penyelenggaraan berbagai acara penting seperti upacara adat maupun pernikahan.
Nama lain dari Kain Cual adalah Limar Muntok. Jenis kain ini memiliki dua motif yang unik. Yaitu Penganten Bekecek atau pengantin bersolek dan Jande Bekecek atau janda bersolek yang memperlihatkan motif berupa ruang kosong.
baca juga: Pakaian Adat Aceh
2. Pakaian Adat Bangka Belitung untuk Pria

Pakaian adat dari Provinsi Bangka Belitung juga dibuat untuk kaum pria di wilayah tersebut. Adapun model pakaian yang digunakan biasanya berbentuk jubah yang identik dengan budaya Arab. Jubah ini biasa disebut sebagai Jubah Arab.
Jubah Arab sendiri dikenal sebagai pakaian khas pria Bangka Belitung dan biasanya didominasi dengan warna merah tua. Pakaian tersebut juga dipadu padankan dengan sebuah selempang yang ditempatkan pada bahu sebelah kanan.
Sementara untuk bawahannya menggunakan celana panjang dengan warna yang senada. Pakaian adat ini menggunakan material kain sutera atau beludru dan biasanya ditambahkan dengan hiasan tertentu yang membuat tampilannya semakin indah.
3. Aksesoris Pakaian Adat Bangka Belitung
Seperti pakaian adat lainnya yang biasa dikenakan dalam upacara pernikahan, pakaian adat di Bangka Belitung juga dilengkapi dengan beragam aksesoris. Penambahan aksesoris ini membuat pakaian adat terlihat semakin indah dan istimewa.
baca juga: Pakaian Adat Jawa Tengah
Adapun jenis aksesoris yang biasa ditambahkan ketika mengenakan pakaian adat antara lain adalah:
1. Mahkota dengan warna emas yang dikenal dengan istilah Pakisan.
2. Penutup dada atau Teratai yang ditempatkan pada bagian depan pakaian.
3. Beberapa jenis perhiasan seperti ornamen kembang cempaka, daun bambu, kuntum cempaka dan kembang goyang.
4. Pagar Tenggalung dan Sari Bulan khas dari Bangka Belitung.
5. Kembang Hong yang merupakan tutup sanggul untuk hiasan kepala.
6. Perhiasan berupa Kalung Anting khas daerah Bangka Belitung.
7. Ikat pinggang pengantin yang disebut dengan Gelang Pending.
8. Hiasan yang disematkan pada pakaian adat berupa Ronce Melati.
baca juga: Pakaian Adat Jawa Barat
Keunikan Pakaian Adat Bangka Belitung
Seperti pakaian adat lainnya, jenis pakaian adat dari Bangka Belitung juga memiliki keunikan tersendiri yang menjadi ciri khasnya. Salah satunya bisa dilihat dari aksesoris, motif serta warna pakaian yang sarat akan makna filosofi. Berikut ini penjelasan lengkapnya.
Aksesoris, Motif dan Warna | Makna Filosofi |
---|---|
Mahkota dengan bentuk burung merak pada wanita. | Melambangkan kecantikan seorang wanita dan menjadi harapan agar menjadi orang yang disayangi oleh banyak orang namun tetap rendah hati. |
Selempang hitam dengan ornamen kuning dan putih, lengkap dengan kalung bunga pada pria. | Melambangkan harapan untuk selalu mendapatkan keberkahan, kehormatan, dan keselamatan. Menjadi simbol kewibawaan, harga diri dan percaya diri sehingga diharapkan bisa menjadi kepala keluarga yang bertanggung jawab. |
Motif bunga pada pakaian adat Bangka Belitung. | Melambangnkan kesucian dan keanggunan, menjadi simbol rezeki serta semua kebaikan. Harapannya dengan pernikahan akan membuka jalan untuk mendapatkan kelapangan rezeki serta keberkahan. |
Motif tenun Kembang Rukem, Kembang Kenanga dan Kembang Setangkai. | Melambangkan identitas Provinsi Bangka Belitung. Menjadi simbol budaya di wilayah Bangka Belitung. |
Motif Gajah Mada pada kain tenun. | Menjadi simbol dan ungkapan mengenai leluhur masyarakat Bangka Belitung yang pernah disinggahi oleh Kerajaan Majapahit. Menjadi makna kebangsaan bagi masyarakat sehingga diharapkan memiliki semangat persatuan dan kesatuan. |
Motif bebek pada Kain Cual. | Menjadi simbol kehidupan yang memiliki nilai-nilai persatuan serta ketertiban dengan saling mendukung satu sama lain. |
Warna merah pada pakaian adat. | Melambangkan sebuah kekuatan, rasa kegembiraan serta suasana yang penuh kehangatan. Harapannya, dalam sebuah pernikahan bisa terwujud kehangatan dan kegembiraan dalam suasana yang tenteram dan sejahtera. |
Warna emas pada pakaian adat. | Melambangkan kemegahan serta sesuatu yang sifatnya istimewa dan ramah. Menjadi simbol bahwa pengantin adalah orang yang istimewa. |
Pakaian adat Bangka Belitung memiliki sejarah yang cukup panjang karena merupakan perpaduan dari tiga budaya sekaligus, yaitu budaya Arab, China dan Melayu.
Itulah mengapa pakaian adat ini terlihat sangat unik. Selain itu, penggunaan aksesoris, motif serta warnanya memiliki makna filosofi tersendiri.