Waktuku.com – Kisah Nabi Ismail merupakan salah satu kisah nabi yang penting untuk diketahui secara lengkap. Hal ini karena kisah perjalanan hidup beliau mengandung banyak pembelajaran hidup yang berharga untuk umat manusia.
Memangnya, seperti apa kisah Nabi Ismail lengkap? Bagaimana perjalanan hidup beliau dalam berdakwah? Apa pesan moral yang dapat diambil dari perjalanan hidup beliau? Simak langsung cerita kehidupan Nabi Ismail dengan membaca artikel ini hingga akhir!
Mengenal Sosok Nabi Ismail
Siapakah Nabi Ismail? Nabi Ismail adalah putra dari Nabi Ibrahim AS dan istri keduanya yang bernama Hajar. Cerita kehidupan Nabi Ismail dan ayahnya sering kali dikaitkan dengan kisah dibalik Idul Adha yang menarik dibahas.
Selama perjalanan hidupnya, Nabi Ismail sebagai utusan Allah memiliki beberapa mukjizat sebagai tanda kekuasaan Allah SWT.
baca juga: Kisah Nabi Zakaria
Mukjizat Nabi Ismail AS
Berikut ini beberapa mukjizat yang dimiliki oleh Nabi Ismail, yaitu:
1. Menemukan mata air Zam Zam di bawah kakinya ketika masih bayi.
2. Keselamatan ketika beliau akan disembelih atau dikurbankan oleh ayahnya karena perintah Allah SWT.
3. Mendirikan Ka’bah.
Kumpulan Teladan Kisah Nabi Ismail
Seperti apa cerita lengkap kehidupan Nabi Ismail sejak kecil? Berikut ini beberapa cerita tentang perjalanan hidup Nabi Ismail, yaitu:
1. Peristiwa Kelahiran Nabi Ismail

Nabi Ibrahim memiliki istri pertama bernama Sarah, tetapi keduanya belum dikaruniai anak setelah menikah puluhan tahun. Sarah pun mengizinkan Nabi Ibrahim untuk menikah lagi dengan budaknya bernama Hajar. Hajar pun pada akhirnya menjadi istri kedua Nabi Ibrahim.
Setelah menikah dengan Nabi Ibrahim, Hajar pun akhirnya mengandung. Setelah melalui proses kehamilan, Hajar akhirnya melahirkan seorang anak laki-laki. Anak laki-laki Nabi Ibrahim dan Hajar tersebut diberi nama Ismail.
Nama Ismail sebenarnya mengandung makna yang sangat dalam yaitu Allah Maha Pendengar. Nama tersebut sebagai ungkapan syukur Nabi Ibrahim karena pada akhirnya Allah mendengarkan serta mengabulkan doanya yang selama ini beliau panjatkan.
baca juga: Kisah Nabi Isa
2. Kisah Nabi Ismail Hijrah ke Mekkah

Ketika Ismail masih bayi, Allah SWT memberi perintah kepada Nabi Ibrahim AS untuk pergi hijrah ke Mekkah membawa Hajar dan Ismail. Sebagai utusan Allah dan hamba yang taat, akhirnya Nabi Ibrahim pun membawa Hajar dan Ismail untuk pergi ke Mekkah.
Sesampainya di Mekkah, Nabi Ibrahim meninggalkan Hajar dan Ismail. Sebelum pergi, beliau berpesan agar Hajar dan Ismail tetap bertakwa kepada Allah SWT. Ia juga meyakinkan Hajar agar selalu percaya bahwa Allah SWT tidak akan menelantarkan Hajar dan Ismail.
Tindakan tersebut beliau lakukan atas perintah Allah SWT. Pada awalnya Hajar sempat menahan kepergian Nabi Ibrahim, tetapi setelah mengetahui bahwa keputusan beliau adalah perintah Allah, Hajar pun ikhlas ditinggalkan.
baca juga: Kisah Nabi Saleh
Setelah ditinggalkan Nabi Ibrahim, Hajar hidup dari persediaan makanan dan minuman yang ia bawa sebelumnya. Ia pun menyusui Ismail dengan penuh kasih sayang. Beberapa waktu setelah bekalnya habis dan air susunya tidak bisa keluar, Hajar menjadi sangat sedih.
Ia berusaha mencari makanan, minuman, dan bantuan agar Ismail tidak menangis karena kehausan. Setelah mencari ke berbagai tempat dan mendaki Shafaa dan Marwa berulang kali, tetapi ia tetap tidak mendapatkan apa-apa.
Kisah perjuangan Hajar tersebut terdapat pada Surat Al-Baqarah Ayat 158, yaitu:
“Sesungguhnya Shafaa dan Marwa adalah sebahagian dari syi’ar Allah. Maka barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah atau berumrah, maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sa’i antara keduanya. Dan barangsiapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha Mengetahui.”
Pada akhirnya, Allah memberikan bantuan kepada Hajar melalui malaikat Jibril. Ismail yang masih bayi menghentakkan kakinya. Tak lama kemudian dari bekas hentakan kaki Ismail muncullah sumber mata air yang mengeluarkan air dalam jumlah banyak. Hajar pun meminum air tersebut hingga kenyang.
baca juga: Kisah Nabi Harun
Tidak lupa ia juga memberikan asi kepada Ismail agar ia tidak merasa kehausan lagi. Beberapa waktu berlalu, banyak orang mendatangi sumber air tersebut untuk mendapatkan air. Setelah beberapa tahun, daerah tersebut akhirnya menjadi daerah padat penduduk.
Sumber mata air yang muncul dari hentakan kaki Nabi Ismail kecil kini dikenal sebagai sumur atau sumber mata air Zam Zam. Hajar bersama para penduduk Mekkah menjaga kesucian dari mata air tersebut.
Hingga saat ini sumber mata air tersebut tidak pernah kering dan bahkan terus mengalir sesuai kebutuhan orang-orang.
3. Kisah Nabi Ismail Disembelih

Nabi Ismail tumbuh dan dibesarkan oleh ibunya di Mekkah. Sementara itu, Nabi Ibrahim sebagai ayahnya tetap tinggal di Palestina. Namun, sesekali Nabi Ibrahim juga tetap mengunjungi anak dan istri yang sangat dicintainya tersebut.
Pada suatu malam, Nabi Ibrahim mendapatkan sebuah mimpi. Di dalam mimpi tersebut, Allah SWT memerintahkan Nabi Ibrahim untuk menyembelih anaknya, Nabi Ismail. Mendengar hal tersebut, Nabi Ismail sebagai hamba Allah yang taat pun menerima perintah tersebut.
Peristiwa tersebut diceritakan di dalam Al Quran Surat As-Saffat Ayat 10, yaitu:
“Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; Insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.”
baca juga: Kisah Nabi Ayub
Nabi Ibrahim pun membawa Ismail ke suatu tempat dan mengikatnya. Selain itu, Nabi Ibrahim juga mempersiapkan pisau yang tajam untuk menyembelih Ismail. Pada saat itu, iblis sempat menggoda Nabi Ibrahim agar membatalkan penyembelihan tersebut.
Namun, Nabi Ibrahim sebagai hamba dan utusan Allah yang taat menghiraukan hasutan iblis. Beliau tetap akan menyembelih anak yang sangat ia sayangi atas perintah Allah SWT. Beliau pun membaringkan Ismail dan menutup kedua matanya dengan kain putih.
Sesaat ketika Nabi Ibrahim sudah memegang pisau dan siap menyembelih Ismail, tiba-tiba atas izin Allah Malaikat Jibril pun menggantikan Ismail dengan seekor kambing. Nabi Ibrahim akhirnya menyembelih kambing itu dan membagikan dagingnya kepada orang-orang fakir miskin.
Peristiwa tersebut tercatat dalam Al Quran Surah As-Saffat Ayat 107, yaitu:
“Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar”.
Peristiwa yang dialami oleh Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail tersebut merupakan awal mula perintah kurban dari Allah SWT. Hingga saat ini, peristiwa tersebutlah yang menjadi dasar pelaksanaan kurban pada saat Idul Adha.
baca juga: Kisah Nabi Idris
4. Nabi Ismail dan Nabi Ibrahim Membangun Ka’bah

Setelah diangkat menjadi nabi, Nabi Ismail melakukan dakwah untuk menyebarkan ajaran Allah SWT. Dakwah Nabi Ismail ditujukan kepada penduduk Mekkah. Beliau selalu mengingatkan agar mereka menyembah dan bertakwa kepada Allah SWT.
Selain itu, Nabi Ismail bersama Nabi Ibrahim juga membangun Ka’bah. Kab’ah dibangun dengan bimbingan langsung dari Allah SWT. Ka’bah yang dibangun itu akan menjadi rumah ibadah pertama bagi umat manusia.
baca juga: Kisah Nabi Yakub
Hikmah Kisah Nabi Ismail
Kehidupan Nabi Ismail sejak kecil, dewasa, hingga wafat mengandung banyak pembelajaran hidup atau pesan moral. Memangnya, apa yang dapat diteladani dari kisah Nabi Ismail? Berikut ini pesan moral yang dapat diteladani dari cerita tentang Nabi Ismail, yaitu:
1. Menaati perintah Allah SWT dengan tulus hati.
2. Menerima segala keputusan dan takdir yang sudah ditetapkan Allah SWT untuk dirinya.
3. Mematuhi dan bersikap taat atas perintah dari orang tua.
4. Percaya bahwa Allah akan memberikan yang terbaik untuk setiap umatnya.
5. Percaya bahwa di setiap ujian atau cobaan, pada akhirnya akan membawa kebaikan.
6. Tidak boleh tergoda dengan rayuan dan hasutan iblis.
Semua pesan moral yang dapat diteladani dari perjalanan hidup Nabi Ismail dapat digunakan sebagai teladan dalam menjalani kehidupan di masa sekarang.
Kisah Nabi Ismail mulai dari kelahirannya, penemuan Zam Zam, peristiwa qurban, pembangunan Ka’bah, hingga kematiannya memberikan pembelajaran yang sangat berarti.
Oleh karena itu, sudah sepantasnya setiap umat muslim meneladani sikap dari Nabi Ismail.