5 Kisah Nabi Ishaq Lengkap Dari Lahir Sampai Wafat

Waktuku.com – Kisah nabi Ishaq akan dijelaskan pada kesempatan ini. Nabi Ishaq sendiri merupakan salah seorang nabi atau rasul Allah yang wajib diimani oleh umat muslim. Memahami dan meneladani kisahnya bisa menumbuhkan keimanan di dalam hati.

Kisah nabi Ishaq sendiri berhubungan dengan dua nabi/rasul lainnya, yaitu nabi Ibrahim dan nabi Ismail. Nabi Ibrahim merupakan ayah dari Nabi Ishaq. Sedangkan Ismail merupakan saudara Nabi Ishaq dari ibu yang berbeda.

Kisah Nabi Ishaq dan Mukjizatnya

Ada banyak kisah mengenai Nabi Ishaq Alaihissalam yang perlu diketahui. Tanpa perlu berlama-lama, mari simak pembahasan selengkapnya di bawah ini.

1. Kelahiran Nabi Ishaq yang Dirindukan

Mari awali pembahasan ini dengan kisah kelahiran Nabi Ishaq. Sebelum Nabi Ishaq lahir, Nabi Ibrahim kedatangan tamu berjumlah empat orang. Keempat tamu tersebut datang untuk memberikan ucapan selamat kepada Nabi Ibrahim.

Menurut Usman Ibnu Muhaisin, empat orang tamu tersebut adalah Rafail, Israfil, Mikail, dan Jibril. Mereka menyampaikan bahwa Nabi Ibrahim akan mendapatkan anugerah seorang anak yang bernama Ishaq. Peristiwa ini tercantum dalam Al Quran Surat Hud ayat 71. Berikut detailnya.

وَامْرَاَتُهٗ قَاۤىِٕمَةٌ فَضَحِكَتْ فَبَشَّرْنٰهَا بِاِسْحٰقَۙ وَمِنْ وَّرَاۤءِ اِسْحٰقَ يَعْقُوْبَ

Artinya:
Dan istrinya berdiri lalu dia tersenyum. Maka Kami sampaikan kepadanya kabar gembira tentang (kelahiran) Ishak dan setelah Ishak (akan lahir) Yakub.

Selain itu, hal ini juga dijelaskan pada Surat As Saffat ayat 112-113 berikut ini.
وَبَشَّرْنٰهُ بِاِسْحٰقَ نَبِيًّا مِّنَ الصّٰلِحِيْنَ وَلَقَدْ مَنَنَّا عَلٰى مُوْسٰى وَهٰرُوْنَ

Artinya:
Dan Kami beri dia kabar gembira dengan (kelahiran) Ishak seorang nabi yang termasuk orang-orang yang saleh. Dan sungguh, Kami telah melimpahkan nikmat kepada Musa dan Harun.

Saat mendengar kabar tersebut, Nabi Ibrahim dan istrinya, Siti Sarah, terkejut sekaligus bahagia. Bagaimana tidak, saat itu Siti Sarah sudah berusia 90 tahun dan mandul. Namun Allah menunjukkan kuasa-Nya pada hamba beriman.

Saat anaknya lahir, Nabi Ibrahim memberinya nama Ishaq. Dalam bahasa Ibrani, Ishaq memiliki arti tertawa atau tersenyum. Nama ini terinspirasi dari Siti Sarah yang tersenyum sangat lebar ketika mendengar kabar akan melahirkan seorang putra.

Ishaq lahir 14 tahun setelah Nabi Ibrahim mendapatkan putra pertama dari Siti Hajar, yaitu Nabi Ismail Alaihissalam.

baca juga: Kisah Nabi Zulkifli

2. Kisah Nabi Ishaq dalam Berdakwah

Kisah Nabi Ishaq dalam Berdakwah
image: uinjkt

Nabi Ishaq lahir dan besar di negeri Kan’an (Palestina sekarang). Berbeda dengan saudaranya, Ismail, yang diutus untuk menjadi nabi di Mekkah. Nabi Ishaq diberi amanah untuk melanjutkan dakwah yang sebelumnya dijalankan oleh sang ayah, Nabi Ibrahim Alaihissalam.

Dalam meneruskan dakwah, Nabi Ishaq menyerukan kaum di negeri Kan’an untuk mendirikan shalat, menunaikan atau membayar zakat, dan menjalankan amalan baik lainnya seperti yang sudah diperintahkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Ishaq merupakan salah satu nabi yang mendapatkan keberkahan dan pujian dari Allah. Hal ini tercantum pada Surat Shaad ayat 47 hingga 48. Berikut detailnya.

وَاِنَّهُمْ عِنْدَنَا لَمِنَ الْمُصْطَفَيْنَ الْاَخْيَارِۗ وَاذْكُرْ اِسْمٰعِيْلَ وَالْيَسَعَ وَذَا الْكِفْلِ ۗوَكُلٌّ مِّنَ الْاَخْيَارِۗ

Artinya:
Dan sungguh, di sisi Kami mereka termasuk orang-orang pilihan yang paling baik. Dan ingatlah Ismail, Ilyasa‘ dan Zulkifli. Semuanya termasuk orang-orang yang paling baik.

Tidak hanya dipuji oleh Allah, Nabi Ishaq juga mendapatkan pujian dari Nabi Muhammad SAW. Pujian tersebut dijelaskan melalui hadits riwayat Bukhari dan Muslim berikut ini.

“Yang mulia putra yang mulia, putra yang mulia dan putra yang mulia adalah Yusuf putra Ya’qub, putra Ishaq, putra Ibrahim.” (HR. Al Bukhari dan Muslim).

baca juga: Kisah Nabi Syuaib

3. Pernikahan Nabi Ishaq dengan Perempuan Irak

Saat Nabi Ibrahim sudah sangat tua dan Siti Sarah sudah wafat, Nabi Ishaq tidak kunjung menikah. Hal ini membuat Nabi Ibrahim merasa khawatir. Akhirnya, Nabi Ibrahim memerintahkan salah seorang pelayannya untuk pergi ke Irak.

Tujuannya adalah mencarikan seorang calon istri dari keluarga Ibrahim untuk Ishaq. Pelayan Nabi Ibrahim tersebut meminang seorang putri dari Betuen bin Nahor bernama Rafiqah/Rifqah/Ribka untuk Ishaq.

Perlu diketahui bahwa Nahor merupakan saudara kandung dari Nabi Ibrahim. Kalau silsilahnya diurutkan, artinya Ishaq menikah dengan anak perempuan dari sepupunya sendiri. Pernikahan antara Nabi Ishaq dengan Rafiqah terjadi ketika Nabi Ishaq berusia 40 tahun.

Setelah pernikahan berlangsung, Nabi Ishaq memboyong Rafiqah untuk menetap di tanah kelahirannya, Palestina.

baca juga: Kisah Nabi Sulaiman

4. Lahirnya Putra Nabi Ishaq

Kisah Nabi Ishaq tidak bisa dilepaskan dari cerita tentang putra-putranya. Tidak mudah bagi Nabi Ishaq untuk mendapatkan buah hati. Penantian dan kerinduan akan hadirnya seorang anak yang dirasakan Nabi Ibrahim dan Siti Sarah dahulu juga dirasakan oleh Nabi Ishaq.

Nabi Ishaq pun sabar dan selalu memanjatkan doa kepada Allah SWT. Beliau memanjatkan doa dan meminta keturunan yang bisa melanjutkan riwayat dakwah. Kesabaran dan doa Nabi Ishaq pun terjawab.

Pasangan Nabi Ishaq dan Rafiqah dikaruniai dua orang putra kembar pada saat Rafiqah berusia 60 tahun. Kedua anak Nabi Ishaq yang kembar ini kemudian diberi nama Esau/Aishu dan Yaqub. Esau lahir terlebih dahulu dengan perawakan berwarna merah serta memiliki banyak bulu.

Adiknya diberi nama Yaqub yang punya perawakan berbeda jauh dari sang kakak. Kelahiran Yaqub dijelaskan dalam Surat Al Anbiya ayat 72 berikut ini.

وَوَهَبْنَا لَهٗٓ اِسْحٰقَ وَيَعْقُوْبَ نَافِلَةً ۗوَكُلًّا جَعَلْنَا صٰلِحِيْنَ

Artinya:
Dan Kami menganugerahkan kepadanya (Ibrahim) Ishak dan Yakub, sebagai suatu anugerah. Dan masing-masing Kami jadikan orang yang saleh.

Saat tumbuh besar, Esau lebih senang berburu seperti sang ayah, Nabi Ishaq. Sedangkan Yaqub lebih sering berada di rumah dan membantu ibunya memasak. Saat kedua anak kembar ini menginjak usia 15 tahun, Nabi Ibrahim wafat.

baca juga: Kisah Nabi Idris

5. Akhir Hidup Nabi Ishaq

Sepanjang hidupnya, Nabi Ishaq sudah menjalankan tugasnya sebagai nabi dengan sangat baik. Beliau berdakwah untuk menegakkan agama Allah bagi kaumnya, Kan’an di Palestina. Beliau mengajarkan banyak hal yang berhubungan dengan ketakwaan kepada Allah SWT.

Hal-hal yang beliau ajarkan antara lain tata cara menjalankan shalat, ibadah puasa, zakat, serta ibadah haji. Selain itu, Nabi Ishaq juga menyeru kepada kaumnya untuk meninggalkan perbuatan maksiat dan tercela.

Semasa memimpin kaumnya, Nabi Ishaq terkenal akan sikapnya yang senantiasa ramah kepada siapa saja. Hal ini membuat kaumnya merasa senang, rukun, serta makmur.

Nabi Ishaq dipanggil kembali menghadap Allah SWT pada usia 180 tahun. Makam Nabi Ishaq berada di Gua Makhpela. Di tempat yang sama juga bersemayam keluarga besarnya, antara lain Nabi Ibrahim, Siti Sarah, dan Rafiqah yang sudah terlebih dahulu berpulang.

Kenabian Nabi Ishaq Alaihissalam diteruskan oleh sang anak, yaitu Nabi Ya’qub Alaihissalam. Beliau sempat hijrah ke Irak dan kembali lagi ke Palestina setelah kepergian ayahnya.

baca juga: Kisah Nabi Khidir

Mukjizat Nabi Ishaq

Seperti nabi dan rasul lainnya, Nabi Ishaq juga diberi mukjizat atas izin Allah SWT. Berikut ini adalah mukjizat yang diberikan oleh Allah kepada Nabi Ishaq.

1. Dikaruniai keturunan pada usia yang sudah sangat tua, yakni 100 tahun. Sedangkan sang istri saat itu berusia 60 tahun dan dalam keadaan mandul.

2. Nabi Ishaq merupakan moyang yang mencetuskan kemunculan kaum Bani Israil. Kaum ini lahir dari keturunan Nabi Yakub yang berjumlah 12 orang.

3. Doa yang dipanjatkan oleh Nabi Ishaq juga selalu dikabulkan oleh Allah. Salah satunya adalah saat beliau berdoa kepada Allah meminta keturunan yang bisa meneruskan kenabiannya berdakwah menyampaikan ajaran-ajaran Allah.

Teladan dari Nabi Ishaq

Setelah membaca kisah Nabi Ishaq di atas, tentu ada banyak teladan yang bisa dipetik. Berikut penjelasannya.

1. Nabi Ishaq selalu menunjukkan sikap yang ramah kepada siapa saja. Bahkan beliau tetap bersikap ramah kepada orang-orang yang memaki dan menghinanya.

2. Tidak hanya ramah, Nabi Ishaq juga memiliki sifat yang penyayang. Rasa sayangnya sangat besar kepada kedua orang tuanya, yaitu Nabi Ibrahim dan Siti Sarah. Istri dan anak-anaknya juga sangat disayangi Nabi Ishaq. Bahkan beliau juga sangat sayang pada kaumnya.

3. Dalam menyelesaikan masalah, Nabi Ishaq selalu memilih cara yang damai dan santun. Beliau sangat menghindari kekerasan.

Kisah Nabi Ishaq yang sudah dijelaskan di atas diharapkan mampu menumbuhkan keimanan terhadap nabi dan rasul Allah. Teladan dan hikmah yang bisa diambil dari kisah ini juga harus diamalkan dalam kehidupan.

error:
Scroll to Top