Waktuku.com – Orang muslim diwajibkan untuk bisa membaca huruf hijaiyah. Huruf ini adalah abjad dalam bahasa Arab dan jumlah huruf ada 30 huruf.
Memahami abjad ini memungkinkan Anda untuk bisa membaca Al-Quran dan mempelajari bahasa Arab dengan mudah.
Tak hanya cara membacanya, cara penulisannya pun tidak menggunakan huruf alfabet. Anda harus bisa mempelajari hurufnya baik secara terpisah maupun secara sambung.
Ada pula tanda baca yang membuat setiap huruf dibaca berbeda. Berikut ini adalah pembahasan mengenai huruf abjad Arab.
baca juga: Kisah Nabi Muhammad
Pengertian Huruf Hijaiyah

Huruf hijaiyah digunakan dalam bahasa Arab dan juga membaca Al-Quran. Jadi, sebelum bisa membaca Al-Quran Anda harus bisa mengenal semua huruf yang ada di dalam daftar.
Huruf ini tak terbatas orang Islam saja karena harus dipelajari oleh orang yang ingin belajar bahasa Arab.
Hijaiyah berarti ejaan atau mengeja. Susunan kata yang sama bisa memiliki arti yang berbeda karena ada hukum-hukum tertentu. Keunikan huruf ini adalah penyusunannya yang ditulis dari sebelah kanan ke kiri. Selain huruf, hijaiyah juga berkenaan dengan tajwid atau hukum bacaan.
baca juga: Kisah Nabi Ismail
Kegunaan Huruf Hijaiyah
1. Mempelajari Bahasa Arab
Anda diwajibkan untuk mengetahui seluruh huruf dalam versi hijaiyah sekaligus hukum-hukum cara membacanya. Bahasa Arab umumnya menggunakan hijaiyah yang telah disambung.
Sebelum bisa membacanya dalam versi sambung, Anda harus tahu setiap huruf yang menyusun komponen kata tersebut.
2. Membaca Al-Quran
Al-Quran merupakan kitab suci umat islam yang harus dibaca dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Kita tidak akan bisa mengamalkannya apabila tidak tahu cara membacanya.
Untuk itu, pengetahuan tentang huruf hijaiyah akan sangat penting. Dengan begitu, Anda bisa membaca Al-Quran dengan baik dan benar.
3. Membedah Sejarah
Pengetahuan akan sejarah memerlukan pembedahan dalam jangka panjang. Budaya bangsa Arab tersebar hampir ke seluruh dunia. Agar bisa memahaminya, Anda memerlukan kemampuan untuk membaca transkrip dan dokumen.
Bangsa Arab zaman dahulu sudah sangat maju terutama dalam kemampuan menulisnya.
4. Membaca Tulisan Zaman Dahulu
Apabila Anda ingin mengetahui sejarah bangsa ini sebelum abad ke-18, Anda akan menemukan banyak sekali transkrip yang ditulis dengan huruf gundul.
Bahasa yang digunakan tetap bahasa lokal hanya saja tulisannya menggunakan hijaiyah. Tanpa mengenal hurufnya, maka Anda tidak akan bisa membacanya.
baca juga: Kisah Nabi Zulkifli
Jenis Huruf Hijaiyah dan Cara Pelafalannya

1. | ا | Alif |
2. | ب | Ba’ |
3. | ت | Ta’ |
4. | ث | Tsa’ |
5. | ج | Jim |
6. | ح | Ha’ |
7. | خ | Kha’ |
8. | د | Dal |
9. | ذ | Dzal |
10. | ر | Ra’ |
11. | ز | Za’ |
12. | س | Sin |
13. | ش | Syin |
14. | ص | Shad |
15. | ض | Dhad |
16. | ط | Tha’ |
17. | ظ | Zha’ |
18. | ع | ‘Ain |
19. | غ | Ghain |
20. | ف | Fa’ |
21. | ق | Qaf |
22. | ك | Kaf |
23. | ل | Lam |
24. | م | Mim |
25. | ن | Nun |
26. | و | Waw |
27. | ه | Ha’ |
28. | ء | Hamzah |
29. | ي | Ya’ |
30 | لا | Lam Alif |
Hukum Bacaan Huruf Hijaiyah
1. Fathah
Fathah merupakan tanda baca huruf hijaiyah dalam penggunaan bahasa Arab. Bentuk fathah adalah sebuah garis yang agak miring secara horizontal di bagian atas huruf.
Apabila sebuah huruf memiliki fathah, maka huruf tersebut akan memiliki bunyi “a” dan tidak dibaca panjang alias hanya satu derajat saja.
Contoh hurufnya adalah: جَ
2. Kasrah
Kasrah memiliki bentuk yang sama dengan fathah, yakni sebuah garis miring yang horisontal. Hanya saja, penggunaan kasrah berada di bagian bawah huruf. Hasil bunyinya adalah “i” dan juga tidak dibaca panjang alias satu derajat.
Kasrah juga bisa ditemukan di hampir setiap kata.
Contoh hurufnya adalah: شِ
3. Dhammah
Dhammah adalah salah satu harakat yang penting dalam penggunaannya di huruf hijaiyah. Apabila Anda melihat sebuah wau yang berukuran sangat kecil di bagian atas huruf, maka huruf tersebut disebut dengan dhammah.
Fungsinya adalah sebagai harakat “u” dan tidak dibaca lagi sebagai wau.
Contohnya hurufnya adalah: حُ
baca juga: Kisah Nabi Syuaib
4. Sukun
Selain memiliki bunyi a, i dan u, ada juga harakat yang fungsinya memberikan suara mati pada huruf. Sukun adalah harakat yang berperan dalam hal ini dan dibubuhkan di bagian atas huruf.
Apabila dilihat secara seksama, huruf sukun adalah huruf ha besar dan hanya ditulis di bagian atas huruf.
Contoh hurufnya adalah: سْ
5. Fathahtain
Fathahtain berarti bahwa harakat yang satu ini memiliki bentuk fathah yang ditulis dua kali dan sejajar di bagian atas huruf hijaiyah.
Bunyi yang dihasilkan adalah -an sehingga semua huruf yang memiliki fathatain akan menghasilkan bunyi akhiran seperti itu.
Sama seperti fathah, ditulisnya dalam keadaan miring.
Contoh hurufnya adalah: غً
6. Kasrahtain
Sama seperti fathahtain, harkat yang satu ini merupakan bentuk kasrah yang ditulis dua kali dan sejajar dengan garis kasrah. Karena kasrah merupakan harkat membentuk bunyi “i”, maka dengan adanya kasrahtain membuatnya berbunyi “in”. Kasrahtain berlaku untuk semua hijaiyah.
Contoh hurufnya adalah: طٍ
baca juga: Perjanjian Hudaibiyah
7. Dhammahtain
Dhammahtain merupakan bentuk dhammah yang ditulis dua kali namun kepala wau saling memeluk, dengan posisi kepala di ekor bagian dalam.
Dhammahtain diletakkan di bagian atas dan menghasilkan bunyi /un/ untuk semua hurufnya. Dhammahtain bisa juga ditemukan di bagian akhir ayat atau kalimat.
Contoh hurufnya adalah: نٌ
8. Tasydid
Tasydid merupakan salah satu harkat yang sangat penting dan ditemukan dalam ayat-ayat Al-Quran. Bentuk tasydid mirip dengan sebuah hijaiyah “sin” namun tidak memiliki ekor.
Letak tasydid diletakkan di bagian atas huruf, namun berada di bawah jenis harkat atas lainnya. Lafalnya menjadikan huruf dasar hijaiyah menjadi tebal.
Contoh hurufnya adalah: نَّ
baca juga: Kisah Nabi Sulaiman
9. Huruf Panjang
Sebuah huruf bisa dilafalkan dengan panjang apabila menemukan harkat panjang. Harkat pertama adalah huruf alif yang menemani fathah sehingga membacanya panjang.
Yang kedua adalah ya sukun yang manjangin huruf dengan kasrah. Yang ketiga adalah wau sukun yang menjadikan huruf berdhammah menjadi panjang.
Contoh hurufnya adalah: سَبَا
Cara Penulisan Huruf Hijaiyah
1. Terpisah
Versi pertama dari bacaan huruf hijaiyah adalah versi terpisah. Masing-masing huruf akan berdiri sendiri dan biasanya akan ditemukan dalam buku pemula untuk mempelajari hijaiyah. Anda akan diajak mengenal terlebih dahulu bagaimana pelafalannya dari masing-masing huruf sebelum disambung.
Hampir semua huruf bisa dikategorikan sebagai huruf yang terpisah. Namun, huruf tidak akan memiliki arti yang bisa disimpulkan. Pembuatan kata yang pasu juga tidak bisa dilakukan terpisah. Apabila Anda baru saja belajar, mana sebaiknya pahami dulu setiap hurufnya dalam versi yang terpisah.
baca juga: Doa Nabi Zakaria
2. Menyambung
Versi kedua dari tulisan hijaiyah adalah dengan cara ditulis bersambung. Anda akan menemukan tulisan ini di manapun, seperti koran, slogan, hingga Al-Quran sendiri.
Tulisan bersambung memiliki hukum atau ketentuan sendiri sehingga tidak bisa dilakukan secara sembarangan atau asal-asalan.
Mempelajari huruf hijaiyah bahasa Arab dalam versi bersambung wajib dilakukan. Setelah mengenal huruf dalam versi terpisah, ada baiknya langsung mempelajari versi bersambung.
baca juga: Doa Nabi Ayub
Anda akan belajar bagaimana jika antar huruf disambung dengan huruf lain seperti bagian awalan atau akhiran.
Huruf hijaiyah adalah huruf yang perlu Anda pelajari. Selain untuk bisa membaca Al-Quran dengan fasih, Anda juga bisa mempelajari bahasa Arab dengan lebih mudah.
Bahasa Arab menjadi bahasa yang makin banyak ditutur oleh orang di dunia dan tak hanya bangsa Arab saja.