Waktuku.com – Contoh teks eksplanasi dapat menunjukkan ciri khas hingga struktur yang membedakannya dengan jenis teks yang lain.
Teks eksplanasi sendiri merupakan sebuah tulisan yang berisi mengenai penjelasan mengenai suatu fenomena alam atau sosial.
Sekilas, teks eksplanasi memiliki kemiripan dengan teks lainnya yang sama-sama berisi penjelasan, contohnya seperti teks deskripsi.
Namun meski isinya sama-sama menjelaskan sesuatu, teks eksplanasi dapat dibedakan melalui tujuan, ciri khas, hingga strukturnya.
Nah, berikut ini adalah penjelasan lebih detail dan juga beberapa contoh teks eksplanasi dalam berbagai tema.
Pengertian Teks Eksplanasi
Sebelum membahas lebih jauh mengenai teks yang satu ini, perlu diketahui terlebih dahulu apa itu pengertian teks eksplanasi.
Teks eksplanasi adalah jenis teks yang isinya merupakan penjelasan tentang proses ‘mengapa’ dan ‘bagaimana’ suatu hal dapat terjadi.
Biasanya, topik yang dijelaskan dalam teks eksplanasi adalah seputar kejadian alam, fenomena sosial, ilmu pengetahuan, budaya, dan lain sebagainya.
Sebagai contoh, suatu kejadian alam atau fenomena sosial yang ada di sekitar kita tentu melalui proses sebab dan akibat. Nah, proses sebab dan akibat itulah yang dijelaskan lewat teks eksplanasi.
baca juga: Contoh Teks Eksemplum
Ciri Khas Teks Eksplanasi
Teks eksplanasi juga memiliki ciri khas tersendiri yang membedakannya dengan jenis teks yang lain. Ciri khas tersebut adalah:
1. Hal yang dibahas dalam teks eksplanasi adalah sesuatu yang bersifat keilmuan atau memiliki hubungan dengan ilmu pengetahuan.
2. Informasi yang terdapat di dalamnya bersifat faktual
3. Teks eksplanasi bersifat informatif dan tidak berusaha untuk mempengaruhi pembaca mengenai hal yang sedang dibahas.
4. Fokus tulisannya adalah pada hal-hal yang umum seperti bencana alam, fenomena sosial, dan lain sebagainya.
baca juga: Contoh Teks Anekdot
Struktur Teks Eksplanasi
Suatu teks eksplanasi terdiri dari struktur sebagai berikut:
1. Identifikasi Fenomena: Dapat disebut juga dengan pertanyaan umum, yakni bagian yang berisi mengenai gambaran umum tentang sebuah peristiwa yang akan dibahas.
2. Urutan Kejadian: Setelah menjabarkan mengenai gambaran umum dari peristiwa yang akan dibahas, teks eksplanasi selanjutnya masuk pada bagian urutan kejadian. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai proses sebab dan akibat.
3. Interpretasi: Bagian ini merupakan kesimpulan dari penjelasan yang telah dijabarkan pada bagian identifikasi fenomena dan urutan kejadian. Di bagian ini penulis juga bisa memberikan tanggapan atau pernyataan.
baca juga: Contoh Teks Deskripsi
Contoh Teks Eksplanasi
1. Contoh Teks Eksplanasi Tentang Bencana Alam

Aceh pernah mengalami gempa dahsyat yang terjadi pada 26 Desember 2004 silam, tepatnya pada pukul 17.58 WIB. Gempa tersebut memiliki pusat yang terletak di sebelah barat Aceh dengan kedalaman 10 km.
Bencana ini merupakan gempa bumi paling dahsyat yang terjadi di Indonesia dalam kurun waktu 40 tahun terakhir.
baca juga: Contoh Teks Ceramah
Kerusakannya pun tak hanya dirasakan di Aceh, namun juga di wilayah lain seperti Sumatera Utara, Malaysia, Thailand, Pantai Timur India, hingga Sri Lanka.
Dahsyatnya getaran gempa juga membuat timbulnya gelombang tsunami setinggi 9 meter. Kekuatan gempa yang terjadi di penghujung 2004 itu tercatat sebesar 9.0 skala richter.
Jumlah korban pun tidak main-main, yakni korban tewas hingga 283.100, orang yang hilang sekitar 14.000, dan sebanyak jutaan lainnya kehilangan tempat tinggal mereka.
Di kota Banda Aceh sendiri diperkirakan sekitar 50% dari semua bangunan yang ada mengalami kerusakan akibat tsunami.
Sementara itu di Sri Lanka sekitar 45.000 korban jiwa jatuh dan lebih dari 1 juta jiwa di negara ini merasakan dampaknya secara sosial dan ekonomi.
Sementara itu di India sekitar lebih dari 12.000 korban jiwa berjatuhan. Di Thailand sendiri korban jiwa terhitung sebanyak 4.500 orang.
baca juga: Contoh Teks Eksposisi
2. Contoh Teks Eksplanasi Tentang Sejarah

Pemerintahan Kabupaten Bandung dimulai sejak ditetapkannya Piagam Sultan Agung Mataram pada tanggal 20 April 1641. Tanggal tersebut pun akhirnya hingga hari ini dirayakan sebagai hari jadi Kabupaten Bandung.
Pada awalnya, Kabupaten Bandung mengalami masa pemerintahan yang berasal dari Kerajaan Pajajaran yang berkuasa sekitar akhir abad ke-15 dan awal abad ke-16.
baca juga: Contoh Teks Editorial
Kala itu, belum ada bentuk pemerintahan kabupaten, melainkan hanya ada beberapa keprabuan saja. Istilah keprabuan sendiri diambil dari kata prabu yang artinya adalah leluhur atau raja muda.
Kemudian pada tahun 1575, daerah Pajajaran dikuasai oleh pemerintahan Islam. Kemudian dilanjutkan oleh pemerintahan Mataram yang pada akhirnya di masa ini nama keprabuan diubah menjadi kabupaten.
Kemudian Sultan Agung diangkat oleh Tumenggung Wiraangunangun sebagai Bupati Bandung. Ketika itu, Kabupaten Bandung memiliki pusat pemerintahan di daerah Krapyak atau Bojongasih.
Nama daerah Krapyak kemudian diubah menjadi Citeureup, dan hingga kini masih abadi menjadi nama salah satu desa di wilayah Dayeuhkolot.
Kemudian pada masa pemerintahan Bupati Wiranatakusumah II, Ibu Kota Kabupaten Bandung dipindahkan dari Krapyak ke pinggir Sungai Cikapundung atau yang kini telah berubah menjadi Alun-Alun Bandung.
Pemindahan tersebut diketahui berdasarkan perintah dari Daendels selaku Gubernur Jenderal Hindia Belanda. Peristiwa ini terjadi pada 25 Mei 1810.
Alasan dari pemindahan tersebut adalah demi memberikan prospek baik terhadap perkembangan wilayah tersebut.
baca juga: Contoh Teks Prosedur
3. Contoh Teks Eksplanasi Fenomena Sosial Demonstrasi

Demonstrasi akhir-akhir ini kerap terjadi di berbagai tempat dan daerah di Indonesia. Bahkan, aksi demonstrasi seolah sudah menjadi hal yang lumrah bagi masyarakat.
Ditambah lagi, terdapat seorang kepala daerah yang menyatakan bahwa penyebab demonstrasi dan anarkisme adalah karena faktor masyarakat yang kelaparan.
baca juga: Contoh Teks Ulasan
Sang kepala daerah pun mencontohkan rakyat Malaysia dan Brunei Darussalam yang tenteram karena kesejahteraan mereka terpenuhi dengan baik. Karena itulah di dua negara tersebut demonstrasi jarang terjadi.
Tentu saja komentar tersebut menyulut reaksi para mahasiswa. Mereka marah dan memprotes agar sang kepala daerah menarik kembali pernyataan tersebut.
Kemarahan para mahasiswa timbul karena mereka tidak terima motif demonstrasi dikatakan dengan hal serendah itu.
Menurut mereka, demonstrasi yang dilakukan selama ini adalah murni untuk memperjuangkan kebenaran dan melawan kezaliman penguasa kepada rakyat.
Mereka juga menambahkan bahwa demonstrasi tidak selalu didorong oleh urusan perut. Bahkan ada banyak peristiwa demonstrasi yang terjadi bukan didasarkan pada urusan perut yang lapar.
Mengenai kebutuhan manusia, Abraham Maslow membagi hal tersebut ke dalam beberapa tingkatan yaitu kebutuhan makan dan minum. Sedangkan kebutuhan paling puncak adalah aktualisasi diri.
Meski begitu, umumnya demonstrasi massa biasanya lebih didasarkan oleh tingkatan yang terakhir, yaitu aktualisasi diri.
Hal ini karena demonstrasi biasanya terjadi karena masyarakat membutuhkan pengakuan dari pemerintah dan pihak penguasa lainnya agar hak dan eksistensi mereka diakui.
Masyarakat merasa diabaikan, haknya diingkari dan dinistakan, maka dari itulah mereka kemudian melakukan demonstrasi untuk menunjukkan jati diri.
Sederet fakta sejarah telah membuktikannya, contohnya demonstrasi yang terjadi di awal masa reformasi yakni sekitar tahun 1997-1998.
Demonstrasi pada masa itu bukanlah dilakukan oleh masyarakat kecil atau rakyat miskin, melainkan oleh kalangan mahasiswa dan golongan intelektual.
Dengan fakta tersebut, dapat disimpulkan bahwa kemiskinan tidak menjadi penyebab utama dari aksi demonstrasi massa. Fenomena ini justru disebabkan kemampuan masyarakat berpikir kritis.