Waktuku.com – Contoh seni kriya tidak sulit untuk ditemukan di lingkungan sekitar kita. Seni kriya adalah jenis kesenian yang erat kaitannya dengan keterampilan tangan atau kerajinan tangan.
Dalam membuat kerajinan yang berupa seni kriya, seorang pengrajin memerlukan ketelitian dan kesabaran.
Seni kriya bukanlah hal baru di Indonesia. Kerajinan yang satu ini sudah ada sejak masa Nusantara dahulu.
Tujuan utama dari seni kriya adalah mengubah bahan baku yang berasal dari lingkungan agar menjadi benda yang memiliki fungsi dan nilai seni yang estetik.
Nah, untuk lebih memahami tentang pengertian dan contoh seni kriya, ikuti pembahasannya di bawah ini, yuk!
baca juga: Contoh Seni Rupa Terapan
Mengenal Lebih Jauh Seni Kriya
1. Pengertian Seni Kriya
Seni kriya berasal dari bahasa Sansekerta yang artinya adalah mengerjakan. Kriya dalam artian khusus berarti mengerjakan sesuatu untuk menghasilkan benda ataupun obyek yang memiliki nilai seni.
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), seni kriya bermakna sebagai pekerjaan atau kerajinan tangan.
Seni yang satu ini dibuat menggunakan tangan tanpa mengurangi segi fungsional dan nilai keindahannya, serta menekankan pada keterampilan tangan yang tinggi dalam pembuatannya.
Di masa sekarang, seni kriya identik dengan kerajinan tangan yang tidak hanya estetik namun juga memiliki nilai guna yang baik.
Kesenian ini berkembang demikian karena semakin lama, zaman menuntut berbagai macam hal untuk dapat diproduksi dengan cepat dan terjual dalam jumlah yang banyak.
baca juga: Unsur-Unsur Seni Rupa
2. Sejarah Seni Kriya
– Seni Kriya Zaman Klasik
Di masa klasik, para pengrajin kriya keraton menghasilkan karya seni dengan ketekunan serta memiliki filosofi yang tinggi untuk setiap benda kesenian yang mereka hasilkan.
Di dalam setiap kerajinan yang dibuat, terkandung nilai-nilai mulai dari spiritual, budaya, hingga magis. Pada zaman ini seni kriya adalah seni murni yang dianggap agung dan mahal.
Beberapa contoh seni kriya zaman klasik adalah keris dan senjata hias lainnya, perhiasan yang terbuat dari emas dan kayu, ukiran kayu, topeng, hingga wayang.
baca juga: Peninggalan Kerajaan Sriwijaya
– Seni Kriya Zaman Madya
Zaman madya yang dimaksud adalah zaman di mana kerajaan Islam mulai marak di Nusantara. Pada zaman ini, seni kriya mulai semakin difokuskan pada nilai gunanya dibandingkan nilai keseniannya.
Karena pengaruh Islam yang kuat, nilai magis pada seni kriya mulai hilang. Meski begitu, nilai spiritual dan nilai budaya nusantara masih diagungkan. Untuk jenis benda yang dihasilkan tidak terlalu berbeda dengan zaman klasik.
baca juga: Peninggalan Kerajaan Aceh
– Zaman Modern atau Kolonial
Di era modern atau kolonisasi Belanda, kerajinan kriya semakin bergeser kepada produksi benda-benda yang dapat dipakai sehari-hari. Nilai estetika dan artistik dari seni kriya mulai dipandang sebelah mata akibat adanya pengaruh asing.
Pada zaman ini, seni kriya mulai kalah bersaing dengan seni lainnya yang dibawa dari luar Nusantara seperti seni lukis yang menjadi sorotan utama di zaman kolonial.
baca juga: Peninggalan Kerajaan Majapahit
– Zaman Kontemporer (Masa Sekarang)
Di masa sekarang, seni kriya kembali mendapatkan apresiasinya sebagaimana yang terjadi pada masa-masa awal kemunculannya. Kini banyak bermunculan para seniman murni lokal yang dapat mengusung keistimewaan seni kriya.
Selain itu, berbagai produk kerajinan seni kriya saat ini dapat bersaing dan tidak kalah dengan produk-produk yang dibuat secara massal.
Kerajinan kriya dianggap memiliki nilai seni yang lebih tinggi, namun tetap memiliki nilai guna. Kriya banyak ditemukan sebagai oleh-oleh khas dari daerah tertentu.
Selain itu, kriya juga bisa menjadi produk eksklusif yang berharga mahal karena diproduksi dengan jumlah yang terbatas dan tidak pasaran.
baca juga: Peninggalan Kerajaan Kutai
Contoh Seni Kriya dan Jenisnya
1. Contoh Seni Kriya Dua Dimensi

Seni kriya dua dimensi merupakan jenis kriya yang dibuat menggunakan medium yang memiliki panjang serta lebar saja.
Ada banyak material dua dimensi yang dapat dijadikan media untuk membuat seni kriya, diantaranya seperti kertas, kulit, kayu, dan masih banyak lagi.
Seni dua dimensi juga saat ini sudah sangat berkembang. Teknik pembuatannya juga beraneka ragam, mulai dari teknik tradisional hingga modern.
Beberapa contoh seni kriya dua dimensi adalah sulaman, batik, bordir, mozaik, tenun, hingga hiasan dinding.
2. Seni Kriya Tiga Dimensi

Kriya yang satu ini dibuat pada media yang memiliki panjang, lebar dan tinggi. Dengan kata lain, seni kriya tiga dimensi memiliki volume dan menempati suatu ruangan.
Contoh dari seni kriya tiga dimensi adalah dari bahan keramik seperti guci, vas bunga, peralatan rumah tangga, kendi, teko, dan masih banyak lagi yang sejenisnya.
Terdapat juga karya seni kriya dari bahan logam seperti perak, emas, aluminium, kuningan, maupun besi. Contohnya adalah patung, peralatan rumah tangga, senjata, hingga alat musik seperti gamelan.
Kemudian bahan kayu juga bisa digunakan untuk membuat produk kerajinan seni kriya. Contoh seni kriya yang terbuat dari kayu adalah hiasan ukiran, hingga furniture.
3. Seni Kriya Pahat

Dalam seni kriya yang dibuat dengan cara dipahat ini, material yang bisa digunakan tidak hanya dari kayu saja, melainkan juga material keras lainnya yaitu logam, batu, tulang, bahkan kulit hewan.
Beberapa contoh dari seni kriya pahat yang banyak ditemukan adalah patung, hiasan ukiran, dan sederet kerajinan lainnya yang sejenis.
Di Indonesia, daerah yang terkenal sebagai penghasil seni pahat adalah Bali dan Jepara. Produk kesenian yang dihasilkan oleh kedua daerah tersebut bahkan mampu menembus pasar internasional dengan harga jual yang tinggi.
baca juga: Teknik Pembuatan Patung
4. Seni Kriya Tekstil

Seni kriya tekstil menggunakan kain yang cara pembuatannya bermacam-macam mulai dari diikat, ditenun, dipres, dipintal, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Dengan beragam teknik tersebut, berbagai jenis kain pun dapat dihasilkan. Contoh seni kriya tekstil di antaranya seperti kain batik, kain tenun, songket, dan lain-lain.
5. Seni Kriya Bahan Khas

Seiring dengan kemajuan zaman dan semakin tingginya kreativitas para pengrajin, mulai bermunculan berbagai produk kriya yang dibuat dari bahan-bahan unik dan tidak biasa.
Beberapa bahan khas tersebut seperti kerajinan yang terbuat dari pecahan kaca, kulit telur, kain perca, serta material unik lainnya.
Contoh seni kriya bahan khas biasanya adalah berbagai macam hiasan seperti patung, hiasan dinding, dan semacamnya.
Fungsi Seni Kriya
Melalui pembahasan sebelumnya, telah dibahas mengenai pengertian, jenis dan contoh seni kriya yang umumnya ditemui. Seni kriya sendiri diketahui memiliki beberapa fungsi, diantaranya adalah:
1. Sebagai Benda Hias
Seni kriya salah satunya bisa dibuat menjadi benda hias yang akan menambah keindahan suatu tempat atau bangunan. Jika dibuat sebagai benda hias, maka aspek estetika menjadi hal yang utama.
2. Sebagai Benda Pakai
Tak hanya dapat dijadikan benda hias, seni kriya juga bisa dibuat memiliki nilai guna agar menjadi benda pakai. Meski ditujukan sebagai benda pakai, namun seni kriya yang dibuat tidak boleh menghilangkan nilai estetikanya agar dapat bersaing dengan produk massal.
3. Benda Seni Eksperimental
Seni kriya yang dijadikan sebagai benda seni eksperimental merupakan media seni murni dan memiliki nilai estetis yang tinggi dan unik.
Contohnya seperti gedung yang ditutupi dengan pohon, pepohonan yang diberi berbagai hiasan, dan sebagainya.