Waktuku.com – Contoh hewan ovipar ialah berbagai jenis hewan yang dapat bertelur dan juga mengerami telurnya hingga menetas.
Tahukah Anda apa yang dimaksud dengan hewan ovipar? Kata ovipar bukanlah kata yang asing bagi sebagian orang.
Namun mungkin Anda atau ada masyarakat yang masih belum paham mengenai hewan ovipar.
Pengertian Hewan Ovipar
Ovipar merupakan salah satu perkembangbiakan pada makhluk hidup yang dilakukan secara bertelur. Ovum adalah asal kata dari ovipar yang memiliki arti telur.
Sehingga contoh hewan ovipar adalah hewan yang berkembangbiak secara bertelur terlebih dahulu. Kemudian telur tersebut akan menetas menjadi anak hewan.
Contoh hewan ovipar dapat dikatakan juga sebagai hewan yang embrionya berkembang di dalam telur atau ovum. Biasanya setelah bertelur induk hewan akan mengerami telurnya hingga menetas. Di dalam telur biasanya aka nada cadangan makanan yang berfungsi untuk memberi nutrisi calon anak.
Ciri-ciri Hewan Ovipar
Berbeda dengan hewan ovipar, ciri-ciri yang dimiliki hewan ovipar diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Tidak memiliki daun telinga.
2. Tidak mempunyai glandula mammae atau kelenjar susu seperti pada hewan mamalia.
3. Mayoritas tergolong ke dalam hewan unggas.
4. Tidak dapat memberi nutrisi kepada anaknya dengan cara menyusui.
5. Keberadaan telur ada di luar tubuh induknya.
Contoh Hewan Ovipar dan Penjelasannya
Setelah mengetahui pengertian dan ciri mengenai hewan ovipar, sebaiknya Anda juga mengetahui contoh hewan ovipar.
Dengan mengetahui berbagai macam hewan ovipar Anda akan semakin paham mengenai kelompok hewan ini. Berikut merupakan beberapa contoh hewan ovipar:
1. Ayam

Ayam merupakan salah satu contoh hewan ovipar yang termasuk ke dalam kelas aves. Ayam biasa disebut dengan hewan unggas dan mudah untuk dijumpai di lingkungan sekitar.
Ada banyak sekali jenis ayam yang biasa dipelihara oleh manusia untuk diternak maupun dijadikan koleksi. Salah satu jenis ayam yang disukai banyak masyarakat ialah ayam kampung.
Ayam kampung banyak digemari karena rasa daging dan telurnya yang enak. Proses reproduksi ayam ialah terjadi pembuahan di dalam tubuh ayam.
Pembuahan tersebut akan menghasilkan embrio yang berada di dalam telur. Setelah itu telur akan dikeluarkan dan butuh waktu untuk mengerami sekitar 21 hari agar dapat menetas menjadi anak ayam.
2. Angsa

Angsa juga merupakan contoh hewan ovipar yang tergolong ke dalam kelas aves atau burung.
Dapat dikatakan bahwa angsa sama jenisnya dengan burung air, perbedaannya ialah angsa lebih besar dibandingkan dengan burung air. Salah satu ciri yang menonjol dari hewan ini adalah mempunyai leher yang cukup panjang.
Proses reproduksi atau pembuahan pada angsa hampir sama dengan ayam. Akan tetapi telur yang dihasilkan angsa lebih sedikit dibandingkan telur ayam, yakni sekitar 3-8 butir telur.
Selain itu, proses pengeraman telur angsa agar menetas juga lebih lama dibandingkan dengan ayam, yaitu sekitar 28-30 hari.
3. Cicak

Cicak merupakan hewan ovipar yang sering kita jumpai di dinding rumah. Hewan ini memiliki kemampuan autotomi untuk memutuskan ekornya saat diserang mangsa.
Ada banyak sekali spesies yang dimiliki cicak yakni sekitar 2000 spesies yang ada di dunia. Dalam sekali pembuahan cicak dapat menghasilkan telur sekitar 4-10 butir.
Jumlah telur yang dihasilkan cicak tersebut bergantung pada usia cicak tersebut. Cicak selalu meletakkan telurnya di tempat yang tersembunyi untuk melindungi dari predator.
Ciri yang dimiliki telur cicak ialah kecil dan berwarna putih. Waktu yang dibutuhkan telur cicak untuk menetas ialah sekitar 30-80 hari.
4. Tokek

Tokek merupakan salah satu contoh hewan ovipar yang termasuk ke dalam kelas reptil. Tokek seringkali dijumpai pada dinding rumah seperti cicak.
Di alam liar, tokek juga hidup di pepohonan. Akan tetapi pada saat ini jumlah tokek semakin menipis karena sering ditangkap oleh manusia. Hal tersebut dikarenakan tokek dapat dimanfaatkan sebagai obat.
Ada juga yang sengaja untuk ternak atau membudidayakan tokek karena manfaat yang dimilikinya. Setelah terjadi pembuahan tokek akan dapat menghasilkan telur sebanyak 2 – 4 butir.
Pengeraman telur tokek yakni sekitar 90 – 120 hari sehingga dalam kurun waktu satu tahun tokek akan bertelur sebanyak 3-4 kali. Apabila suhu ruangan tidak stabil waktu pengeraman dapat menjadi 200 hari.
5. Ikan Mujair

Hewan ini seringkali dijumpai di lingkungan sekitar karena banyak yang menjadikannya sebagai lauk.
Ikan mujair merupakan ikan yang mudah dijumpai di perairan yang tenang dan selalu hidup secara berkelompok. Karena mudahnya hidup di air tawar dan tenang sehingga mudah untuk dibudidayakan.
Ketika usia ikan mujair mencapai 3 bulan ikan ini akan siap untuk bereproduksi atau melakukan pembuahan.
Proses pembuahan pada ikan mujair dapat dikatakan unik yakni pada awalnya ikan jantan akan membuat sarang. Setelah itu ikan mujair jantan akan membawa sang betina untuk mengikutinya ke sarang yang telah dibuat.
Ikan betina yang telah sampai sarang akan meletakkan telurnya di sarang tersebut. Pada saat telur telah diletakkan di sarang, sang jantan akan mengeluarkan spermanya untuk membuahi telur-telur tersebut.
Jika sudah dibuahi telur akan disimpan kembali di dalam mulut ikan betina hingga 14 hari sampai menetas menjadi individu baru.
6. Semut

Contoh hewan ovipar yang satu ini merupakan hewan yang hidupnya selalu berkelompok atau berkoloni.
Dalam kehidupan berkelompok semut memiliki 4 kasta yakni terdiri dari semut ratu, semut jantan, semut pekerja, dan semut prajurit. Semut ratu memiliki ukuran tubuh yang paling besar di dalam kelompok.
Semut pekerja merupakan semut yang bertugas mencari makanan dan membawa telur. Sedangkan semut prajurit memiliki tugas untuk menjaga telur semut agar tetap aman.
Dalam kurun waktu satu tahun semut jantan dan semut ratu dapat menghasilkan sekitar 1300 – 1700 butir telur. Dan waktu yang dibutuhkan untuk telur semut menetas ialah sekitar 30 – 40 hari.
7. Kupu-kupu

Hewan ini merupakan salah satu contoh hewan ovipar yang tergolong ke dalam jenis insekta.
Ada banyak sekali jenis spesies kupu-kupu yang ada di dunia ini dan semuanya mengalami metamorphosis sempurna.
Salah satu ciri yang menonjol pada kupu-kupu ialah warna sayapnya yang cantik dan estetik.
Dalam daur hidup kupu-kupu terdapat empat tahapan dan dimulai dari telur. Tahapan kedua ialah dari telur akan berubah menjadi larva.
Beberapa waktu kemudian larva akan berubah menjadi kepompong dan yang terakhir ialah kupu-kupu dewasa.
Perubahan bentuk yang berbeda-beda pada kupu-kupu tersebut dinamakan dengan metamorphosis sempurna.
Jangka waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tahapan metamorphosis sempurna tersebut adalah sekitar 15 – 20 hari.
Dengan mengetahui berbagai contoh hewan ovipar di atas, jangan sampai tertukar dan terkecoh dengan contoh hewan ovipar ya! Selalu ingat ciri-ciri yang telah dijelaskan di atas, jangan hanya menghafalkan apa saja contohnya.