Waktuku.com – Alat musik tifa merupakan alat musik yang sangat populer di daerah Papua dan Maluku. Tifa memiliki bentuk dan cara memainkan yang mirip dengan kendang.
Akan tetapi, suara yang dihasilkan oleh tifa lebih ringan dibandingkan dengan kendang. Bahan dasar yang digunakan untuk membuat alat musik ini adalah kayu.
Masyarakat Indonesia bagian timur memanfaatkan alat musik tifa pada kegiatan upacara adat. Selain itu, tifa juga digunakan untuk mengiringi tarian tradisional. Salah satu keunikan yang dimiliki tifa adalah terletak pada ukiran-ukirannya.
Sejarah Alat Musik Tifa
Dibalik keunikannya, alat musik tifa mempunyai sebuah sejarah. Terdapat beberapa versi sejarah pada alat musik ini, yakni tergantung pada daerah asalnya. Sejarah tifa yang paling populer ialah cerita dua orang bersaudara yang asalnya dari Biak.
Pada zaman dahulu ada dua orang bersaudara yang tinggal di daerah Biak, yaitu Sarebayer dan Frainum. Kedua saudara tersebut mempunyai nama yang saling berkaitan sehingga hubungan mereka sangat dekat. Fraimun merupakan sebuah senjata yang digunakan untuk perang.
Fraimun mampu membunuh seorang musuh hanya dengan menggunakan ganggangnya. Sedangkan Saren Bayer adalah sebuah tali busur yang juga digunakan untuk perang. Jika nama Fraimun dan Sarenbayer digabungkan maka akan menciptakan sebuah arti, yaitu busur yang dipasangi dengan anak panah.
baca juga: Alat Musik Bali
Pada suatu ketika, desa yang ditempati dua saudara tersebut mengalami bencana dan tenggelam. Akhirnya mereka berdua memutuskan untuk pindah ke sebuah daerah Wampember. Daerah yang menjadi tujuan pindah tersebut terletak di wilayah Biar Utara.
Ketika malam hari kedua saudara tersebut merencanakan untuk berburu. Pada saat berburu mereka menemukan sebuah pohon yang bernama opsur.
Pengertian pohon opsur adalah kayu yang tidak mampu bersuara dan berada di tengah hutan. Pagi harinya, Fraimun dan Saran Bayer kembali ke tengah hutan untuk menebang pohon tersebut.
baca juga: Alat Musik Betawi
Mereka melubangi pohon tersebut di dibagian tengahnya menyerupai pipa. Kedua saudara tersebut juga menangkap soa-soa dengan cara dipanggil memakai bahasa daerah. Sampai akhirnya soa-soa tersebut memahami maksud kedua saudara tersebut dan menyerahkan diri.
Setelah selesai menebang pohon, Fraimun dan Saran Bayer menguliti soa-soa yang ditangkapnya. Kemudian mereka mengeringkan kulit soa-soa dan memanfaatkannya untuk menutupi ujung kayu. Alat yang dibuat oleh kedua bersaudara tersebut dijadikan sebagai alat musik tifa hingga saat ini.
Macam-Macam Alat Musik Tifa
Terdapat beberapa jenis tifa yang sering digunakan hingga sampai saat ini, di antaranya ialah tifa dasar, tifa jekir, tifa jekir potong, tifa bas, dan tifa potong.
Pada umumnya yang membedakan berbagai jenis tifa adalah suara yang dihasilkan dan warna. Oleh karena itu, tifa yang jenisnya beda perlu dilakukan penyesuaian ketika dimainkan secara bersamaan.
Dengan memperhatikan bentuk fisiknya, tifa dapat secara langsung dikenal asalnya. Hal tersebut dikarenakan tifa Papua dan tifa Maluku mempunyai perbedaan yang sangat khas. Berikut perbedaan yang ada pada tifa Papua dan Maluku:
baca juga: Alat Musik Petik
1. Tifa Papua

Alat musik tifa sangat identik dengan suku Asmat yang berada di Papua. Akan tetapi, sebenarnya tifa juga identik dengan banyak suku yang ada di wilayah Papua.
Bagi masyarakat Papua tifa menjadi kebutuhan pokok yang harus terpenuhi. Nama-nama tifa pun berbeda-beda pada setiap kalangan masyarakat, yakni:
1. Kandara: masyarakat malim
2. Sirep: masyarakat biak
3. Wachu: masyarakat sentani
4. Eme: masyarakat suku Asmat
Alat musik tifa sangat erat kaitannya dengan adat istiadat yang turun temurun dari nenek moyang. Pada umumnya digunakan untuk berbagai macam upacara adat atau acara ritual.
Melodi yang dimainkan dengan tifa terdengar sangat sakral. Suara yang dihasilkan dari tabuhan-tabuhan tifa menjadikan ritual semakin khusyuk.
baca juga: Alat Musik Ritmis
2. Tifa Maluku

Meskipun memiliki nama dan fungsi yang sama, namun terdapat perbedaan antara tifa Papua dan tifa Maluku.
Bentuk tifa maluku ialah menyerupai tabung dan tidak terdapat pegangan di bagian samping.
Terdapat ukiran yang khas pada bagian tabung tifa Maluku. Ukiran tersebut menggambarkan rasa syukur masyarakat atau sebuah cerita kehidupan.
Pada umumnya tifa Maluku akan dimainkan sebagai iringan dalam berbagai macam upacara adat.
Salah satu tarian terkenal yang menggunakan tifa Maluku ialah tarian Cakalele. Tifa di Maluku juga mempunyai nama yang berbeda di setiap daerahnya. Misalnya di Maluku tengah tifa disebut sebagai Tahito atau Tihal.
Alat musik ini dibuat dengan bahan dasar kayu dari pohon sukun. Sedangkan tifa yang berasal dari Papua dibuat dengan bahan dasar pohon linggua.
Selain dimainkan dengan cara ditabuh tangan, tifa Maluku ada yang bisa dimainkan dengan memakai alat pemukul bantuan. Alat pemukul tersebut terbuat dari pelepah pada pohon kelapa.
baca juga: Alat Musik Harmonis
Perkembangan Tifa
Alat musik tifa masih terus dimainkan dan dilestarikan oleh masyarakat Papua dan Maluku hingga sampai saat ini.
Tifa masih digunakan untuk mengiringi berbagai macam acara adat seperti upacara adat, tarian tradisional, pertunjukan musik, dan lain sebagainya.
Perkembangan yang dialami tifa terletak pada cara memainkannya. Kini masyarakat Papua dan Maluku semakin banyak membuat kreasi dan variasi ketika memainkan tifa.
Akan tetapi, variasi yang dibuat harus disesuaikan dengan lagu atau gerakan tari yang diiringi. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan agar semakin terlihat menarik.
Pada saat ini tifa tidak hanya dikenal oleh masyarakat Maluku dan Papua saja. Namun, tifa sekarang sudah mulai dikenal oleh seluruh masyarakat Indonesia.
Bahkan banyak masyarakat Indonesia dan luar negeri yang berminat untuk mempelajari alat musik ini.
baca juga: Alat Musik Tiup
Musik Tifa Totobuang
Berbicara tentang alat musik tifa tidak akan lengkap jika tidak membahas mengenai musik tifa totobuang.
Musik tersebut merupakan salah satu musik asli tifa yang tidak mengalami modernisasi dan tidak terpengaruh oleh budaya luar. Tifa totobuang merupakan sebuah musik tifa yang hanya dimainkan oleh masyarakat Kristen tertentu.
Ada beberapa pertunjukan yang memainkan musik ini bersamaan dengan sawat, biasanya pertunjukan alat musik tradisional.
Sawat adalah alat musik yang hanya dimainkan oleh masyarakat yang tinggal di tempat yang mayoritas muslim.
Dibutuhkan beberapa jenis alat musik ketika memainkan tifa totobuang. Oleh karena itu, perlu penyesuaian dengan tujuan agar menimbulkan nada musik yang indah.
baca juga: Alat Musik Modern
Meskipun menggunakan alat musik lain, namun tifa tetap dijadikan sebagai instrumen utama. Alat musik lainnya yang digunakan dalam musik ini ialah gong dan totobuang.
Alat musik totobuang adalah instrumen yang berisikan beberapa gong dengan ukuran kecil. Gong-gong kecil tersebut diletakkan pada meja yang terdapat lubangnya. Sayangnya pada zaman sekarang ini sudah jarang sekali terdengar musik tifa totobuang.
Musik tifa totobuang hanya dimainkan pada suatu acara tertentu saja, misal upacara adat, penyambutan tamu yang spesial, serta pertunjukan seni.
baca juga: Alat Musik Sunda
Pada umumnya para pemain musik tifa totobuang sudah memperoleh ajaran secara turun-temurun. Hal tersebut dikarenakan tidak mudah untuk mempelajari cara bermain musik ini.
Alat musik yang berasal dari Indonesia timur ini memiliki bentuk yang sangat indah. Pada bagian tubuh tifa terdapat ukiran yang memiliki arti dan makna. Hal tersebut menjadi daya tarik tersendiri pada alat musik tifa.